Bad Couple - 22 (The Story)

4.6K 309 0
                                    

Kini Elfran dan Belvan sudah bersiap siap menuju Yogyakarta, guna mencari keberadaan Fandi.

"El, jangan lama lama ya, aku kangen" rengek Evelyn.

"Lebay banget si lo kak, belum juga bang El pergi udah mewek" ledek Rion.

"Diem deh, jangan suka ngerusak suasana" Elfran, Dea, dan Belvan terkekeh, mendengar Evelyn. Sementara Rion hanya menggaruk tengkuknya sambil menyengir.

Evelyn memeluk Elfran erat. "Udah dong, sesak aku Eve"

"Tuh kan, kamu sama Rion sama aja, ngerusak suasana. Aku kan mau kangen kangenan dulu" ucap Evelyn sambil mengeluarkan air matanya. Hidungnya memerah,begitupun juga dengan mata dan pipinya yang ikut memerah.

Elfran mengusap pipi Evelyn sangat lembut, membuat Rion si jomblo karatan, ingin menghilang dari muka bumi. Bagaimana tidak? Elfran bermesraan dengan kakaknya, bunda dan ayahnya pun sama. Ya allah tabahkan lah hamba batinnya sambil mengelus dadanya.

"Belum juga berangkat udah kangen" ujar Elfran sambil mencubit pipi gembil Evelyn. Evelyn hanya cemberut dan kembali menenggelamkan kepalanya di dada kekasihnya itu.

"Udah stop mesra mesraannya. Ayah sama bang El cepet berangkat deh, Rion gak tahan liat kemesraan kalian. Gak ngertiin banget apa ya perasaan Rion" ucap Rion sambil menghentakkan kakinya.

Semua orang tertawa "Makanya cari pacar, jomblo terus sih lo. Tuh si Greta nungguin lo gak peka peka." ucap Evelyn.

"Lah, ngapa bawa bawa Greta, dia cuma temen kok"

"Temen rasa pacar sih iya" balas Evelyn.

"Udah udah, ini ayah sama El kapan berangkatnya sih kalo kalian ribut terus"

"Yaudah ayah sama El hati hati dijalan ya, ayah jangan ngebut bawa mobilnya." nasehat Dea sambil memeluk Belvan, yang dibalas pelukan juga kecupan mesra di kening Dea.

"Ayah sama El jangan lupa bawa oleh oleh ya" pinta Evelyn.

"Iya gak bakal lupa kok" jawab Belvan sambil mencubit hidup merah Evelyn.

"Yaudah, kita pamit dulu ya Sayang, Rion, Bunda" pamit El

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

.............

Elfran juga Belvan telah sampai dikediaman Fandi, mereka sangat bersyukur karena Fandi tak berpindah tempat tinggal.

"Silahkan diminum dulu" ujar Fandi mempersilahkan tamunya untuk meminum kopi yang telah ia sediakan.

"Jadi, lo ada perlu apa kesini Van?  Btw ini anak lo?" tanya Fandi

"Bukan, ini pacar anak gue. Gue kesini cuma nganter anak gue aja" jawab Belvan. Memang, Belvan sudah menganggap Elfran anaknya.

"Em, sebelumnya kenalin om, nama saya Elfran. Saya kesini cuma mau nanya" ucap Elfran tersenyum canggung.

"Nanya apa?"

"Om kenal kan sama perempuan namanya Renatha?

"Renatha? Renatha Ayunia?" Elfran mengangguk. "Iya saya kenal"

"Beliau itu mama saya om" Fandi tersentak kaget.

"Om tau gak masalalu mama saya?" Fandi terdiam. Ia ragu menceritakan hal itu.

"Kenapa kamu tidak menanyakan langsung saja pada Renatha?" Fandi mulai bersuara.

"Mama sudah meninggal om dua tahun yang lalu"

"Hah?! Innalillahiwainnailihi raji'un, meninggal karena apa?"

"Karena menyelamatkan saya dari tembakan ayah saya, Dani" Elfran menunduk, menahan tangisannya.

"Dan ayah saya waktu itu bilang, kalau saya anak haram dan gak pantas hidup. Maksud ayah saya waktu itu apa ya om? Apa om tau?" lanjutnya

"Bener bener ya tu orang" gumam Fandi.

"Om awalnya ragu buat ceritain ini ke kamu, tapi sekarang om yakin buat cerita, jadi denger baik-baik"
Fandi menjeda perkataannya sebentar.

"Dulu, saya menyukai Renatha, tapi sayang dia sudah menyukai orang lain, yaitu Dani. Saya sebagai sahabatnya, tentu ingin kebahagiaan Renatha. Saya memutuskan untuk mundur. Renatha pun menikah dengan Dani, karena perjodohan. Sebulan setelah pernikahan mereka, Renatha mendatangi saya. Dia bilang, dia diperkosa saat di club. Dia tak bermaksud untuk kesana, dia hanya menjemput Dani, yang sedang ada disana. Renatha tak berani bercerita pada suaminya. Ia kabur dari rumah selama beberapa minggu dan tinggal ditempat saya. Dia takut, saat dia mengetahui bahwa dirinya hamil saat itu, dan bayi yang ada didalam perut Renatha itu kamu nak." Elfran menutup mulutnya tak percaya.

"Renatha yakin kalau dia hamil anak dari lelaki di club itu, karena selama sebulan pernikahan mereka, Dani belum pernah menyentuh Renatha. Dani, menjemput Renatha kerumah saya, dan Renatha pun pulang. Dani sangat marah, saat mengetahui bahwa Renatha hamil, dan dia mencoba menggugurkan bayi yang ada didalam perut istrinya itu. Karena takut, Renatha kabur lagi, dan Dani semakin frustasi. Yang saya dengar sih, Dani memakai narkoba dan berjudi semenjak Renatha kabur. Saya yang tak tahu keberadaan Renatha saat itu terus mencarinya. Saya menemukan Renatha diatas gedung pencakar langit, Renatha hampir bunuh diri. Setelah saya selamatkan, saya membawa Renatha pulang ke rumah orang tuanya di Jerman. Orang tua Renatha tak mengetahui apapun mengenai permasalahan yang dialami Renatha. Yang mereka tau, bahwa Renatha sedang bertengkar dengan Dani, dan kondisinya kini sedang mengandung anak Dani. Orang tua Renatha menelpon Dani, dan menyuruh ia untuk menjemput Renatha pulang ke Indonesia. Dan setelah itu saya tak mengetahui apapun lagi tentang Renatha. Dia juga sudah tak menghubungi saya lagi." Jelas Fandi panjang lebar.

Tanpa diketahui siapapun, Elfran merekam semua perkataan yang keluar dari mulut Fandi, sebagai saksi yang mengetahui tentang masa lalu Renatha dan Dani.

"Terimakasih om karena bersedia untuk menceritakan itu semua. Kalau begitu saya pamit dulu ya om"

"Iya nak sama-sama. Kamu juga perlu tau masalah apa yang terjadi pada ibumu sebelum kamu lahir, jadi om merasa wajib menyampaikan ini." jawab Fandi.

"Yaudah bro, gue pamit dulu ya sama anak gue. Mau ke Malioboro dulu, beli oleh-oleh, biasa anak cewek gue nagih oleh-oleh" Fandi tertawa dan mengangguk.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"







To be continue

Bad Couple (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang