Bad Couple - 23 (Terjadi)

5.1K 325 1
                                    

Elfran dan Belvan sudah kembali ke Bandung. Elfran pun pamit saat ia sudah berada di depan gerbang rumahnya. Tak lupa juga ia berterimakasih pada Belvan karena bersedia membantunya.

Elfran memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian, ponsel nya berbunyi, pertanda panggilan masuk. Ia mengernyitkan keningnya saat melihat yang menelponnya Rion.

"Kenapa Yon?" tanyanya saat panggilan sudah tersambung.

"Bang, kak Evelyn diculik bang, aduh sumpah gue panik banget anjir. Tolong bang, dia dibawa masuk ke mobil jeep gitu, gue inget plat nomornya, lo catet ya bang"  Elfran yang panik segera mengambil balpoin dan bersiap menulis  di telapak tangannya.

"D 4511 V"

"Lo dimana? Gue kesana"

"Gue di rumah, lagi nenangin bunda. Ayah udah pergi, nyusul mobilnya. Lo mening susul ayah deh bang, gue takut ayah kenapa napa"

Sambungan terputus

Elfran segera bangkit dan menyambar jaket kulitnya seraya mengambil kunci motor sport hitamnya. Tak lupa, sebelum berangkat, ia menghubungi polisi terlebih dahulu untuk melacak dimana keberadaan mobil jeep berplat nomor 'D 4511 V', juga meminta polisi untuk melacak nomor telepon Belvan.

Setelah mengetahui lokasi dimana Belvan berada, Elfran segera membelah kota Bandung menggunakan motor hitamnya, dengan kecepatan diatas rata rata.

Yang ia lihat kini Belvan sedikit terluka karena melawan 5 orang berbadan besar.

"El, kamu cepat masuk, biar ayah yang ngalihin" pinta Belvan. Elfran segera berlari menerobos pintu utama tempat penyekapan Evelyn.

Didalam sana, Evelyn mengerang kesakitan. Kondisinya sangat kacau. Tangan dan kaki terikat pada kursi tua, wajahnya penuh darah dan luka. Bibirnya dibekap dengan kain hitam. Matanya memerah, dan air mata, keringat, serta darah tak henti hentinya mengalir.

Tak jauh dari sana, dipojok kanan juga terdapat seorang gadis, dia Bianca yang juga ikut disiksa seperti halnya Evelyn. Tapi, kondisinya lebih parah dan kini ia tak sadarkan diri.

Elfran yang baru saja sampaj diruangan lembab dan gelap itu, mematung tak percaya. Ini seperti mimpinya kemarin. Ini benar-benar menjadi kenyataan.

"Hahahaha" tawa itu, tawa yang berasal dari seorang lelaki tua, dia, Dani.
Elfran tak bisa bergerak ketika ingin menyelamatkan kekasihnya. Kedua tangannya ditahan oleh orang-orang suruhan Dani.

"Kamu harus melihat, bagaimana saya menyiksa kekasih kesayanganmu ini, Elfran. Hahahaha" Dani memecut kaki Evelyn. Kaki mulus nan putih itu menjadi merah dan mengeluarkan darah. Evelyn tak bisa menahannya, ia menjerit histeris.

Elfran pun sama, ia menangis kencang disana, ia menjerit, meminta agar Dani menghentikan itu.

"Saya akan membebaskan kekasihmu itu, tetapi kamu harus kembali kerumah, dan tinggal bersama saya"

"Saya tidak sudi, anda bukan ayah saya, saya tak ada hubungan darah dengan anda. Anda hanya memanfaatkan saya, agar warisan yang saya dapat menjadi milik anda." Dani menggeram marah. Sedetik kemudian, wajahnya menjadi tenang.

"Baiklah kalau begitu, saya tidak akan berhenti memecut dan memukuli kekasihmu ini. " Dani kembali mengambil pecutan dan mengaplikasikannya ke lengan Evelyn yang terikat.

"Arghhhh... " Teriakan Evelyn membuat hati Elfran ngilu, hati Elfran semakin sakit.

Tiba-tiba Dani mengeluarkan pistol yang ada disaku celananya. Elfran seketika teringat kejadian dimana ibunya tertembak menggunakan pistol itu, pistol yang sama. Elfran tak ingin kehilangan lagi. Cukup ibunya, tidak dengan Evelyn.

Dani mengarahkan pistol itu ke kepala Evelyn yang tertunduk lemas.

Dan

Dor...

Elfran terkejut, Dani ambruk ke lantai. Polisi menembak kaki kanan Dani. Ruangan gelap itu sudah dikepung oleh beberapa polisi yang tadi dihubungi Elfran.

Elfran segera berlari menghampiri Evelyn yang sudah tak sadarkan diri. Hatinya sakit, batinnya tersiksa, melihat wanita yang dicintainya terluka, lemah tak berdaya seperti ini.

Elfran segera membawa Evelyn ke rumah sakit dengan menggunakan mobil Belvan. Belvan pun sama, terluka, tapi tak separah Evelyn. Elfran juga membawa serta Bianca yang juga tak sadarkan diri.

Ia sangat merasa bersalah. Ini adalah masalah keluarganya, tetapi Evelyn, Belvan bahkan Bianca malah ikut terlibat bahkan terluka. Elfran merutuki kebodohannya karena terlambat menyelamatkan Evelyn.

"Sayang, bertahan ya, kamu kuat" gumam Elfran sambil tangan kirinya mengusap pipi penuh lebam Evelyn. Ia kembali fokus menyetir.

Setelah sampai dirumah sakit, Evelyn juga Bianca dilarikan ke ICU. Belvan sendiri sudah ditangani oleh suster rumah sakit untuk mengobati luka lukanya. Elfran terduduk lemas dilantai rumah sakit yang dingin itu. Ia sangat menyesal melibatkan orang-orang yang tak bersangkutan. Ia sudah banyak mereootkan keluarga Evelyn. Ia berhutang nyawa pada keluarga Evelyn.

Ya allah, selamatkanlah mereka. Tabahkanlah hati hamba, kuatkanlah batin hamba.






Sadddddd:(

Btw ini aku ngetik sehari udah 6 part lo, saking numpuknya ini ide.

2 part menuju ending

To be Continue





Bad Couple (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang