-8- Don't touch me!

3.9K 124 12
                                    

"Listen to me! Jangan bicara kepada siapapun atau aku akan memanggangmu!" Ucapnya penuh ancaman.

Annie hanya menjawabnya dengan anggukan pelan, tanpa sadar senyum devil mencuat dari bibirnya.

"Tentu saja aku akan bicara kepada orang-orang ,bodoh! Untuk mencari bantuan dan pergi dari penglihatanmu!" Ungkapnya dalam hati.

○●○●○

Karpet merah panjang telah tergeletak dari depan Hotel Stoux, Annie dan Chris berjalan beriringan seperti sepasang kekasih dengan tangan yang saling
mengalung. Pintu dibukakan oleh penjaga hotel, baru saja masuk para tamu sudah disuguhkan dengan berbagai jenis makanan dan minuman mewah dibeberapa meja bundar. Ruangan bagian paling bawah sangatlah luas, ditaruh beberapa sofa panjang di beberapa sudut, lampu-lampu berkedip-kedip perlahan, banyak sekali orang yang saling mengobrol dengan cara berkelompok.

Chris menarik Annie masuk ke dalam lift, diikuti dengan beberapa orang lainnya. Lift naik dan berhenti di lantai 49, ya hotel ini memiliki 50 lantai, lantai teratas merupakan kolam renang yang sangat besar. Wajar saja, ini merupakan hotel yang baru dibuka dan menjadi hotel terbesar di Los angeles, California.

Pintu lift terbuka, pelayan telah menunggu disamping lift, setiap tamu wajib memberikan kartu undangan berwarna merah muda yang menandakan tamu-tamu ini merupakan tamu spesial yang diundang khusus oleh Steven de Roux. Chris langsung mengajak Annie duduk di sofa berwarna merah di ujung ruangan, dan memberikan gadis itu minuman berwarna ungu muda.

"Astaga apakah itu kekasihmu Chris?" Seorang wanita tua datang kearahnya, "kalian terlihat sangat cocok!"

"Terima kasih." Jawab singkat Chris.

"Oh iya, suamiku mencarimu sedari tadi katanya ada yang perlu dia katakan." Ucap Nika -nama wanita tua itu- dengan lembut.

Chris membuang napas dengan kasar, dia menggenggam tangan gadis itu erat-erat, seolah-olah tidak rela melepaskan gadis itu walau hanya sedetik. Ia memegang bahu Annie, membuat Annie terkejut.

"Kau tetap disini, jangan kemana-kemana sebelumku kembali!" Perintah Chris.

Gadis itu hanya mengganggukkan kepalanya tanda paham. Setelah dirasa Chris sudah pergi, Annie segera mencari cara agar bisa meminta pertolongan. Dia memegangi gelas dengan gemetar, kebingungan harus melakukan apa. Tiba-tiba seseorang mengambil gelas ditangannya dan menaruhnya keatas meja.

"Mengapa tanganmu gemetar? Apa kau sedang sakit?" Tanya seorang lelaki yang suaranya nampak tak akrab.

Secara reflek Annie menghadap ke arah suara lelaki itu, dan memegangi kedua tangan lelaki yang telah mengambil gelasnya tadi.

"Tolong, tolong keluarkan aku dari sini." Annie mengatakan dengan bersusah payah, "aku ingin mengatakan sesuatu padamu!"

Lelaki berambut hitam arsir biru itu tersenyum kemenangan, dengan cepat ia menarik tangan Annie untuk masuk ke dalam lift, lalu menekan angka 50. Pintu lift terbuka, terlihatlah kolam renang besar berwarna biru cerah dengan pepohonan disetiap ujungnya, angin malam sangat terasa disini, dari atas nampak gedung-gedung besar, jalanan yang dipenuhi dengan mobil dan motor berlalu lalang, dan lampu-lampu yang terlihat begitu kecil karena jauh. Jika melihat ke langit, bintang-bintang yang tak terlalu banyak dan bulan purnama akan terlihat sangat indah.

"Dimana kita?" Tanya Annie polos.

Mendengar kata-kata itu alis pria tadi bertautan, lalu segera memajukan tangan kanannya dan memojokkan Annie ditembok coklat tepat sebelah lift.

"Kau..." Mata hitam lelaki itu menatap mata hijau Annie dengan lekat, "buta?"

Suasana mendadak berubah menjadi sangat hening, tidak ada suara apapun kecuali suara hembusan angin malam. Mulut gadis itu seketika terkunci, tak dapat mengeluarkan sepatah katapun. Sedangkan pria itu menghembuskan napas panjang, dan kemudian tertawa kencang membuat siapapun yang mendengarnya akan bergidik ngeri.

Your Eyes [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang