Part 12

66 37 43
                                    

"Kedekatan akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu."
-Dengan Caraku.

Sementara itu dilain tempat, setelah capek mengejar Kenan akhirnya milan bisa jalan bareng dengan Kenan. Milan dan Kenan memilih untuk ketaman kota. Mereka duduk berdua disana. Milan tak tega melihat Kenan kedinginan. Milan mempunyai ide untuk membelikan Kenan jaket.

“Lo tunggu sini ya!” ujar milan.

“Kamu mau kemana?” tanya Kenan dengan menarik tangan milan. Kenan takut ditinggalkan milan.

Milan sempat diam, karena ia deg-degan saat tangannya dipegang Kenan. Ya tuhan… apa bener gua udah jatuh cinta sama Kenan? Kok rasanya hati gua berdebar ya setiap didekat Kenan. Apa ini yang dinamakan cinta? Ujar milan dalam hati. Ok, sekarang milan sudah mulai lebay nya.

“Enggak, sebentar aja kok. Nanti gua balik kesini lagi” jawab milan dengan menepis genggaman tangannya Kenan yang erat.
Kenan hanya mengangguk.

 Kebetulan sekali didekat taman kota banyak para pedagang kaki lima yang menjajakan jualannya. Milan menghampiri penjual jaket, milan membelinya. Setelah itu milan kembali dan memberi jaket itu pada Kenan.

“Nih, pakai. Nanti lo kedinginan, terus lo sakit. Gua gak mau ya, kalau nanti lo sampai sakit” milan menunjukan perhatian nya pada Kenan.

“Makasih ya, perhatian banget sih” jawab Kenan seraya mengukir senyum dibibir manis nya.

“Iya sama-sama. nah gitu dong senyum. Tambah ganteng tau kalau lo senyum terus” puji milan tanpa sadar.

“Hah apa! Tambah apa?” Kenan pura-pura tidak mendengar. Sebenarnya Kenan hanya mau mendengar kata itu sekali lagi keluar dari mulut milan.

“Au ah, nyesel gua muji lo” milan berlaga kesal tapi manja.

Kenan hanya tertawa. Setelah itu keadaan sempat hening. Dan saat itu milan langsung meminta maaf pada Kenan atas kejadian tadi. Padahal bukan milan yang salah tapi reno.

“Kenan, gua minta maaf ya atas nama reno. Reno emang suka keterlaluan kadang-kadang”

“Gapapa, gak usah dibahas. Emang gua sebenarnya gak pantas hadir dipesta itu” ujar Kenan dengan rendah hati.

“Apaan sih. Udah deh jangan ngerendahin diri gitu. Ok, katanya lo udah gak mau bahas ini kan. Ya udah sekarang gua mau ceritain sejarah nama gua sama lo”

“Sejarah nama?” tanya Kenan yang kebingungan.

“Iya. Lo tau gak kenapa nama gua MILAN PUTRI PERTIWI?”

Kenan menggeleng.

“Jadi, dulu waktu nyokap gua ngandung gua. Dia pergi jalan-jalan keitali, tepatnya dikota milan. Padahal dia lagi hamil gede, eh pas perjalan pulang keindonesia. Nyokap gua ngelahiriin gua”

“Ngelahiriin didalam pesawat gitu?” ucap Kenan, dengan takjub. Dan tawa yang seketika meletup dbibirnya. Saat Kenan tertawa, milan terlihat senang. Itu tandanya milan berhasil menghibur Kenan.

“Iya. Maka nya gua dikasih nama Milan Putri Pertiwi yang artinya gua dilahiriin diantara kota milan dan Indonesia. Oh ya, kalau nama lo artinya apa?”

“KENAN, artinya kenu dan anna. Ayah aku nama nya kenu prayudha dan nama bunda anna azizah”

“Oh…. So sweet banget ya orang tua lo. Gua jadi pengen kalau punya anak nanti dikasih namanya dari singkatan nama orang tuanya. Misalnya Miken atau Kenmil gitu!” ucap milan dengan ekspresi manja nya dan penuh antusias.

“Apa itu artinya?” tanya Kenan bingung dan penasaran.

“Milan Kenan atau Kenan milan. Hahaha” jawab milan seraya tertawa berbahak-bahak.

Kenan hanya menimpali dengan tertawaan kecil. Tak berapa lama Kenan meninggalkan milan sebentar, entah mau kemana dan mau ngapain.

“Tunggu sini ya,” ujar Kenan.

“Lo mau kemana? Jangan-jangan mau ninggalin gua ya” jawab milan dengan panik dan menarik tangan Kenan untuk mencegahnya tidak pergi.

“Enggak kok, aku cuma mau beli sesuatu doang. Sebentar.” Jawab Kenan santai.

“Mau beli apasih?” tanya milan lagi tapi kali ini milan sudah melepaskan tangan Kenan. Milan sudah merasa tenang, karena ternyata Kenan hanya ingin meninggalkannya sebentar.

“Sesuatu, kamu tidak perlu tau sekarang. Karena nanti juga kamu tahu” jawab Kenan yang bikin muka milan menjadi agak sebal. Milan sebenarnya penasaran, tapi milan tahu betul sifat Kenan yang misterius seperti itu.

“Ya udah, tapi jangan lama-lama!” ucap milan dengan nada agak kesal karena Kenan tidak mau memberitahu sesuatu apa yang akan dibelinya nanti.

“Enggak kok,” jawab Kenan, setelah itu Kenan beranjak pergi.

Kenan sebenarnya masih bingung ingin membelikan apa sebagai ucapan terima kasih untuk milan. Karena hari ini milan sudah seperti menjadi pahlawan baginya, sudah menghibur disaat ia sedih bahkan menangis. Milan mampu membuat Kenan tertawa dengan guyonan sederhananya. Kenan melihat pedagag kaki lima yang berada disekeliling taman.

Dan Kenan melihat ada seorang penjual perhiasan imitasi. Kenan jadi berencana untuk membelikan milan kalung. Lalu Kenan pun menghampiri penjual perhiasan imitasi itu.

“Bang,kalung yang ini berapa harganya?” tanya Kenan dengan ramah. Kenan menunjuk kalung emas putih imitasi berliontinkan bintang.

“Oh, yang itu mah 25 ribu aja dek” jawab pedagang yang sudah berumur tua itu.

“Gak bisa kurang bang? 20 ribu aja ya bang, uangnya gak cukup kalau 25 ribu? Boleh ya nawar 5 ribu?” Kenan menawar dengan memasang muka memelasnya itu.

“Ya sudah, boleh” jawab pedagang itu dengan ikhlas, pedagang itu kasihan dengan Kenan yang sudah menawar susah payah. Dari pada gak laku,ujar pedagang itu dalam hati. Karena  memang sedari tadi dagangannya tidak ada yang membeli alias sepi.

“Makasih ya bang” ujar Kenan dengan memberi uang pas yaitu 20 ribuan keabang-abangnya itu.

“Iya sama-sama,” jawab pedagang itu seraya memberi kalung yang Kenan inginkan kepada Kenan.

Setalah membeli kalung, Kenan sebenarnya berencana ingin memesan siomay yang enak ditaman itu. Tapi, uangnya sudah tidak cukup. Sekarang uangnya sisa 20 ribu. 10 ribu buat ongkos naik ojek nanti, sisa sepuluh ribu. Tak berapa lama Kenan melihat seorang nenek pedagang gulali. Kenan pun membeli gulali itu, tapi Cuma satu karena uangnya hanya cukup membelinya satu. Harga gulali itu 5 ribu, kembalian gulali itu dibelikan air untuk milan minum. Air botol seharga 4 ribu, sisa seribu itu ia berikan kepada seorang pengemis yang berada dipinggir jalanan taman.
.
.
.
Bersambungg
jangan lupa vote and komen yahh.
Salam hangat dari author.
Tetep cemangat yakkk

Dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang