Pengalahan

333 181 30
                                    

"Biarkan aku mundur, asalkan kamu bahagia dengannya, meski kini harus aku yang merasakan rasa sakitnya."

*****

Setelah sosialisasi selesai di sampaikan oleh kak Syahdan, seluruh siswa dan siswi di harapkan untuk bertanya, dan menanyakan suatu hal yang tidak dimengerti, maupun menanyakan sesuatu yang lain perihal sekolah kakak-kakak tersebut.

Lalu hampir semua siswa, mengangkat tangannya untuk bertanya pada setiap kakak kelasnya, kemudian kak Alif membagikan beberapa secarik kertas pada siswa dan siswi yang mau bertanya. Setelah selesai mereka mengumpulkan secarik kertas yang telah di tuliskan oleh masing-masing penanya, lalu kak Alif membacakannya.

"Baik adek-adek, kakak akan bacakan dan langsung jawab, satu persatu pertanyaan dari kalian,untuk yang pertanyaan pertama adalah,

"Kak saya mau bertanya, apakah di sekolahan kakak ada kegiatan ekskul keagamaan?"

"Baik pertanyaan pertama, kakak jawab ya, Alhamdulillah ada dek, kegiatan di sekolah kakak selalu aktif pada bidang keagamaan, juga pada program osis pun kakak dan teman-teman telah melakukan kegiatan sholat dhuha setiap hari, waktu jam istirahat, nah untuk ekskul agamanya bernama Rohis (Rohani Islam) yang mana pada ekskul tersebut banyak ilmu-ilmu agama yang dapat kita pelajari serta lebih menambah wawasan lagi, kalau mau lebih jelas nanti deh jika kalian sudah masuk ke sekolah kakak, kalau mau lebih lanjut nanyain soal ekskul Rohis, bisa tanya-tanya sama kak Syahdan, hehe soalnya ia ketua umumnya tuh." jelas kak Alif.

Dari kejauhan, yang mana pada tempat Ifah duduk kedua temannya, mengganggu Ifah lagi soal si kakak misterius itu, dan akhirnya Ifah pun terganggu lagi, dengan omongan mereka yang bikin Ifah gak konsen baca buku.

"Fah, Fah, umii cantikkk!!" ganggu Nisa.

"Apaaa lagi Nis?" jawab Ifah.

"Kamu tuh ya, sibuk baca buku mulu, dengerin tuh orang yang lagi ngomong di depan." kata Nisa.

"Nggak ah males Nis, lagian aku juga gak bakalan ngelanjutin sekolah kesana." balas Ifah.

"Ihh bukan soal itu Fah." kata Ila.

"Terus soal apaan?" penasaran Ifah.

"Kak Syahdan itu lohh yang kata kamu kakak misterius itu, dia ketua Rohis di sekolahnya." jelas Nisa.

"Wahhh yang bener Nis?" tanya Ifah penasaran.

"Ya benerlah, ngapain bohong tadi kata kak Alif." kata Ila.

"Iya Fah bener makanya dari tadi dengerin, sini bukunya aku pinjam." kata Ila sambil merebut buku yang di pegang Ifah.

"Ehhhh La mau di kemanain buku ku?" kata Ifah.

"Mau aku simpan di tas aku, kamu jangan baca buku dulu nanti aja deh di rumah." kata Ila.

"Haduuhh iyah deh iyaa." jawab Ifah.

"Nah gitu dong, sekarang kamu fokus lihat kedepan dan perhatikan apa yang disampaikan kakak kelas SMA, Okehh?" Tegas Nisa.

"Iya oke oke."

Kalau udah kayak gini, Ifah nurut aja deh demi ketiga sahabatnya, mau gimana lagi ya harus tetep ngedengerin, meski Ifah bosen dan merasa gak nyaman kalau harus ngedengerin. Tetapi bagi Ifah yang terpenting ia gak ngecewain ketiga sahabatnya, karena bagi Ifah mereka sahabat yang paling pengertian kepada Ifah, ya intinya tempat curhat Ifah juga kalau lagi ada hal yang membuat pikiran Ifah ambyar.

Sahabatku Dunia Akhiratku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang