Part 1

178 89 71
                                    

"Ceritakanlah semua kejadian yang kalian alami, karena sahabat yang sejati akan mendengarkan curahan hati kalian. Bukan sekedar memberi solusi basi yang tidak bisa memberikan ketenangan hati."
-Dengan caraku.

Sesampainya didepan kelas, milan menyadari bahwa ulangan sudah dimulai. Namun, ia tak segera masuk karena mau menyiapkan nyali untuk mendengar omelan guru khiller nya itu. Setelah siap milan pun masuk dengan langkah perlahan.

“Maaf bu, saya telat” ujar milan dengan wajah tertunduk, bukannya tak berani menatap bu ningrum. Hanya saja milan malas melihat wajah guru khillernya itu.
Deskripsi wajah bu ningrum ya, sudah keriputan, ada tahi lalat besar didekat bibirnya, bedak tebel dan bibir merah darah. Dan yang paling khasnya itu jilbab turbannya. Satu lagi kacamata tebalnya.

“Milan, kamu lagi-kamu lagi. Kamu tahu,kamu telat berapa menit?” ucap bu.ningrum dengan nada bicara tegas dan gaya bicaranya yang berwibawa.

“Enggak bu” milan menjawab lesu.

“Kamu telat 30 menit. Teman-teman kamu sudah mulai ulangan dari tadi. Kenapa kamu telat?” tanya bu.ningrum dengan sinis.

“Kesiangan bu,terus tadi dijalan macet” milan beralasan yang sedikit masuk akal.

“Ya sudah kamu boleh ikut ulangan” bu.ningrum memang memiliki sikap seperti itu tidak mau membuang-buang waktu. Beliau sangat disiplin.

Milan pun duduk ditempat duduknya. Saat mengerjakan ulangan milan seperti mati kutu yang tak bisa apa-apa. Karena orang yang diandalkan untuk menjadi contekan tidak masuk hari ini. Milan pun hanya bisa pasrah dan mengerjakan soal sebisanya atau asal-asalan. Bahkan ada soal yang tidak ia isi karena kebingungan. Bodo amat akan nilainya nanti, milan selalu saja begitu. Matematika memang kelemahannya dari dulu sampai sekarang. Sudah biasa ia mendapat nilai dibawah KKM atau bahkan 0 dalam mata pelajaran MTK. Biasanya 3,4,5, paling tinggi 6 dan yang paling sering dapat 0.

Tapi jangan salah, hanya diMTK saja nilai itu terdapat. Kalau dimata pelajaran lainnya milan jago. Seperti sejarah, geografis, hukum, sosiologi, biologi, Bahasa, Bahasa inggris. Bahkan sering juga milan mengikuti ajang olimpiade dibidang IPS. Dan sering menjuari lomba debat atau pidato berbahasa inggris. Itulah milan.
                         ---------------------------

Saat istirahat pun tiba, seperti biasa kalau saat istirahat tiba milan pasti dikantin dengan 2 sahabat dekatnya. Pada saat itu juga milan bercerita tentang kesialan nya hari ini. Tentang pertemuannya dengan cowo ngeselin tadi pagi.

“Pokoknya itu cowo ngeselin banget!!!” kata milan. Namun, sahabat-sahabat nya tidak menghiraukan cerita panjang lebarnya.

“ZOYA WIJAYA, ANGGITA DWI CAHYANI” teriak milan. Karena kesal melihat sahabat-sahabat nya asik sendiri. Zoya yang memang suka baca buku, sedang membaca novel yang baru ia beli. Zoya paling kalem dan pendiam diantara milan atau gita. Sedangkan, gita adalah anak sosmed yang paling up date jadi ia sibuk dengan handphone nya. gita juga selebgram sih, walaupun viewrs nya baru 100 orang dan Cuma punya 50 orang yang menjadi subscriber nya diyoutube. Tapi, gita selalu berusaha untuk menjadi RIA RICIS atau AW KARIN yang punya jutaan subscriber. Gita yang malang.

Mereka bertiga bersahabat sejak kecil. Orang tua mereka pun berhubungan dekat selaku teman bisnis. Namun, saat SMA mereka tidak bisa sekelas karena mengambil bidang yang berbeda-beda. Milan, anak IPS yang sebenarnya pintar dalam sejarah ataupun sosiologi. Zoya yang pintar dengan rumus-rumus memilih IPA. Sedangkan, gita memilih kelas Bahasa Karena ia jago berpidato,berpuisi apalagi drama.

“Hmmm, milan tadi lo ulangan matematika kan? Bagaimana?” tanya zoya untuk menghilangkan kebetean sahabat nya. Namun,milan tidak menjawab pertanyaan zoya hanya memasang raut wajah kesal.

“Zoya,zoya lo  masih nanya sama milan. Milan kalau udah tentang hitung-hitungan pasti kemampuannya nol” ujar gita. Milan tetap diam dan tidak menanggapi sindiran gita.

“Gita lo gak boleh ngeremehin milan gitu” zoya menasehati.

“Sebenarnya gua bisa ngerjain soal-soal itu kalau ada sicupu. Tapi tadi sicupu gak masuk” milan mulai beralasan.

“Si cupu, lala maksudnya” tebak gita. Milan hanya mengangguk lemas.

“Makanya kalau mau ulangan ya belajar,bukannya nyontek” nasihat zoya pada milan. Namun, milan tidak mengindahkannya.

Milan memang malas jika dibahas soal nilai ulangan matematikanya, karena bagi milan mtk adalah musuh terbesarnya.

Tak lama kemudian, seorang cowo yang bergaya kece menghampiri milan,gita dan zoya. Cowo itu bernama RENO SAPUTRA atau biasa dipanggil Reno pacarnya milan.

“Kok mukanya bete, kenapa beb?” ujar reno seraya memainkan rambut milan dengan manja. Posisi reno sekarang sedang duduk disamping milan.

“Gapapa kok” jawab milan dengan wajah datar.

“Jadi, gini lo reno. Pacar lo itu bete gara-gara lipstick mahalnya diinjak cowo ngeselin gitu katanya” ucap gita menjelaskan apa yang membuat milan bete, ke reno.

“Cowo ngeselin siapa? Yang mana?” tukas reno dengan nada sedikit emosi. Reno memang suka kesal kalau milan diganggu. Maklum lah reno itu cemburuan. Tapi, romantis juga sih.

“Ciri-ciri nya tinggi,putih,cuek,dingin terus mukanya datar gitu. Gua belum pernah liat sebelumnya. Kayanya sih orang nya pendiam” jelas milan, menyebutkan ciri-ciri  cowo yang tadi pagi nginjak lipstick nya.

Mendengar ciri-ciri yang milan sebutkan, zoya langsung tersedak saat minum. Hal itu menimbulkan kecurigaan pada milan.

“Lo kenapa zoy? Apa jangan-jangan lo kenal sama cowo yang gua sebutin ciri-ciri nya tadi?” tanya milan dengan penuh rasa curiga.

“Enggak, gua gak kenal” jawab zoya dengan ekspresi wajah berusaha menutupi kepanikan nya. ya, zoya takut yang dimaksud milan itu Kenan.

“Awas aja tuh cowo. Kalau sampai gua tau siapa dia, langsung gua kasih pelajaran. Berani-berani nya ganggu cewe gua”
Mendengar reno berkata seperti itu, zoya langsung pamit kekelas pada milan dan yang lainnya. Tentu saja, milan semakin curiga pada zoya karena gerak-gerik zoya yang seperti orang cemas. Semoga aja yang dimaksud milan bukan Kenan, kata  zoya dalam hati.

Sedangkan gita pergi ketoilet untuk touch up wajah nya. Otomatis milan dan reno hanya berdua. Saat milan dan reno sedang asik berduaan, tiba-tiba ada seorang siswa yang menghampiri milan.

“Milan, nanti pulang sekolah lo ditunggu bu.ningrum dikantor” ujar siswa tersebut.

“Ada apa? Mau ngapain?” jawab milan dengan mimik wajah bingung.

“Gak tau tuh. Gua Cuma disuruh bu,ningrum buat bilangin itu ke lo”

“Iya nanti pulang sekolah gua temuin bu.ningrum” jawab milan lagi dengan nada pasrah.

Setelah itu siswa itu pun pergi.

“Kenapa bu.ningrum manggil kamu ya beb?”

“Kayanya soal nilai ulangan aku tadi”

“Semangat ya sayang!” reno menyemangati pacarnya dengan support.
Milan hanya membalas nya dengan senyuman bulan sabit yang begitu manis.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa vote and komen yahhh.
Salam hangat dari author.

Dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang