Part 16

45 21 17
                                    

"Jika seseorang sedang jatuh hati, maka sifat khawatir akan hadir."
-Dengan Caraku.

Sekolah, hari ini entah mengapa milan begitu semangat belajar. Padahal hari ini ada pelajaran yang ia benci. Ya, matematika atau fisika. Tapi, milan tenang saja karena Kenan cukup mengajari nya waktu diperpus itu. Tak disangka, benar saja bu.ningrum mengadakan kuis. Milan ternyata sudah bisa mengendalikan rumus-rumus itu. Bu.ningrum tentu saja takjub. Baru sebentar belajar dengan Kenan, milan sudah mempunyai progress sebagus ini. Saya memang tidak salah memilih Kenan… gumam bu.ningrum.

Milan juga senang bisa mendapat nilai 100 dikuis itu, ia dengan lancar dan tepat menjawab pertanyaan bu.ningrum. Saat istirahat milan memutuskan untuk pergi kekelas Kenan. Tujuan nya untuk berterima kasih atas bimbingan yang sudah membuat milan tidak senewen lagi dengan hitung-hitungan. Saat milan sampai dikelas Kenan, milan bertanya pada teman sekelas Kenan.

“Permisi, ada Kenan nya gak?” tanya milan dengan sopan.

“Oh… Kenan, hari ini dia lagi gak masuk” jawab teman sekelas Kenan, bernama sekar.

“Kenapa?” tanya milan cemas.

“Sakit. Tadi ada surat nya”

“Ya ampun” ucap milan kaget. Milan pun berinisiatif menjenguk Kenan setelah pulang sekolah. Lalu milan bertanya alamat rumah Kenan pada sekar. Sekar menulis alamat Kenan, dan memberikan nya pada milan. Milan tidak lupa mengucapkan terima kasih dengan senyuman manisnya.

Tanpa sadar, milan tidak tahu bahwa sedari tadi zoya mengikutinya. Ya, zoya memang sudah curiga kalau milan mulai naksir Kenan. Zoya tahu bahwa milan akan menjenguk Kenan, tapi zoya biarkan hal itu terjadi. Karena, nanti zoya akan bicara dengan milan tentang hati nya pada Kenan.

Kenapa milan begitu khawatir Kenan, karena milan mulai sayang pada Kenan. Entah tumbuh sejak kapan perasaan itu. Tapi, yang jelas selain mengkhawatirkan kondisi Kenan. Milan juga ingat bahwa waktu malam itu ditaman Kenan ingin memberinya sesuatu. Tapi Kenan lupa karena terlalu banyak bercanda dengannya. Milan jadi penasaran, sebenarnya Kenan saat itu ingin memberikannya apalagi. Tapi yang pasti akan membuat milan bahagia.
                         --------------------

Milan melajukan mobilnya dengan arah sesuai yang ada diselembar kertas itu. Ya, kertas yang berisikan alamat rumah Kenan. Betapa, terkejut nya milan saat tahu bahwa rumah Kenan tidak bisa dilintasi mobil. Milan memilih memarkirkan mobilnya dijalan dekat gang rumah Kenan. Memang gang nya tidak terlalu sempit, namun hanya muat dua motor yang melintas beralawanan. Dengan hati yang rela dan ikhalas milan berjalan. Karena milan memang sudah sangat niat untuk menjenguk Kenan. Bukti nya milan datang dengan setenteng buah apel segar yang ia beli di tukang buah langganan nya.

Saat sampai dialamat yang diberitahu sekar. Milan melangkah dengan langkah kaki yakin. Dengan pasti, tangan milan mengetuk pintu rumah Kenan.

Tok…Tok…Tok…

“Assalamuaikum” salam milan.
Yang menjawab ternyata bundanya Kenan. Karena Kenan sedang beristirahat dikamarnya. Kebetetulan bundanya Kenan sedang menjahit.

“Waalaikumsaalam, iya sebentar”
Bunda nya Kenan lalu membuka pintu rumah. Senang ada tamu wanita cantik, teman Kenan. Karena Kenan jarang sekali membawa teman nya satu pun kerumah. Bahkan mungkin sama sekali tidak pernah.

Milan dipersilahkan masuk dan milan duduk diruang tamu yang cukup sempit baginya. Pikiran nya pun berkata, masih juga gedean kamar gua..

“Kamu tunggu sini ya, bunda bangunkan Kenan nya dulu”

“Tidak usah bunda, Kenan lagi istirahat jangan diganggu”

“Ah tidak apa, Kenan sudah dari tadi tidurnya,. Dia juga pasti senang didatangin sama wanita cantik. Atau mungkin ia langsung sembuh” ujar bunda Kenan yang bermaksud bercanda.

Dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang