-Prolog-

10.4K 238 12
                                    

Suara hembusan peluru terdengar ramai memenuhi mansion putih itu dimalam hari. Sementara seorang gadis belia berusia 17 tahun dengan menggunakan dress tidur putih sedang ketakutan dan menangis dikamarnya, menunggu kedatangan ayah kesayangannya. Tiba-tiba pintu putih itu terbuka, muncul ayahnya yang was-was berusaha melindungi anaknya itu. Dia membuka lemari coklat muda dikamar, menggeser baju-baju di dalamnya dan menemukan pintu hitam lalu membukanya.

"Annie cepat masuk!" Ujar ayahnya yang berkeringat dingin, "kau harus selamat!"

Air mata Annie semakin deras, "Bagaimana dengan ayah? Aku tak ingin kau mati, ayah!"

"Cepat!" Pinta Ayahnya singkat.

Annie cepat berlari masuk ke dalam pintu hitam, ini merupakan jalan rahasia untuk keluar dari Mansion. Dulu dia pernah menggunakan ini ketika rumahnya terdapat pencuri, dulu ayahnya ikut masuk dan menunjukkan jalan keluar, sedangkan sekarang tidak. Pintu ditutup, semuanya nampak gelap dan dia sendirian.

Arthur segera mengembalikan posisi baju-baju itu dan menutup pintu lemari. Dia berjalan keluar kamar, berusaha memberanikan diri untuk melihat kondisi Mansionnya. Suara tembakan sudah tak lagi terdengar, Semua pegawai dan Bodyguardnya telah mati tergeletak di mansionnya. Tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki, hawa dingin memenuhi ruangan.

"Ucapkan selamat datang kepada tamumu tuan Arthur." Ucap pria bermata biru itu  dibelakangnya.

Arthur membalikkan badannya, "Suruhan siapa kau!?"

"Tunggu, aku lupa namanya," ucap pria itu sambil mengambil handphone di saku kirinya, "suruhan Stevan, oh- Steven de Roux."

Mata Arthur terbelalak ketika nama itu disebut, "Cih, dasar Steven penghianat!"

Lelaki itu mengeluarkan pistol hitam dari jasnya, dan mengarahkannya ke Arthur. Membuat Arthur harus mengangkat kedua tangannya sambil mundur perlahan.

"Oh iya, bukankah kau punya satu putri? Dimana dia? Beritahu aku dan akan kubebaskan kau!" Katanya sambil mengeluarkan seringai licik.

Arthur segera mengambil pistol di saku celananya, dan menembakkannya ke arah pria itu. Dengan cepat pria bermata biru itu menghindar.

"Jawaban dan tembakan yang salah tuan Arthur!" Ujarnya disusul tawa.

Lelaki itu segera berlari ke arah arthur, melompat dengan sangat tinggi melewati kepala Arthur. Lalu melepaskan peluru tepat di ubun-ubun pria tua itu.

DORRRR!!

"Yeah, ini baru headshot." Ucapnya sambil mengeluarkan seringai.

"Cepat bereskan," suruhnya kepada para bawahan, "kita harus segera menangkap gadis itu!"

TBC...

■•■•■

Hai semuanya selamat menikmati kembali Your Eyes!

Ku revisi dari awal agar penulisannya nampak lebih baik lagi!

Jangan lupa vote dan komen!

Salam hangat,
KalengInaa

17 Mei 2020

Your Eyes [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang