Penyesalan

411 237 107
                                    

"Aku sadar aku salah, orang yang telah mempedulikanku kini menjadi asing dalam hidupku. Aku sadar, aku terlalu egois saat bersamamu."

*****

Pagi hari cuaca begitu terasa dingin, saat Ifah berangkat ke sekolah, ia berjalan sambil melamun dan masih terpikirkan dengan Yusuf, ia merasakan kalau ia udah terlalu kejam padanya.

"Ya robb, apa yang harus aku lakukan, aku tahu ini salahku." ucap Ifah.

Dari belakang ada orang yang berlarian, ia seperinya seorang pencuri yang sedang dikejar kejar, lalu aku pun ikut mengejar pencuri tersebut, sampai aku bertemu seorang pemuda yang berani memukul pencuri itu, ternyata pemuda itu masih sekolah SMA, lalu aku membantu membawa barang yang telah dicurinya.

"Kamu gak kenapa-napa dek?" tanya kakak tersebut.

"Aku gak papa kak, makasih ya." jawab Ifah.

"Iya sama sama, kakak pergi dulu ya." pergi meninggalkan Ifah.

"Ehh kak tunggu, tapi, aneh banget kakak itu, padahal ini bukan tas aku, ah sudahlah aku cari aja pemiliknya."

Kemudian dari arah kanan jalan, ada seorang nenek tua sedang berjalan seperti orang yang merasa kebingungan, setelah itu Ifah menghampirinya.

"Assalamu'alaikum nek, nenek lagi nyari apa?" tanya Ifah.

"Wa'alaikumussalam, nenek tadi kecopetan nak, jadi nenek juga kurang jelas penglihatannya, karena kacamata nenek ada di tas itu." jawab nenek tua.

"Bentar nek, nih pake dulu."

Ifah mencari kacamata di dalam tas itu dan memakaikannya pada nenek tua itu.

"Wahhh jelas."

"Nek ini kan tas nenek ya, tadi pencurinya udah pergi kok."

"Iya nak, Alhamdulillah makasih ya udah nolongin nenek."

"Iya sama sama, tapi, "

"Tapi apa, udah yuk pergi dulu ke rumah nenek bentar."

"Jauh gak nek?" tanya Ifah.

"Enggak kok, tuh di seberang sana." menunjukkan rumahnya.

"Oh iya nek, tapi jangan lama-lama ya, soalnya aku mau sekolah."

"Iya sebentar kok, oh iya nama kamu siapa?"

"Namaku Syarifah nek, panggil aja Ifah."

"Wah nama yang bagus, sama kayak sikapnya baik."

"Hehe, nenek bisa aja, kalau nenek siapa namanya?"

"Oh nenek namanya Syida, panggil aja nek Ida."

"Siap nek."

Sampailah di rumah nek Ida,

"Ayo masuk dulu nak!"

"Nggak deh nek, aku harus cepat-cepat ke sekolah takutnya telat."

"Ya sudah, sebentar nenek ke dalam dulu"

Sahabatku Dunia Akhiratku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang