Part 4

121 80 30
                                    

"Cinta datang tiba-tiba, cinta ada karena tuhan telah berkehendak."
-Dengan caraku.

Pagi harinya , suasana dirumah milan tampak sepi. Milan sebenarnya ingat bahwa hari ini hari pertama bimbelnya dengan Kenan. Tapi, ia masih terlelap tidur. Sedangkan omanya ada diteras depan rumah sembari membaca koran. Itulah kegiatan pagi yang rutin oma nya milan lakukan.

Tak lama kemudian suara vespa tua Kenan terdengar oleh oma. Kenan melihat lagi alamat yang ia genggam untuk memastikan. Lalu Kenan turun dari vespa nya dan mengucapkan salam untuk masuk kerumah yang megah itu.

“Permisi…” salam Kenan.
oma yang melihat ada orang yang sepertinya ingin bertamu pun menjadi bersemangat menyambutnya. Maklum, rumah semegah ini sangat jarang didatangi tamu. Lalu oma menghampiri Kenan.

“Iya cari siapa nak?”

“Saya Kenan oma. Saya kesini mau bimbel-in milan. Disuruh bu.ningrum guru matematika” ujar Kenan sambil mencium tangan oma.

“Anak ini masih sama seperti dulu. Lemah dalam hal hitung-hitungan” gerutu oma  DEWI SRI AGUNG DEVI. Omanya milan yang berkepribadian tegas dan displin.

“Oma apa saya boleh masuk?”

“Oh iya, silahkan”

oma pun mempersilahkan Kenan masuk
                          ------------------------

Kenan memasuki rumah megah nan mewah itu, berjalan dibelakang langkah siempunya rumah. Sembari menatap sekeliling dalam rumah begitu takjub nya Kenan. Ia memang pernah jadi orang kaya tapi rumah nya tidak semewah ini.
Pantas saja milan sombong, tukas Kenan dalam hati.

Kenan pun dipersilahkan duduk disofa yang berada diruang tengah.

“Kamu tunggu sini ya, oma mau panggil milan nya dulu”

“Iya oma”

Oma pun meninggalkan Kenan yang berada diruang tengah. Oma menuju kamar milan, lalu oma mengetuk kamar milan.

Tok… tok… tok… (suara ketukan pintu)

“Apaan sih? Berisik tau!!!”ujar milan yang masih terngantuk-ngantuk.

“Ini oma”

“Astaga oma (ucap milan panik) iya oma mau ngapain?”

“Ada teman kamu diruang tengah, nama nya
Kenan. Katanya dia mau bimbel-in kamu”

“Iya sebentar oma”

“Baiklah milan. Jangan suka membuat orang menunggu” pesan oma, yang lalu pergi meninggalkan kamar milan dan menuju ruang tengah untuk mengajak ngobrol Kenan sebentar. Sebelum nya, oma membuat kan teh untuk Kenan.
                              --------------------------

“Ini teh, silahkan diminum”

“Maaf, jadi ngerepotin oma”

“Ah gak repot-repot kok”

Kenan pun meminum teh hangat buatan oma.

“Kamu pasti anak yang cerdas” puji oma untuk Kenan.

“Tidak juga oma” bantah Kenan dengan rendah hati.

“Tidak bagaimana, kalau kamu tidak cerdas tidak mungkin bu.ningrum mengutus kamu untuk mengajari milan” sergah oma.

“Menurut saya, setiap manusia memiliki kecerdasan masing-masing. Karena, tuhan telah menitipkan otak kesetiap kepala manusia. Hanya saja, semua manusia menggunakan otak itu dengan cara berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan nya tersendiri” jelas Kenan dengan berwibawa.

Anak ini sangat baik, apa mungkin ia bisa membuat milan kembali seperti dulu lagi? Ujar oma dalam hati.

Mata oma tidak terlepas dari gerak-gerik Kenan. Kenan pun sadar bahwa oma nya milan sedang memperhatikan nya. Sampai-sampai Kenan salting sendiri. Memecah kesunyiaan diruang tengah, milan datang dengan pakaian tidurnya yang lusuh lengkap dengan rambut panjang nya yang kusut.

“Milan, apa kamu tidak mandi dulu?” tanya oma yang terheran-heran.

“Males ah” jawab milan dengan wajah yang sepertinya masih ngantuk.

“Terserah kamu deh, dasar anak gadis pemalas!” dengus oma yang merasa kesal bin malu punya cucu kaya milan (malas mandi)

“Ya sudah, oma tinggal ya. Biar bisa serius belajarnya” lanjut oma dengan wajah manisnya kepada Kenan. Tanpa, menghiraukan milan cucu nya.

Dasar oma, genitnya gak sembuh-sembuh. Ujar milan dalam hati. Dengan wajah yang sangat kesal.

Kedatangan Kenan sama sekali tidak disambut hangat oleh milan. Milan malah menghiraukannya, berbeda dengan omanya yang sangat melayani Kenan seperti raja. Karena omanya berpegang teguh pada kalimat yang berkata ‘tamu adalah raja’ sehingga Kenan sangat dilayani dengan baik. Bahkan oma tak segan untuk selalu memuji Kenan.

Milan sempat mengira bahwa Kenan tidak akan mungkin datang, tapi ternyata milan salah. Kenyataannya Kenan datang, malah datangnya cepat. Kenan datang pagi sekali bagi milan, padahal Kenan datang sudah jam 9 matahari sudah terbit dengan sinar terangnya. Begitulah kebiasaan buruk milan, susah bangun pagi terlebih hari ini hari libur. Hari minggu, hari bermalas-malasannya.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa vote and komen yahhh
Salam hangat dari author.

Dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang