🏠 40 🏠

50.1K 3.3K 190
                                    

Setelah beberapa bulan kepergian mamanya, kebiasaan Arven yang dulu kembali lagi. Ia jadi sering ke club malam lagi dan meminum banyak sekali alkohol sampai ia mabuk berat. Ini menjadi salah satu cara Arven untuk melupakan beban hidup yang sedang ia pikul. Ia lelah, mengapa masalah selalu menghampiri dirinya tanpa ampun? dengan begini, ia merasa bebas dari segala beban dan penat.

Manda mendapatkan panggilan telfon dari Arven. Namun saat ia angkat, suara disebrang sana sangat bising dan Arven melantur tidak jelas. Manda curiga, pasti Arven sedang berada di club malam. Manda sudah seringkali mengingatkan Arven untuk tidak pergi ke tempat seperti itu lagi.

"Halo sayang? kok diem aja sih? mulut lo ilang ya hahahaha." Arven benar-benar sedang mabuk.

"Ven, kok ke club lagi sih? pulang sekarang."

"Hah? suara lo kecil banget. Yang kenceng dong manja lo ngomong apa bisik-bisik sih?"

"IH INI ORANG! PULANG GAK LO?! DIMANA SEKARANG?" Geram Manda. Bisa-bisanya Arven memanggilnya manja.

"Dimana ya? kepo lo anak manja HAHAHAHA."

"DASAR ARVEN PACAR SIALAN! AWAS AJA KALO KETEMU. DIEM DISITU GUE JEMPUT." Manda berani bicara seperti itu karena Arven sedang tidak dalam keadaan sadar. Kalau lagi sadar mah boro-boro berani. Manda pun memutuskan panggilannya secara sepihak. Ia cepat-cepat mengganti baju dan menyambar kunci mobilnya.

Saat menuruni tangga, ia melihat ayahnya yang masih menonton siaran kesukaannya di ruang keluarga.

"Mau kemana kamu Manda jam segini?" Tanya ayahnya.

"Ini yah, Manda tuh dikasih tugas fisika susah banget. Manda mau kerumah Freya sebentar aja yah, boleh ya?" Alibi Manda. Ya, ia terpaksa berbohong pada ayahnya. Tidak mungkin Manda izin menjemput Arven yang jelas-jelas sedang mabuk di club malam. Entah ayahnya akan semurka apa kalau Manda jujur.

"Ya Tuhan, maafin Manda terpaksa bohong sama ayah. Jangan kutuk Manda ya yah, Arvennya bandel sih lagian." Batinnya.

"Ya udah, jangan lama-lama. Kalo sekiranya kemaleman, nginep aja dirumahnya Freya jangan maksa pulang. Kabarin ayah aja ya." Ucap Andre lalu Manda pamit dan pergi menuju ke club malam untuk menjemput paksa Arven.

Tibalah Manda di salah satu club malam di Jakarta yang sering Arven datangi. Dari semua orang yang ada disini, hanya Manda yang memakai sweater dan celana jeans. Manda merutuki dirinya sendiri kenapa harus senekat ini masuk ke dalam club. Ini pertama kalinya Manda masuk kesana.

"Eh cantik, tertutup banget bajunya? buka dikit dong." Ujar seorang laki-laki dengan kurang ajarnya mengelus tangannya yang tentu saja langsung Manda tepis kasar lalu ia berlari menjauhi lelaki tak ada adab itu. Dimana sih Arven? Manda takut. Dengan tak sengaja, Manda menubruk tubuh seseorang hingga minuman yang digenggam orang itu jatuh dan pecah. Manda menutup mulutnya matanya juga ikut membulat sempurna, sial! kenapa harus nabrak orang sih?

"Eh maaf mas, saya gak sengaja."

"Lo Manda kan?" Tanya orang itu.

Manda pun mendongak menatap siapa orang yang ia tabrak. "Galen?!"

Manda ditarik paksa oleh Galen untuk mengikutinya entah ia akan dibawa kemana. Manda takut, Galen orangnya nekat. Manda takut di apa-apain olehnya. Arven kemana sih? kenapa Manda malah dipertemukan sama Galen? inikah akibatnya sudah berbohong pada ayahnya? akhirnya mereka berhenti disebuah lorong yang gelap. Banyak pasangan yang sedang bercumbu disana. Manda menutup matanya. Berdosa sekali matanya ini melihat adegan yang tidak senonoh itu.

Galen mengelus beberapa helai rambut Manda. Manda dapat melihat jelas kalau Galen ingin melakukan sesuatu yang menjijikan kepadanya. Dari cara Galen menatapnya saja Manda sudah bisa menangkap maksud dari cowok ini.

My Craziest Neighbor [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang