"Christopher Joe Douglas, panggil aku Chris. Sekarang tetaplah diam dan ikutlah denganku jika kau tak mau menjadi daging cincang!" Ucap Chris sambil mendorong kursi roda itu keluar rumah sakit.
***
2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di mansion besar berdominan warna coklat muda ini dengan mobil hitam mewah. Pagar hitam besar terbuka otomatis saat mobil itu masuk, di halaman depan terdapat taman besar yang diisi oleh pepohonan rindang dan air mancur. Mobil itu berhenti tepat di pintu masuk mansion, para pelayan dan pengawal sudah menunggu kedatangan tuannya dengan rapi. Supir membukakan pintu mobil untuk Chris, lelaki itu keluar lalu menggendong Annie ala bridal style. Chris mulai menaiki tangga menuju mansion, para pelayan dan pengawal menyambutnya dengan cara menundukkan kepala. Lelaki itu tak mempedulikan mereka dan memilih membawa Annie langsung ke kamar.
Kamar besar bernuansa putih hitam yang nampak maskulin, aroma kopi yang menyeruak memenuhi kamar. Chris menaruh gadis berambut coklat itu ke kasur putih yang empuk, sedangkan Annie kebingungan kemana lelaki itu membawanya pergi.
"Dimana ini?" Tanya Annie dengan gelisah.
"Mansionku, lebih tepatnya kamarku."
"Mengapa kau membawaku kesini!?" Kedua tangan gadis itu meremas sprai kamar, "aku ingin pulang!"
Mata biru itu menatapnya dengan tajam, Chris berjalan perlahan ke arah gadis itu dan berdiri di hadapannya. Menundukkan badannya ke telinga Annie lalu berbisik, "kau tak akan bisa pulang, tetaplah disini dan jangan menyusahkanku!"
Pria itu pergi, keluar dari kamar lalu menutup pintu kayu berwarna coklat tua yang dipenuhi ukiran itu. Meninggalkan gadis ini sendirian dikamar. Air mata mengalir deras, kata-kata pria itu tak bisa diterima oleh Annie. Kehilangan ayah dan Penglihatan ini sudah sangat menyiksanya, dan sekarang dia harus mengalami cobaan lagi.
Gadis itu berusaha berdiri dengan lutut kirinya yang belum pulih, meraba-raba sekitar. Dia memegangi meja, menggeserkan kedua tangannya untuk memastikan keberadaan benda-benda dikamar ini.
Prangg!!
Dia menjatuhkan bingkai foto dan barang-barang lainnya, Annie tak mempedulikan itu. Dia hanya ingin keluar dari mansion ini, walaupun sulit.
"Aku ingin pulang!!" Teriaknya memenuhi ruangan.
Dia berjalan perlahan seperti orang bodoh dengan air mata dipipinya, memegang setiap sisi tembok putih, hingga akhirnya dia menemukan pintu kayu itu. Dia berusaha menggapai gagang pintu, mendorong pintu itu berkali kali. Tetapi pintu itu terkunci.
"BUKA, BUKA PINTUNYA!" Teriak gadis itu sambil mendorong pintu berkali-kali.
Tak ada yang merespon, Annie berteriak berkali-kali, tapi tetap tak ada yang membukakan pintu. Gadis itu menjatuhkan dirinya membelakangi pintu, menangis menderu-deru. Berharap ada ayahnya yang akan menolongnya. Namun tak ada, kondisi ayahnya pun Annie tak tahu.
"Ayah... tolong aku." Suara Annie pelan.
Malam telah tiba, Chris memilih pulang dari kantornya. Lelaki itu melipat kedua lengan kemeja putihnya sambil masuk ke mansion.
"Dimana gadis itu?" Tanyanya ke kepala pelayan disebelahnya.
"Tetap dikamar tuan, dia sempat berteriak-teriak tadi." Jawab wanita tua itu.
Chris tersenyum, dia berjalan perlahan menyelusuri tangga hitam dan berdiri dipintu coklat besar, dia membuka pintu itu perlahan. Munculah gadis dibalik pintu yang sedang tertidur pulas.
"Malang sekali nasibmu bukan?" Katanya sambil tersenyum licik.
TBC...
•●•●•●•
Untuk chapter kali ini pendek dulu ya,hehe..
Your Eyes akan update di setiap hari Rabu & sabtu , tungguin terus ya!
Jangan lupa vote dan komen agar author semangat!
Info tentang Your eyes akan selalu ku update di wall profilku, jadi follow aku ya biar ada pemberitahuan dikalian!
Terimakasih sudah membaca ceritaku!
18 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes [SLOW UPDATE]
RomanceSebuah insiden mengerikan di rumahnya membuat seorang gadis berusia 17 tahun mengalami kebutaan. Tak tanggung-tanggung, dia juga dipaksa tinggal bersama lelaki dewasa egois, kejam, dan tak berperikemanusiaan. Christopher Joe Douglas, lelaki yang ta...