Kalo kalian lupa ceritanya bisa dibaca ulang ya, tq!
(Roux company = Rouxfood)
---------------Mobil Chris berhenti didekat tangga, pintu mobil terbuka dan terjatuhlah mayat wanita berambut coklat itu dihadapannya.
"Jangan ganggu waktuku lagi dan kirimkan uangnya dasar manusia bau tanah."
○●○●
Ckrek!
Ckrek!Dercitan kamera terus berbunyi seiring bergantinya pose seseorang yang ada didepan kamera, lampu-lampu nampak menyinari kulit coklat eksotik model itu. Seorang lelaki dengan mata tajam, bentuk rahang yang sangat tegas, menggunakan kemeja putih polos digulung bagian lengan dan ditumpuk dengan celemek merah dibagian dadanya bertuliskan RouxFood. Rambutnya berwarna hitam arsir kebiru-biruan diatur sedikit berantakan, lelaki itu memegangi beberapa buah-buahan dan sayuran dilengan kekarnya, senyumnya yang menawan tak pernah lupa ia tunjukkan.
Beberapa wanita nampak menjerit kesenangan seperti ikan yang terkejang-kejang setiap melihat model itu berganti pose.
"Lihatlah model itu, astaga tampan sekali aku sangat suka dengan tatapannya!"
"Itu kan Gabriel Noe Douglas, dia peringkat pertama berturut-turut dalam setahun di majalah top model pria loh!"
"Wah pantas saja, ku harap suamiku nanti setampan dia."
Sedangkan seorang pria berperut bulat berpakaian kemeja pola garis biru lurus masuk ke dalam studio foto melewati wanita yang sedang berbincang-bincang, pria itu mengedipkan sebelah matanya ke arah para wanita sambil memelintir kumisnya yang tebal, siapa lagi kalo bukan Steven de Roux.
"Tentu saja nona cantik, suamimu nanti akan setampan diriku, hahaha." Ucap Steven ke arah para wanita itu.
Perempuan itu hanya bergidik jijik mendengar ucapan lelaki tua yang mendadak muncul di hadapannya, dan memilih pergi berbondong-bondong. Steven memandang rendah para wanita itu sambil berkata, "Cih, andai kau tau berapa jumlah saldo bank ku, kau akan bersujud-sujud meminta uangku."
Acara pemotretan telah usai, dengan sebal gabriel melempar buah-buahan dan sayur-sayuran yang dia pegang sedari-tadi, tak lupa dia melepaskan celemek yang dipakainya dengan kasar. Wajah lelaki itu tadinya tersenyum manis kini berubah menjadi datar. Gabriel menghampiri steven yang sedang melihat hasil foto tadi dengan photografernya.
"Mengapa kau kesini?", tanya gabriel sambil menyilangkan kedua tangannya, "nampaknya kau sudah memakai jasa lelaki yang kusarankan, buktinya keponakanmu diberitakan di televisi sudah mati."
Photografer itu nampak kebingungan, tak mengerti percakapan apa yang sedang dibahas, sedangkan Steven nampak panik lalu menarik kerah kemeja Gabriel dan berteriak dihadapannya.
"APA YANG KAU MAKSUD!? BERANI-BERANINYA KAU MENUDUHKU SEBAGAI PEMBUNUH!"
Lelaki 23 tahun justru hanya melemparkan tawa sambil menyuruh photografernya untuk segera pergi dari ruangan, lalu melepaskan tangan berlemak pria tua itu dari kemeja putihnya. Dengan wajah kesal Steven mengambil sebuah kartu dari dalam kantung celana hitamnya, dan memberikannya kepada Gabriel.
"Apa ini, kartu undangan?" Gabriel membuka kartu undangan yang telah diberikan tadi dengan tatapan mata seolah-olah terkejut, " oh! Kau mengundangku ke pesta untuk merayakan kematian adik dan keponakanmu!? Astaga pasti ini sebuah berita besar!"
Muka Steven tiba-tiba menjadi merah, tangannya dikepal kuat-kuat, ia arahkan tangan kanannya untuk memukul wajah Gabriel, dengan gesit laki-laki itu menghindar dari pukulan Steven.
"Oh jadi kata-kataku benar?"
"HENTIKAN OMONGANMU, BAGAIMANA KALO RAHASIAKU SELAMA INI TER-"
"Ussstt!!" Telunjuk kanan gabriel mengarah ke bibir pria itu agar ia berhenti berbicara, "bagaimana kalau kau jelaskan kepada mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes [SLOW UPDATE]
RomanceSebuah insiden mengerikan di rumahnya membuat seorang gadis berusia 17 tahun mengalami kebutaan. Tak tanggung-tanggung, dia juga dipaksa tinggal bersama lelaki dewasa egois, kejam, dan tak berperikemanusiaan. Christopher Joe Douglas, lelaki yang ta...