"Hai anjing" sapa Evelyn pada Elfran yang baru saja tiba didepan rumahnya.
"Halo monyet, udah lama lo? "
"Dari tadi gua disini nungguin lo. Ngapain si lo, lama banget" gerutu Evelyn
"Jalanan macet sayangku" Elfran mengusap kepala Evelyn dengan sayang.
"Iya iya, udah ah cepet berangkat, udah telat nih" Evelyn lantas menaiki motor besar milik Elfran. Tak lupa juga ia memakai helm yang Elfran suguhkan padanya.
Elfran mulai menjalankan motornya, membelah jalanan menuju sekolah. Dengan kecepatan diatas rata-rata, Elfran memacu motornya, dan Evelyn yang sudah terbiasa akan hal itu hanya memeluk tubuh Elfran dan menyandarkan kepalanya dipunggung besar milik kekasihnya itu.
"Kalian ini ya, suka sekali terlambat. Saya saja bosan melihat kalian setiap hari terlambat" ucap mang Jajang, satpam di SMA Bima Sakti.
"Ih mang, jangan ngoceh dulu kenapa. Meningan bukain gerbang buat kita. Panas nih" Jawab Evelyn sedikit ketus.
"Eits, gak bisa. Kalian sudah terlambat 15 menit. Kalian balik lagi aja sana" titah mang Jajang.
"Mang Jajang punya anak kan dirumah?" Tanya Elfran.
"Iya, memangnya kenapa?" mang Jajang balik bertanya.
"Mang, sebagai orangtua, mamang pasti mau kan anaknya pintar dan bisa membanggakan mamang? "
"Yaiyalah, orang tua mana yang gak mau anaknya sukses" jawab mang Jajang.
"Nah, orangtua kamipun sama, ingin kami sukses, salah satunya dengan bersekolah. Tapi mamang malah nyuruh kami pulang. Itu artinya, mamang menghalangi kesuksesan kami. Coba kalo anak mamang yang kesiangan, mamang mau anak mamang disuruh pulang? Padahal anak mamang kesiangan pun ada alasannya, sama kayak kita. Alasan kita telat itu karena macet. Mamang rela, anaknya gak sekolah hanya karena telat?" Elfran berbicara panjang lebar.
"Heuhh yasudah kalian boleh masuk, tapi jangan mengulangi kesalahan yang sama ya"
"Oke mang, santuy" ucap Evelyn sambil mengangkat tangannya dan membentuk jarinya dengan menyatukan ibu jari dan telunjuk👌. Mang jajang hanya menggelengkan kepalanya.
•••••••••••
Bel istirahat berbunyi 5 menit yang lalu, tapi Evelyn masih belum beranjak dari tempat duduknya. Ia masih sibuk menyalin tugas kimia yang lupa ia kerjakan dan harus dikumpulkan hari ini.
"Woi, serius amat si lo" Elfran memasuki kelas Evelyn yang sepi. Hanya ada dirinya dan sang kekasih.
"Berisik ah anakonda. Jangan ganggu gue" ketus Evelyn. Tangannya masih sibuk bergerak menyalin soal dan menjawabnya dengan cepat.
"Biasa aja dong. Gak ke kantin? Gak laper?"
"Ya laper lah, lo gak liat apa gue lagi ngapain?" ucap Evelyn masih dengan nada ketusnya.
"Yaudah gue beliin makan dulu ya" tawar Elfran yang dibalas anggukan oleh Evelyn.
Sebelum pergi, Elfran menyempatkan diri untuk mencubit pipi chubby Evelyn dan itu membuat Evelyn melotot.Evelyn masih menunggu kedatangan Elfran. Sudah 15 menit lamanya, dan perutnya terasa lapar. Ia memutuskan untuk beranjak menuju kantin, persetan dengan tugasnya, yang terpenting, ia harus mengisi perut kosongnya saat ini.
Saat tiba dikantin, Evelyn mulai mengedarkan pandangannya, menelisik setiap sudut guna mencari kekasihnya. Matanya kemudian menangkap siluet seseorang yang tengah ia cari saat ini, disana, di stand nasi goreng, Elfran sedang mengantri dan terlihat juga disana, Elfran merasa risih karena terus digelayuti oleh Becca, orang yang dulu pernah menjadi sasaran keganasan singa Bima Sakti, siapalagi kalau bukan Evelyn.
Evelyn menghampiri Elfran dan dengan kasar, ia melepaskan tangan Becca dari lengan kekar Elfran.
"Lama banget sih lo, gatau apa gue laper dari tadi nungguin lo" gerutu Evelyn. Bukannya marah, Evelyn malah berbicara seperti itu.
"Nih dari tadi, upil dugong ini gelendotan mulu, risih gue" Jawab Elfran santai.
Evelyn mengalihkan tatapannya dari Elfran menuju Becca yang berdiri diam disana. Wajahnya pucat pasi, ia tau kalau Evelyn kini tengah menahan amarah, terlihat dari nafasnya yang sedikit memburu.
"Gak puas lo, gue masukin ke rumah sakit? Oh, mau gue masukin ke liang kubur lo?"
Evelyn menyentak dan matanya sedikit melotot. Semua orang dikantin terdiam, tak ada yang bisa menahan singa Bima Sakti jika sudah begini. Elfran sendiri, malah memilih duduk santai dan menyaksikan singa kesayangannya menyerang mangsa. Ia sangat suka dengan sifat Evelyn yang bar-bar ini. Tapi ia malah lebih suka jika Evelyn manja padanya.
"Jawab dong, punya mulut gak lo? Tadi aja lo berani gelendotan di tangan monyet gue, sekarang malah diem. Ayo lanjutin" ucap Evelyn.
Elfran tersedak minuman kala Evelyn mengatakan "Tadi aja lo berani gelendotan di tangan monyet gue". Berarti, ia menyebut Elfran monyet dong, wah parah bener, pikirnya.
"T-ta-tadi, gu-gue liat Elfran sendiri, makanya gue ganggu, mumpung gak ada yang jagain" ucap Becca terlampau jujur. Sejujurnya, Becca ini anak yang polos, hanya saja ia terlalu berani sehingga tak tau apa yang akan terjadi padanya jika ia menempeli Elfran. Sungguh, Evelyn tak habis pikir dengan jalan pikiran Becca. Padahal, dulu Evelyn pernah membuatnya masuk rumah sakit meskipun hanya luka luka.
"Sekarang gua maafin lo. Lain kali, kalo lo gangguin monyet peliharaan gue lagi, gue gak segan-segan masukin lo kerumah sakit lagi dan setelah itu hidup lo gak akan tenang" Ancam Evelyn. Tentu saja itu hanya ancaman, karena Evelyn bukan tipe orang yang mengganggu orang lain ketika ia telah memberinya sebuah hukuman.
Becca hanya mengangguk dan menunduk. Sungguh, ia sangat takut melihat Evelyn kali ini. Wajah Becca sudah memerah menahan malu.
"Pergi lo" usir Evelyn. Becca hanya menuruti, ia tak ingin lagi terkena masalah, ia tak ingin mengganggu pasangan aneh itu lagi.
"Lo tuh ya, kalo digangguin ya lawan dong, sentak kek tangannya atau marahin dia. Masa harus gue terus sih yang marah marah. Gak kasian apa liat gue capek karena marah-marah" ujar Evelyn.
"Ya makanya kalo gamau capek marah-marah, jangan marah-marah dong sama gue. Gue gak lawan ya karena kasian dia cewek, dan gue cuma pengen aja liat singa ngamuk, udah lama rasanya gak liat singa Bima Sakti ngamuk kayak tadi. " ucap Elfran disertai kekehan kecilnya.
"Ih nyebelin banget sih lo. Bukannya kasih minum, haus ini" Evelyn menggerutu.
"Iya iya, nih" Elfran menyodorkan minumannya pada Evelyn dan langsung diteguk oleh Evelyn hingga tandas tak tersisa. Melihat itu, Elfran mengusap kepala gadisnya dengan sayang. Dan tindakan Elfran sukses membuat penghuni kantin bersorak, karena Elfran jarang sekali menunjukan keromantisannya bersama Evelyn jika sedang berada di area sekolah. Mereka lebih sering bertengkar dan saling mengumpat satu sama lain.
Hai hai haiiiii...
Ada yang kangen ga sama aku?
Sorry banget yaa aku slow update. Ini pun aku nyempetin buat ngetik dihp, biasanya aku ngetik di laptop, tapi karena aku akhir2 ini sibuk, jadi aku berusaha menyempatkan diri untuk mengetik disela kesibukanku.Terima kasih buat kalian yang udah baca ceritaku sebelumnya yang judulnya SAMUDRA. Aku seneng banget, ceritaku otw 1k readers. Buat pendatang baru kayak aku, bisa dapet 1k readers aja senengnya gak ketulungan. Pokoknya makasih banget banget banget.
Seyaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Couple (Selesai)
Novela JuvenilElfran galak, Evelyn gak kalah galak!! .... Start : 19 September 2019 Finish : 31 Desember 2019 © 2019 Nagazalaa Maaf kalo ceritanya ga jelas, garing, cringe, saya bacanya aja pengen muntah. Cerita ini di tulis oleh penulis pemula Cerita 100% hasil...