Prasangka Baik

185 76 102
                                    

“Berilah ruang pada hatiku untuk memaafkan, dan berilah ruang pada pikiranku untuk berprasangka baik .”

*****

Happy Reading💐

Sampailah menuju toko buku,

Ifah dan Dila langsung masuk menuju tempat buku-buku novel di simpan. Khususnya novel cerita islami yang paling disukai Ifah dan Dila.

“Wah Masyaa Allah, bagus banget judul-judul bukunya fah, akuuuuu suka sekali”ucap Dila

“Heumm, apa tuh judulnya?”tanya Ifah

“Ini nih fah, karya kak Natta sama kak
Wardah,  yang judulnya “Kekasih Impian” ini juga fah judulnya  “Maharku surah Ar-rahman”,  jadi pengen dua-duanya fahhh.” rengek Dila yang bahagia tak karuan

“Wah bagus juga tuh judulnya, jadi pengen beli,”

“Iya fah makanya aku juga pengen beli dua-duanya:(”ucap Dila

“Heum, berapa harganya?”tanya Ifah
Dila langsung mengecek harganya di belakang buku itu

“Masyaa Allah fah, mahal banget”

“Sini lihat, Rp.60.000, btw kamu bawa uang berapa dil?”

“Ehehe empat puluh ribu:')”

“Kurang dong uangnya, mau beli satu yang ini juga tetep kurang 20 ribu.”

“Gimana ya fah? tapi aku ingin beli buku yang karyanya kak Natta sama kak Wardah dulu fah.”ucap Dila ngebet

“Heum boleh, tapi kan uangnya kurang dil.”

“Heum kamu bawa uang lebih gak?”

“Ada sih, cuman uangnya pas banget dua puluh ribu, terus nanti kita pulang naek apaan coba kalau gak ada ongkosnya?”

“Iya juga ya fah hehe, eum gimana ya aku bingung.”

Lalu ada sosok lelaki menghampiri Ifah dan Dila yang masih kebingungan,

“Assalamu’alaikum fah,”

“Wa’alaikumussalam, kak Syahdan.”

“Kalian lagi ngapain?”tanya Syahdan

“Kami lagi lihat-lihat buku,” jawab Ifah

“Hehe iya kak bener,”lanjut Dila

“Oh gitu, tapi tadi kakak sengaja dengar kalian mau beli buku itu, tapi uangnya kurang yah?” ucap kak Syahdan yang penasaran

“Ehehehe, iya kak.”ucap Dila malu

“Ya sudah, biar kakak saja yang bayar uang yang kurangnya gimana?” tawar Syahdan

“Boleh kak boleh banget.”ucap Dila gembira

“E-eh kak gak usah, maafin temenku kak, maaf ngerepotin juga, permisi.”kata Ifah yang malu

“Eh mau kemana kalian,”ujar Syahdan

Ifah langsung menarik Dila dan pergi ke tempat lain,

“Fah apaan sih, lumayan kan ada keringanan tuh,  jadi kan kita gak usah nyari uang yang kurangnya, baik banget tau kak Syahdan mau nolongin kita.” kata Dila

“Malu lah, ngerepotin dia.”

“Tapi fah,”

“Ayo kita pulang saja, besok kita beli lagi ke sini.”

Sahabatku Dunia Akhiratku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang