Semalam Anna sudah memberi waktu kepada dirinya sendiri untuk mengenang masa lalu dan memikirkan tindakan selanjutnya. Dan pilihannya hanya satu, ia harus menjelaskan semuanya kepada Reihan. Bagaimana pun caranya.
Kebetulan beberapa hari yang lalu Fernanda menawarinya untuk mengambil rubrik Tokoh Minggu Ini dan pagi-pagi Anna menelpon Fernanda menanyakan apakah ia bisa mengambil rubric tersebut.
"Bisa," jawan Fern. "Emang kamu mau nulis tentang siapa?"
"Briptu Reihan."
"Kenapa dia?"
"Nanti aku cerita!" sahut Anna dengan senyum yang sumringah. Semoga ini bisa menjadi jalannya untuk meminta maaf.
Pagi-pagi sekali Anna sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk Anggun, sebagai permintaan maaf atas sikapnya semalam.
"Taadaaaa...." Sorak Anna saat Anggun muncul dari kamarnya. "Gue udah masakin sayur asem kesukaan lo."
Anggun yang rambutnya masih seperti orang abis kesetrum, mendekati Anna dan menatap gadis itu. "Lo kenapa sih, Na?"
"Gue mau minta maaf soal semalam."
"Yah... Nggak perlu segitunya kali," Anggun menyahut dengan tersenyum.
"Ya kan gue udah jutek sama lo semalam," sahutnya dengan ragu. Mengakui kesalahan sangat sulit ternyata.
Anggun tersenyum. "Gue nggak tahu apa yang terjadi sama lo semalam tapi gue seneng lo udah kembali ceria."
"Iyalah, masa' gue muram terus."
Anggun duduk di kursi yang menghadap meja makan dan mencicipi masakan Anna. "Meski nggak seenak masakan nyokap gue, tapi mending buat ganjel perut," katanya. "Oh ya, katanya lo mau cerita tentang Briptu Reihan hari ini!" Anggun menagih janji Anna.
Anna tersenyum kaku. Ternyata Anggun tidak lupa. "Gue ketemu dia tapi dia jutek abis. Dia bahkan nggak ngomong apapun, begitu dia ngasih handphone gue, dia langsung nyelonong gitu aja. Sebel nggak sih kalo lo jadi gue?" jawab Anna bercerita apa adanya tapi ia bumbui sedikit.
"Jadi lo kesel karena itu?"
Anna membenarkan.
"Ya emang Briptu Reihan karakternya gitu. Di kantor polisi dia terkenal sebagai bongkahan es batu. Dingin banget soalnya."
Anna mengangkat alisnya. Kali ini ia tidak beracting. "Serius dia orangnya gitu?"
"Iya. Briptu Angel pernah cerita ke gue."
Anna masih tampak kaget, karena setahu dia, Reihan itu orang yang ramah dan mudah dekat dengan orang lain. "Kok lo suka sih sama dia?" Tanya Anna.
Yang ditanya langsung senyum-senyum. "Menurutku dengan begitu dia itu keren. Cool. Kayak cowok-cowok di Drama Korea."
Anna hanya menelan ludah.
"Anyway, lo mau kemana, Na? Rapi amat..." Tanya Anggun setelah memperhatikan penampilan Anna.
"Kerja."
"Sepagi ini?" tanya Anggun dengan menyeruput sayur asem buatan Anna.
"Gue mau minta tolong sama Fernanda, gue mau ngambil rubrik tokoh minggu ini," jelasnya.
Anggun mengangguk-anggukan kepalanya. Ia kembali memasukan makanan ke mulutnya. "Terus lo udah ngasih Fernanda jawaban?"
Anna menggeleng. Ponsel Anna berdering dan gadis itu langsung menyambarnya. "Kamu di depan rumahku, Fern?" tanya Anna kepada orang yang menelponnya yang bisa dipastikan Fernanda. "Iya, aku juga sekalian mau balikin hape kamu. Aku segera keluar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis (21+) (SELESAI)
RomanceZivanna Nadia terjebak nostalgia. Ia masih mencintai Reihan, mantannya saat SMA yang membencinya karena Anna pergi begitu saja. Lalu seetelah 7 tahun berlalu, Anna kembali bertemu dengan Reihan dan ia ingin menjelaskan ke Reihan bahwa ia bukan tokoh...