Persiapan Lomba

239 154 50
                                    

“Berkaryalah selagi masa mudamu, berusahalah untuk mencapai tujuanmu dan manfaatkanlah waktumu sebaik mungkin.”

*****

Pagi hari yang indah, Ifah beranjak pergi menuju rumah Nisa untuk berangkat bareng ke sekolah, kebetulan ia berangkat sekolah lebih awal dari biasanya. Dari kejauhan Ifah melihat Yusuf sedang duduk di sisi warung, entah ia lagi apa dan nunggu siapa, bahkan gak biasanya Ifah melihat sosok temannya itu diam sendirian, kini Ifah pun menghampiri Yusuf.

“Assalamu’alaikum.” sapa Ifah.

“Ehh Fah, Wa’alaikumussalam.” jawab Yusuf kaget.

“Tumben kamu belum berangkat sekolah?” tanya Ifah.

“Eh iya nih lagi nunggu Odi dan Adam, terus kamu juga kok belum berangkat?” tanya balik Yusuf.

“Oh gitu, iya aku sih mau ke rumah Nisa dulu, mau bareng?” ajak Ifah.

“Nggak usah Fah, aku biar disini aja sendiri.” jawab Yusuf.

“Ya udah aku pergi dulu, assalamu’alaikum.” ucap Ifah sambil berjalan pergi dari hadapan Yusuf.

“Wa’alaikumussalam, hati-hati Fah.”

“Iya suf.” balas Ifah tersenyum.

Dan kini Ifah pun pergi meninggalkan Yusuf.

“Maaf Fah, aku gak bisa bareng kamu, aku hanya ingin menjaga jarak ini.” gumam hati Yusuf.

Kemudian sampailah Ifah di rumah Nisa, ia melihat sahabatnya menunggu di depan  rumahnya. Dan Nisa pun memanggilnya.

“Fahhh, Fahhh.” teriak Nisa.

“Iyapss Nis, kita berangkat entar telat,”

“Okehh yups.”

Kebiasaan mereka adalah berangkat dengan menaiki angkutan umum, dan Ifah lebih suka menaiki angkutan umum dibanding mobil yang mewah seperti taksi/mobil grab. Saat diperjalanan Nisa menanyakan suatu hal kepada Ifah.

“Fah, kak Syahdan masih ngehubungin kamu?” tanya Nisa.

“Heum, udah jarang Nis, semenjak gak ketemu lagi.” jawab Ifah.

“Oh gitu yah, kenapa ya sama kak Syahdan?” kata Nisa bingung.

“Kayaknya sibuk sama kegiatannya di sekolah, se tau aku sih kan di sekolah nya dia bakalan ngadain perlombaan gitu.” tebak Ifah.

“Lomba apaan?” penasaran Nisa.

“Belum tau, mungkin nanti bakalan ada pengumuman kali di sekolah kita.” yakin Ifah.

“Iya juga ya, bener kamu Fah, moga aja kak Syahdan datang ke sekolah kita lagi, dan aku bisa ngelihat senyumnya hihi” sambil berkhayal.

“Wushh, dasar kamu ini ya Nis, ngekhayal mulu.” ledek Ifah.

Tak terasa dari tadi Ifah dan Nisa ngobrol, mereka sudah sampai di depan gerbang sekolahannya.

Sahabatku Dunia Akhiratku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang