🏠 42 🏠

43.7K 2.8K 163
                                    

Setelah masalah kemarin, akhirnya polisi memutuskan untuk meminta kedua orang tua Trisha mengeluarkan anaknya dari SMA Althar. Begitu pun sebaliknya yang terjadi pada nasib Kate dan kedua temannya. Sekolah mereka tidak mau menerima murid yang sudah berbuat masalah yang sampai berhubungan dengan pihak kepolisian.

Lain halnya dengan Galen, ia tetap bersekolah di sekolahnya namun dengan catatan. Apabila Galen berbuat onar lagi, ia terpaksa harus menjalani masa hukuman yang berat. Dan Edwin pun dengan tegas memperingati anak tirinya itu, kalau ia mencari masalah lagi dengan Arven Edwin tak segan-segan untuk mengambil segala fasilitas yang telah ia berikan ke Galen. Seperti mobil dan barang mewah lainnya.

Hari ini Manda tidak diperbolehkan masuk sekolah oleh Arven karena kondisinya masih syok akibat kejadian kemarin. Sebenarnya Manda tidak apa-apa kalau masuk sekolah, namun Arven sangat menentangnya. Manda harus istirahat sampai kondisi mental dan fisiknya benar-benar pulih.

Setelah pulang sekolah, teman-temannya datang untuk menjenguk Manda dirumahnya. Termasuk Aldo, Ditto dan Arven juga berada disana.

"Gimana udah enakan?" Tanya Arven. Manda hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Ih Manda tau gak sih gue panik banget tau gak pas tau lo di apain aja sama Trisha si anak setan itu." Ujar Freya.

"Iya kak, sumpah deh Ara juga khawatir banget sama kak Manda. Coba aja Ara ada disana tuh si Trisha anak setan udah Ara tarik rambutnya sampe botak plontos."

Ditto mengacak rambut Ara, "Lucu deh kamu kalo lagi marah."

"Ih kak Ditto mah, rambut Ara jadi berantakan tau!" Kesal Ara sambil membenarkan rambutnya yang berantakan akibat ulah Ditto.

"Ya udah deh pipinya aja aku cubit." Ditto mencubit pipi Ara dengan gemas.

"Bener-bener ya lo berdua masih bisa uwu-uwuan lagi kayak gini? kan kasian tuh si Manda. Usir aja ven nih anak dua." Ujar Aldo mengompori.

"Yee iri aja lo jadi manusia do. Makanya kalo punya pacar jangan kayak kucing garong. Punya pacar kok galaknya ngalahin ibu kost." Ditto menyindir Freya.

Pletak!

Freya memukul Ditto dengan buku paket yang ada digenggamannya. "Ngomong sekali lagi coba Dit?!"

"Jangan mau punya pacar macam kucing garong." Ditto mengulangi ucapannya.

"IH BENER-BENER LO YA?! DASAR DITTO KUPRET SIALAN ANAK IBLIS LO! SINI GAK?" Freya sudah mengambil ancang-ancang untuk meninju Ditto. Namun Ditto sudah lebih dulu berlari menjauh dari Freya. Kepalanya bisa benjol jika berdekatan terus dengan Freya.

"Ck! kalo mau berantem sana deh lo pada di lapangan. Jangan ganggu cewek gue lagi istirahat!" Sentak Arven. Ditto dan Freya langsung menciut. Kalau Arven sudah seperti ini, sepertinya dunia akan berakhir sebentar lagi.

"Ampun paduka raja, ampun." Ujar Ditto sambil membungkukkan badannya.

Setelah drama yang terjadi antara Ditto dan Freya, para lelaki bercerita apa yang terjadi saat mereka tawuran kemarin. Gelak tawa memenuhi seisi ruangan akibat cerita lucu yang diceritakan Aldo dan Ditto. Mulai dari tongkat sakti yang Ditto gunakan sebagai senjata ampuhnya sampai cerita Aldo yang menjadikan Genta adik kelas mereka sebagai tameng pelindungnya.

"Hahahaha aduh perut gue sakit." Manda tidak bisa menahan gelak tawanya. Diam-diam Arven memandangi Manda yang tertawa bebas. Itu membuat hatinya menghangat. Arven tersenyum, kali ini ia berjanji pada dirinya sendiri akan terus menjaga senyuman Manda agar tidak pudar. Tidak boleh seorang pun menyakiti wanita satu-satunya yang ia punya sekarang. Arven sudah ditinggal mamanya, itu tandanya tugasnya untuk menjaga mamanya sudah selesai. Sekarang tinggal Manda satu-satunya wanita yang akan ia jaga sepenuh hatinya.

My Craziest Neighbor [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang