🏠 8 🏠

69.9K 4.7K 241
                                    

Di hari sabtu pagi yang cerah ini, sekolah manda libur. Dan manda memutuskan untuk lari pagi mengelilingi komplek rumahnya sambil mendengarkan lagu melalui earphone-nya. Sebenarnya, berlari pagi bukan menjadi aktivitas rutin manda setiap hari libur. Kalau ia sedang tidak malas, ia akan berlari. Tapi kebanyakan malasnya sih.

Manda sudah berlari selama satu jam lebih dan sekarang dia sudah merasa lelah. Ia memilih untuk duduk-duduk dipinggir lapangan basket kompleknya. Disana, banyak sekali tetangganya yang kurang lebih umurnya sama dengan manda sedang bermain basket.

Saat manda tengah fokus pada permainan basket yang dilakukan anak kompleknya, tiba-tiba bola berwarna orange itu mengarah padanya dan...

Dug!

"Awww!" Ringis manda. Bola itu mengenai dahinya cukup keras.

"Ehh sorry, lo gak papa?" Tanya seorang cowok dengan perawakan tinggi, putih dan tampan menghampiri manda.

Manda mendongakkan kepalanya ke arah orang itu. Ia sedikit terkejut karena wajah orang itu sangat tampan! Namanya juga cewek, lihat cogan dikit aja oleng.

'Gak man, masih gantegan arven kok.' Batin manda. Ya, dia sudah sangat terobsesi oleh cowok yang bernama arven itu.

"Sebentar ya, tunggu sini."

Cowok itu meninggalkan manda yang tengah pusing karena terkena bola basket barusan.

"Aduuh pusing banget lagi." Keluh manda sambil mengusap dahinya.

Tak lama kemudian, cowok itu kembali sambil membawa kantong plastik ditangannya.

"Maaf ya lama." Ujarnya. Dia mengeluarkan es batu berukuran kecil dari kantong plastik yang ia bawa. Lalu membungkuskan es batunya ke dalam handuk kecil yang ia sampirkan di pundaknya.

"Kompres dulu ya, takut ada memar." Ucapnya.

'Asli ya, coba kalo sifat arven semanis ini.'

"Iya,"

"Btw, lo anak baru di komplek ini ya? pindahan dari mana?" Ucapnya sambil membantu manda mengompres dahinya.

"Gue pindahan dari Bandung." Jawab manda.

"Kenalin, gue gavin." Cowok yang bernama gavin itu mengulurkan tangan kanannya ke manda.

Manda menyambut uluran tangan gavin seraya berkata "Manda."

"Gue ada sesuatu buat lo, sebagai permintaan maaf gue." Gavin mengeluarkan dua buah es krim cokelat dari kantong plastik yang ia bawa tadi.

"Buat gue?"

"Iya buat lo. Kalo masih ada yang dirasa sakit, bilang aja ke gue. Gue pasti tanggung jawab."

"Gak kok, udah mendingan. Thanks ya." Ucap manda sambil tersenyum.

"Yaudah gue balik ke lapangan lagi. See you next time." Gavin pergi meninggalkan manda dan kembali bermain dengan teman-temanya. Sebelum benar-benar sampai di tengah lapangan, gavin sempat melambaikan tangannya ke arah manda.

"Ihh baik banget deh!"

Setelah kejadian tadi, manda memutuskan untuk pulang ke rumahnya sambil memakan es krim yang diberikan gavin tadi. Es krim cokelat adalah favoritnya.

Saat sampai di depan rumah, manda melihat arven sedang mencuci motor kesayangannya di teras rumahnya. Manda terbesit sebuah ide untuk menghampiri arven. Lebih tepatnya, mengganggu arven.

"ARVEENNN." Panggil manda dengan suara cemprengnya.

Arven tidak menoleh. Dia sudah tau siapa yang memanggilnya.

My Craziest Neighbor [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang