🏠 2 🏠

96.8K 6K 180
                                    

"Kantin yuk man." Ajak freya

"Ayo."

"Oh iya man, yang tadi di tanya sama kate bener?" Tanya freya sambil berjalan menuju kantin.

"Emangnya se-famous apa arven disini?" Tanya manda penasaran. Se-populer itu kah tetangga baru nya? Sampai semua orang menatapnya horor hanya karena ia berangkat bareng arven.

"Gila artis aja kalah populer kali sama dia. Dia gak cuma terkenal di SMA Althar, tapi di SMA lain juga." Jawab freya.

"Udah gitu ya, arven itu kapten basket 2 periode berturut-turut. Pas kelas 10, senior aja sampe ngalah buat jadiin dia kapten. Sekarang kelas 11 dia jabat lagi." Lanjut freya.

"Berarti dia anak teladan dong sampe dipercaya sama senior?"

"Seorang arven anak teladan? mimpi apaan gue denger ada yang ngomong arven anak teladan? Nih ya kalo lagi ada pelajaran dia selalu ke rooftop buat ngerokok sama temen-temennya. Termasuk si ditto yang tadi izin ke kamar mandi tapi sejam gak balik. Ya karena dia ikut ngerokok di rooftop." Jelas freya panjang kali lebar.

"Oalah, gue kira dia anak baik-baik makanya bisa masuk 11 ipa 1 sama jadi kapten basket." Ucap manda.

"Lo siapa nya arven emang man? kok bisa berangkat bareng gitu? arven anti banget bonceng cewek padahal." Kepo freya. Mereka sekarang sudah di kantin.

"Dia tetangga gue. Nyokap nyuruh gue berangkat bareng dia. Rumah nya persis disebelah rumah gue." Jawab manda.

"Oalah pantes. Yaudah man lo mau gue pesenin apa?" Tanya freya.

"Gue ikut aja." Jawab manda.

🏠🏠🏠

"Eh ven, lo berangkat bareng anak baru di kelas gue ya tadi pagi?" Tanya ditto yang sudah memendam kekepoannya sejak tadi.

Arven hanya menaikkan sebelah alisnya tanpa niat menjawabnya.

"Demi apa lo ven? bonceng cewek? biasanya lo bonceng si ditto mulu?" Tanya satu teman seperjuangan arven lagi, namanya Aldo. Dia satu kelas dengan arven.

"Au do, udah move on kayaknya dia dari gue." Ucap ditto.

"Jijik bangsat." Sinis arven.

"Yang mana sih anaknya? Gue belom liat dah." Ucap aldo.

"Itu tuh yang lagi duduk sama freya. Pindahan dari bandung dia." Ucap ditto.

Arven juga menatap cewek yang di tunjuk ditto dengan tatapan lurus tanpa ekspresi dan datar sedatar papan tulis.

"Atuh meuni geulis pisan. Pantes lo demen ven. Lah dia juga temenan sama freya gue ya dit?" Tanya aldo.

"Di tolak aja begayaan lo. 'Freya gue' najis." Ejek ditto. Yap, aldo sudah menyukai freya dari kelas 10. Namun cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Kasihan bukan?

"Setan." Desis aldo.

"Daripada lo berdua berantem mending beliin gue es jeruk satu es nya dikit aja." Suruh arven kepada kedua kacungnya itu. Sultan mah beda.

"Beli sendiri dong. Duit banyak masih aja minta traktiran." Ucap ditto tak terima.

"Kalo pager rumah lo gak dibukain jangan ngungsi ke rumah gue! Gak terima gembel lagi." Ancam arven dan hendak berdiri untuk pergi. Namun tangannya dengan cepat ditahan oleh ditto.

"Mampus lo. Hahahaha." Tawa aldo langsung pecah. Sungguh ditto yang malang.

"Ampun sultan, mau apa tadi? es jeruk? es nya dikit? meluncuurr." ditto pun segera menuju stand yang jual es jeruk. Kalau tidak dituruti bisa jadi gembel beneran ditto.

My Craziest Neighbor [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang