Annie terkejut mendengar satu tembakan, air matanya tak henti mengucur. Sambil berjalan dilorong yang gelap dia berdoa, berharap yang dia dengar itu bukan tembakan kematian untuk ayahnya, berharap ayahnya tetap hidup. Dia sudah sampai diujung lorong, terdapat pintu kayu yang nampak kusam. Ia membukanya perlahan berharap tidak ada orang disana. Annie berada di taman sekarang, dia bisa mengetahuinya walaupun dalam gelap karena bau bunga. Di taman terdapat banyak bunga yang dia tanam bersama ayahnya, sungguh masa- masa yang menyenangkan.
Annie mulai berjalan mengendap-endap sampai seekor semutpun tidak dapat merasakannya. Didepan ada gerbang, pintu keluar dari mansion. Saat Annie ingin pergi ke gerbang, tiba-tiba ada cahaya menyorot setiap sisi taman. Dia memilih bersembunyi dibalik pohon.
"Hah pekerjaan yang melelahkan."
"Tenang saja, habis ini kita akan digaji besar bukan?"
"Tetap saja! Gaji kita bisa dipotong jika tidak membunuh gadis itu!"
Keringat dingin mengucur perlahan dipelipisnya. Tubuhnya terasa kaku, bingung mau melakukan apa. Cahaya yang mengelilingi taman itu perlahan bergerak, menuju pohon tempat Annie bersembunyi.
"Itu gadisnya!" Teriak salah satu pria berjas hitam.
Annie berlari sekencang mungkin, berlari ke arah gerbang tentunya. Terdapat tiga pria berbadan atletis yang sedang mengejarnya dari kejauhan, namun Annie tak mempedulikannya dan tetap berlari. Sedikit lagi dia sampai ke gerbang, kaki yang menompangnya nampak oleng dan menabrak sesuatu.
Brakkk!!
Nafas gadis itu terengah-engah, dia berusaha bangkit lagi. Lutut sebelah kiri gadis itu nampak terluka, darah mengalir perlahan. Dia berjalan perlahan melangkahi benda yang membuatnya jatuh. Dan Annie baru tersadar, yang tadi dia tabrak adalah mayat bawahan ayahnya. Tiga pria tadi berlari dan mulai mendekatinya membuat gadis itu panik. Annie berusaha berlari dengan kencang, berusaha mengabaikan luka pada lutut kirinya. Hingga pada akhirnya dia keluar dari mansion dengan berlari dan melompat ke arah jalan di depannya.
Tanpa ia sadari suara klakson mendekat kehadapannya dengan diiringi suara mesin yang bergantian.
Brukkk!!
Badan gadis itu terpental agak jauh, kepalanya nampak berat dan sakit bagai dipukul ribuan palu. Warna merah mulai menutupi matanya.
"Maaf ayah, aku kalah."
●○●○●
"Kondisinya sudah membaik, hanya tinggal menunggunya untuk sadar."
"Apa aku bisa membawanya setelah dia sadar."
"Tentu saja tuan, kau bisa membawanya."
Gadis itu merasa terusik dan terbangun dari tidurnya. Dia mengubah posisinya menjadi duduk. Kepalanya terasa sakit dan berdenyut, Annie memegangi kepalanya yang telah diperban. Dia mulai membuka matanya perlahan, tidak ada apa apa, semuanya nampak gelap. Dia mencobanya lagi,dan tetap saja gelap. Air mata mulai menetes karena panik.
"Ke-kenapa ini, kenapa semuanya gelap!?" Tanya Annie disusul dengan tangisnya.
Langkah kaki terdengar menuju arah Annie, lalu berhenti tepat di hadapannya, "kenapa kau bertanya lagi? Kau sadar kalau kau sedang buta bukan?"
Kata-kata pria itu berhasil menusuk dada Annie, tangisnya semakin keras. Ujian macam apalagi yang harus dihadapinya. Hidupnya akan dipenuhi dengan kegelapan, dan dia benci itu. Untuk apa dirinya harus tetap hidup jika hidupnya hanya akan dipenuhi dengan kegelapan.
"Sebaiknya kita segera pergi ke mansion, kau telah menghabiskan banyak waktuku." Ujarnya seraya memerhatikan jam tangan silvernya.
Annie bingung dengan apa yang pria itu maksud, "Siapapun kau tuan, terimakasih telah menolongku. Tapi aku hanya ingin kembali kerumahku bersama ayahku."
Pria itu hanya memutarkan mata birunya dengan malas, "maksudmu bersama ayahmu di surga? Jangan bodoh."
Gadis itu terdiam, berusaha mencerna kata-kata lelaki yang baru saja ia kenal pagi ini. Sedangkan lelaki itu sibuk menyuruh para suster untuk membawakan kursi roda untuk Annie. Dengan sigap lelaki berambut hitam itu mengangkat tubuh mungil Annie dari kasur dan menurunkannya di kursi roda, membuatnya merasa seperti tuan putri.
"Tuan kau tak perlu-"
"Christopher Joe Douglas, panggil aku Chris. Sekarang tetaplah diam dan ikutlah denganku jika tidak kau akan menjadi daging cincang!" Ucap Chris sambil mendorong kursi roda itu keluar rumah sakit.
TBC...
°•°•°•°•°•
Semoga lebih baik dari yang sebelumnya!Jangan lupa vote dan komen agar author tetap semangat!
17 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes [SLOW UPDATE]
RomantikSebuah insiden mengerikan di rumahnya membuat seorang gadis berusia 17 tahun mengalami kebutaan. Tak tanggung-tanggung, dia juga dipaksa tinggal bersama lelaki dewasa egois, kejam, dan tak berperikemanusiaan. Christopher Joe Douglas, lelaki yang ta...