"Hai Evelyn" Sapa Bianca saat dirinya menghampiri Evelyn yang sedang membaca seorang diri diperpustakaan. Elfran sedang kumpul basket, jadi ia tak bisa ikut menemani Evelyn.
Evelyn mengalihkan pandangannya menuju gadis dihadapannya.
"Hai Bianca" balas Evelyn seraya memamerkan senyuman indahnya.
"Gue udah dapet info" ucap Bianca berbisik. Evelyn pun segera bangkit dan berpindah kesebelah Bianca.
"Jadi, alasan bokap El ngelakuin itu apa?" tanya nya tak sabar.
"Bokap tiri gue ternyata pengen hak milik Elfran buat dia. Nah, kemaren gue gak sengaja denger tuh, bukan gak sengaja sih, gue nguping gitu, disitu bokap tiri gue lagi diruang kerjanya, ngobrol sama ibu ibu tua tapi masih keliatan muda gitu lho, gue yakin itu neneknya Elfran. Neneknya Elfran bilang kalo..."
Alexandra, ibu dari Rena, atau nenek dari Elfran menginjakkan kakinya dirumah menantunya yang kini sudah menikah lagi pasca istrinya meninggal. Ia tak tahu bahwa putri nya, Rena dibunuh oleh menantunya, yang ia tahu, Rena mati bunuh diri, dan ia tak tahu dimana keberadaan cucu kesayangannya. Alexandra tinggal di Jerman, 10 tahun lamanya, karena memang kampung halamannya disana. Ia menikah dengan suaminya dari Indonesia dan memiliki seorang putri, yakni mama dari Elfran.
"Ibu, selamat datang" sambut Dani, dan hanya dibalas senyuman beserta anggukan dari Alexandra.
"Bagaimana cucu ku? Apa kau sudah membujuknya untuk tinggal bersama mu?" tanya Alexandra.
"Aku sudah mengajaknya tapi ia bersikeras untuk tinggal seorang diri disana. Sebenarnya aku sangat kasihan dan peduli padanya, bagaimanapun ia adalah darah dagingku, jadi aku akan kembali membujuk Elfran untuk tinggal bersamaku."
"Jika kau berhasil, maka, hak milik Elfran untuk sementara, kau yang memegangnya. Perusahaannya ada diberbagai negara, karena Elfran masih sekolah dan belum mengerti mengenai dunia bisnis, aku biarkan kau yang mengambil alih." jelas Alexandra
"Itu sih yang gue denger kemaren." Evelyn mengangguk dan mengucapkan banyak terimakasih pada Bianca karena dengan sukarela membantu Elfran.
"Santai aja kali Eve, gue sebenernya gak setuju nyokap gue sama si tua bangka itu. Cuma, gue gak tega aja liat nyokap gue yang cinta banget sama tu orang, dengan terpaksa gue izinin. Gue pengen bongkar semua kebusukan dia. Jadi, gue harap lo bantu gue ya" pinta Bianca.
"Yang ada, lo yang bantu gue, jadi kita akan saling bantu kali ini." Ucap Evelyn.
"Teman?" Bianca mengulurkan jari kelingkingnya, dan langsung dibalas oleh Evelyn dengan mengaitkan jari kelingkingnya.
"Teman" jelas Evelyn. "Sekali lagi makasi ya Bi" Bianca mengangguk dan pamit karena bel masuk sudah berbunyi.
Evelyn memutuskan untuk tetap berdiam diri diperpustakaan karena ia tahu bahwa jam pelajaran selanjutnya tak ada guru alias Jamkos.
........
"Lama banget, ngapain dulu?" tanya Elfran ketika Evelyn baru menghampirinya di parkiran, padahal bel pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu.
"Piket dulu tadi sebentar" jawabnya sambil membuka pintu mobil dan masuk. Elfran pun mengangguk dan mengikuti Evelyn untuk masuk.
"El, jangan dulu jalan, ada yang mau gue omongin" pinta Evelyn. Elfran menaikkan sebelah alisnya, lalu kemudian mengangguk.
"Sebelumnya, lo harus tenang ya, karena gue bahas ini. Lo bawa obat gak?" Elfran semakin bingung.
"Selalu bawa kok" Evelyn lega. "Emang mau bahas apa sih?"
"Gue udah tau kenapa bokap lo minta lo balik" Terlihat disana, Elfran mengeraskan rahangnya. Evelyn yang melihat itu langsung menggenggam tangan Elfran, kemudian mengusapnya perlahan.
"Apa?" tanyanya datar. Kemudian Evelyn menceritakan semua yang dikatakan Bianca. Elfran mengerti sekarang, ayahnya itu hanya ingin harta.
"Gak akan gue biarin dia ngambil hak yang udah jadi milik gue. Gue harus cari bukti supaya nenek gak percaya dan gak bikin si tua bangka itu ngambil alih semuanya." Elfran terengah engah, nafasnya memburu.
"Gue sama Bianca bakal bantu lo kok, tenang aja" Evelyn sudah menceritakan mengenai Bianca. Elfran turut berterimakasih pada saudara tirinya itu.
"Tapi bentar deh El, lo pernah cerita, kalo pas kejadian dulu itu, bokap lo pernah bilang kalo lo itu anak haram. Maksudnya apa ya? Atau jangan jangan.. "
"Jangan jangan gue bukan anak kandung dia" Elfran memotong pembicaraan Evelyn.
"Bisa jadi sih El, secara, kalo misal lo darah daging dia, mau segimanapun dia benci lo, tapi dia gak akan bisa ngilangin rasa sayang nya, disini dia mau lo balik cuma karena harta. Makin jelas sih ini"ucap Evelyn.
"Gimanapun, gue harus cari bukti. Tapi gimana caranya? " tanya Elfran
Evelyn tampak berpikir, "Ah ya, kita harus cari orang yang dulu bersangkutan sama nyokap lo, misal, sahabat nyokap lo gitu? Atau orang kepercayaan nyokap lo."
"Lo bener, gue harus pikirin siapa yang tau soal semua ini" Evelyn setuju dengan menganggukan kepalanya.
"Kalo lo udah tau, kasih tau gue ya, gue gak mau lo bertindak sendirian" Elfran hanya tersenyum dan mengusap pipi Evelyn dengan lembut.
"Yuk pulang" ajak Evelyn.
5 part menuju ending ni gaisss... Gakerasa mau ending aja. Aku emang sengaja bikin cuma sampe part 25 aja.
Kira kira, kalian mau happy ending, or sad ending? Aku masih bingung nih
Bisa komen yaaa dikolom komentarJejaknya jangan lupa yaa, tuh klik bintang..
To be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Couple (Selesai)
Novela JuvenilElfran galak, Evelyn gak kalah galak!! .... Start : 19 September 2019 Finish : 31 Desember 2019 © 2019 Nagazalaa Maaf kalo ceritanya ga jelas, garing, cringe, saya bacanya aja pengen muntah. Cerita ini di tulis oleh penulis pemula Cerita 100% hasil...