Bad Couple - 13 (Ayah Elfran)

6.1K 342 0
                                    

Hari ini,  SMA Bima Sakti pulang lebih cepat, karena guru sedang mengadakan rapat yang entah membahas apa lagi.

Di parkiran, terlihat seorang lelaki dengan rambut acak-acakan, tengah duduk diatas motor besarnya, menunggu singa nya datang. Tak lama kemudian, sang singa muncul dan menghamapirinya.

"Yuk pulang" ajaknya pada sang singa. Singa itu terlihat tengah berpikir.

"Jalan-jalan dulu gimana?" Tawarnya.

"Engga ah, udah mendung ini, sebentar lagi ujan" tolak Elfran.

"Yaudah, kita main dirumah lo aja." Elfran hanya mengangguk mengiyakan.

Sampai dihalaman rumah Elfran, terlihat sebuah mobil hitam terparkir. Elfran tidak pernah melihat mobil ini sebelumnya. Elfran yang merasa penasaran pun segera turun dari motornya dan berjalan tergesa-gesa diikuti Evelyn dibelakangnya.

Pandangan Elfran sedikit mengabur ketika melihat seorang lelaki dengan setelan jas hitamnya dan seorang wanita yang juga memakai jas tetapi berwarna merah, tengah duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Ia ingat betul siapa salah satu orang itu.

Dengan perlahan, Elfran melangkahkan kakinya. Kedua orang itu tampaknya belum menyadari keberadaan Elfran, karena posisi mereka yang duduk memunggungi pintu.

"Ada apa kesini?" Tanya Elfran dingin. Tampaknya kedua orang itu terkejut mendengar siapa yang bertanya.

"Elfran, duduk dulu nak" ucap lelaki itu dan tentunya, perintahnya tidak dituruti Elfran. Memangnya siapa dia? Berani memerintah pemilik rumah.

"To the point aja, tujuan anda datang kesini apa?" Tanya Elfran lagi.  Kini nada nya semakin dingin, tajam dan menusuk. Membuat siapapun merinding. Evelyn yang sedari tadi berdiri dibelakang Elfran, hanya terdiam kaku, bingung dengan situasi yang terjadi saat ini.

"Ekhm.. Jadi kedatangan ayah kes-.. "

"Anda bukan ayah saya" Elfran memotong pembicaraan pria itu yang diketahui ayah dari Elfran.

"Oke, baiklah, kedatangan saya kesini karena ada sesuatu yang harus kita bahas"

"Silahkan" ucap Elfran tak menghilangkan nada datar nya.

"Tapi tidak disini, karena ini urusan pribadi" ujar ayah Elfran sambil melirik Evelyn yang tengah berdiri kikuk di belakang Elfran.

Elfran yang menyadari hal tersebut, lantas menarik tangan Evelyn dan membawanya berdiri disebelahnya, tanpa melepaskan tautan tangan mereka.

"Dia kekasih saya, orang yang telah membantu saya dari keterpurukan. Dan dia berhak mengetahui semuanya. Sekalipun itu urusan pribadi" ujar Elfran masih mempertahankan aura menyeramkan.

"Yasudah, mari kita duduk"

"Jadi, apa yang akan anda bahas?" Tanya Elfran sedikit tidak sabar.

"Sebelumnya, perkenalkan ini istri saya" Elfran melirik perempuan ber jas merah itu kemudian berdecih. "Maksud dan tujuan saya menemui kamu karena saya ingin mengajak kamu untuk tinggal bersama saya" lanjutnya.

"Alasan anda berbicara seperti itu apa?" ucap Elfran datar.

"Supaya kamu tidak kesepian tinggal dirumah sebesar ini seorang diri" ujarnya.

"Mengapa tidak sedari dulu anda mengajak saya? Kenapa baru sekarang? Saya sudah terbiasa sendiri selama ini. Lagipula anda bukan ayah saya lagi semenjak anda membunuh ibu saya dan meninggalkan saya seorang diri"

Pria itu terdiam.

"Saya sama sekali tidak butuh belas kasihan anda. Dan perlu anda tau, selama ini saya tidak pernah kesepian, karena ada orang orang yang selalu menemani saya." Ujar Elfran sambil mengalihkan pandangannya ke arah Evelyn yang sedari tadi terduduk kaku.

"Jika tidak ada hal penting yang akan anda bahas, sebaiknya ANDA PERGI DARI RUMAH SAYA! " Elfran membentak mereka sehingga semua orang yang ada didalam ruangan itu terkejut.

"Baiklah jika kamu mengusir saya, saya akan pergi. Tapi ingat, saya akan kembali lagi menemuimu nak"

"Silahkan, pintu rumah saya akan selalu tertutup untuk pria bajingan seperti anda"

Setelah dirasa ayah Elfran pergi, Evelyn langsung menghadap Elfran yang emosinya tengah menggunung.

"El, udah tenang ya" ucap Evelyn sambil mengelusi tangan kokoh Elfran.

Elfran hanya terdiam. Sedetik kemudian, ia menyentak elusan dari Evelyn dan berlari menuju kamarnya. Ia membuka nakasnya dan mengambil sebuah benda yang sangat tajam.

Evelyn yang menyadari bahwa Elfran akan melakukan self-harm ketika sedang emosi, lantas berlari menghampiri Elfran dikamarnya. Evelyn bersyukur karena Elfran tidak mengunci pintu atau mungkin lupa mengunci pintunya.

Evelyn tak menemukan Elfran dikamarnya, ia lantas berlari mencari dimana keberadaan Elfran. Dan ia sangat terkejut ketika mendapati Elfran tengah menyayat-nyayat tangannya dengan pisau kecil di balkon kamarnya. Evelyn berusaha merampas pisau itu, tapi Elfran tak membiarkan Evelyn mendekatinya.

"El..." Lirih Evelyn.

"El jangan gini... "






Gantung yaaa:v maki aja authornya wkwk.. Udah lama gak apdet ehh sekalinya apdet malah gantung. Buat yang nanya kenapa Elfran bisa ngelakuin hal kayak gitu, di next chapter bakal aku jelasin okeeee tenang aja...

Bonus pict Elfran

Bonus pict Elfran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evelyn

Seeyaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seeyaaa

Bad Couple (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang