Part 3

128 84 35
                                    

"Hargailah keluarga karena keluarga lah yang akan selalu ada."
-Dengan caraku.

Kenan pulang dengan mengendarai vespa tua, peninggalan almarhum ayahnya. Ayah nya meninggal karena kecelakaan saat menuju kantor. Dahulu sebenarnya Kenan anak orang kaya, namun setelah ayah nya meninggal Ia menjadi jatuh miskin.

Sekarang,ia hanya mempunyai bunda. Kenan anak satu-satunya oleh karena itu ia menjadi harapan bunda nya untuk masa depan yang lebih baik. Jadi gak heran kalau Kenan terlihat serius. Ia ingin saat ia sukses bundanya bisa melihat dan merasakan kesuksesan nya itu. Untuk makan sehari-hari dan keperluan lainnya, bunda nya bekerja sebagai tukang jahit.

Sesampai nya  dirumah, tepat saja bunda nya sudah menunggu kedatangan nya. Dengan duduk dikursi teras rumah. Namun wajah sumringah bunda berganti wajah yang cemas. Karena melihat noda dibaju seragam Kenan.

“Assalamualaikum bunda” salam Kenan seraya mencium tangan bundanya.

“Waalaikumsalam, Kenan kenapa dengan baju kamu nak?” tanya bunda dengan panik.

“Tadi kena saus bun” Kenan terpaksa berbohong.

“Oh ya sudah. Nanti bunda cuci pakai pemutih. Sekarang kamu mandi,sholat, habis itu makan sama bunda. Bunda masak kesukaan kamu”

“Iya bunda”

Setelah itu Kenan dan bundanya masuk kedalam rumah. Kenan bersih-bersih mandi dan selesai itu Kenan makan bersama bundanya dimeja makan. Walaupun dengan lauk yang seadanya. Yaitu ikan lele goreng dan sambal terasi khas bundanya. Ya itulah makanan favorit Kenan, makan apa aja asal bersama dengan orang yang disayang pasti terasa nikmat.
                            ----------------------

Sementara, Kenan yang disambut hangat dengan bunda nya. Berbeda dengan milan yang dirumah nya seperti istana sangat sepi. Seperti tak berpenghuni. Jelas saja, papi nya sedang keluar kota. Sedangkan, maminya sudah meninggal sejak milan duduk dibangku SMP karena penyakit kanker paru-paru. Sedangkan, oma nya pergi arisan bersama teman-teman seumurnya yang pasti sosialita.

“Pasti oma lagi arisan deh. Sendiri lagi, sendiri lagi ngerasa jones gua. Gak deh kan dirumah ada bi inah” ujar milan saat masuk kerumah, ia sama sekali tidak mengucapkan salam. Mohon jangan ditiru!

Milan pun sudah biasa dengan suasana rumah yang sepi ini. Ia tak masalah, namun jauh didalam lubuk hatinya ia butuh kehangatan keluarga. Milan sebenarnya orang yang baik, mungkin karena kurang nya kasih sayang dan perhatian keluarga. Milan menjadi sedikit nakal.

Milan juga tidak begitu merasa kesepian karena ada bi.inah pembantu rumahnya yang ia sudah anggap seperti keluarga sendiri. Terkadang bi.inah mengerti perasaan dan apa mau nya milan. Sebenarnya oma pun sering memperhatikan milan. Namun, milan ingin papi nya yang memperhatikan nya. Papi nya selalu saja sibuk dengan pekerjaan nya. Kadang milan merasa seperti hidup sebatang kara.

Setiap anak pasti butuh kasih sayang kedua orang tua. Begitu juga milan yang ingin diperhatikan oleh satu-satunya orang tua yang sekarang ia miliki yaitu papinya. Sejak maminya meninggal jujur saja milan sangat terpukul. Milan sangat sedih, bahkan milan merasa sudah hancur. Separuh jiwanya terasa hilang saat mami tercintanya telah tiada. Dahulu hanya mami lah satu-satunya penyemangat milan. Karena papi sibuk kerja dan jarang ada dirumah untuk keluar kota atau keluar negri. Tapi semenjak mami nya divonis mengidap kanker paru-paru stadium 3. Sangat parah, penyakit itu sungguh menyiksa mami. Milan bisa melihat mami yang sudah lemah tak berdaya dikalahkan oleh penyakit itu. Sebisa mungkin dan segala upaya dikerahkan sebaik-baiknya untuk mencapai kesembuhan. Tapi, tuhan berkehandak lain mungkin tuhan sayang mami sehingga tuhan ingin memanggil mami duluan.

Ini semua takdir, ini semua jalan hidup. Milan memang sangat dekat dengan mami. Sedangkan dengan papinya tidak begitu dekat, bahkan milan merasa asing. Mungkin karena dari milan kecil papi memang sudah jarang berada dirumah. Hanya mami dan oma yang menghiasi harinya dirumah, tentu juga bi.inah.

Papi milan adalah seorang pengusaha sukses. Hampir diseluruh Indonesia cabang kantor perusahaan papi yang bernama ‘SUKSES ABADI’. Bahkan ada yang diluar negri seperti dimalaysia, singapura, Taiwan, hongkong, paris, inggris, dan seoul. Tapi saking terlalu sibuk dengan pekerjaannya, papi selalu saja melupakan milan. Waktu papi hanya untuk urusan bisnisnya.

Walaupun hidup lebih dari cukup, tapi milan tidak bahagia dengan keluarganya. Apalagi setelah mami telah tiada. Sesungguhnya milan sangat iri dengan kehangatan keluarga yang dimiliki oleh teman-temannya. Contoh saja gita, biarpun  begitu. Tapi, gita memiliki keluarga kecil yang harmonis. Mama dan papa gita selalu saja meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Gita dan kakaknya [kak aldi] itu harus bersyukur mempunyai orang tua sebaik dan seperhatian itu.

Sesungguhnya semua orang tua didunia memiliki cara tersendiri untuk membahagiakan anak-anaknya. Milan salah paham, padahal papinya sangat menyayanginya. Papinya sibuk kerja hanya untuk anaknya berkehidupan enak. Itu saja.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa vote and komen yahhh
Salam hangat dari author.

Dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang