Bad Couple - 19 (Perut Karet)

5.1K 335 1
                                    

"ELL!! TOLONGIN AKU" Elfran berdiri kaku melihat gadisnya yang menjerit. Badannya penuh dengan luka. Kaki dan tangannya terikat disebuah kursi tua. Keadaan ruangan itu sangat gelap, pengap, dan lembab, membuat beberapa hewan betah tinggal didalam sana.

"Aku takut El tolong aku" lirih Evelyn.

Elfran hendak berlari tetapi ia terseret oleh dua orang berbadan kekar.

"TIDAK.. EVELYN.. TIDAK" Elfran berteriak histeris.

Ia terbangun, "Syukurlah itu cuma mimpi. Tapi kok kerasa nyata banget ya?" Elfran mengatur nafasnya yang terengah engah.

"Gue harus cek keadaan Evelyn" gumamnya.

Ia meraih ponsel pintarnya dan mulai melakukan panggilan video nya dengan kekasihnya. Jam masih menunjukan pukul 4 pagi.

Tut tut tut..

"Kenapa El?" Tanya Evelyn disebrang sana ketika panggilan sudah terhubung. Wajah khas bangun tidurnya sangat lucu, dengan rambut yang mengembang, membuatnya terlihat seperti singa.

"Lo gapapa kan yang?"

"Lo kenapa sih El? Emang gue kenapa? Dari tadi gue tidur, gak ngapa ngapain" jawabnya masih dengan suara serak nya.

"Alhamdulillah, em.. Gapapa kok"

"Gajelas lo ah, gue ngantuk mau lanjut tidur lagi ya, dadah monyettt" Elfran tersenyum melihat tingkahnya. Ia mulai tenang sekarang. Semoga saja mimpinya tak terwujud.

Karena sudah terbangun, Elfran memutuskan untuk menyegarkan badannya. Ia memilih untuk mandi agar otak nya ter refresh.

Jam masih menunjukan pukul 4 lewat 45 menit. Karena bingung, Elfran pun membuka ponsel nya dan memainkan game favorite nya, PUBG.

Tak terasa, kini mentari sudah bersinar terang. Cahayanya masuk, menerobos melewati jendela besar dikamar Elfran. Elfran yang tersadar pun segera bangkit dan mengganti pakaian santai nya dengan seragam khas SMA Bima Sakti.

Setelah selesai, ia mengambil tas nya yang hanya berisikan 2 buku tulis dan 1 balpoint, lalu ia memakai sepatu dan berjalan santai menuruni tangga menuju meja makan.

"Sarapan den" Tawar Bi Sari.

"Enggak deh bik, eh, bikinin bekal aja ya bi, yang banyak, soalnya berdua sama Evelyn"

"Siap laksanakan den." Setelah semua siap, ia kemudian mengambil kunci mobilnya dan mulai melenggangkan kakinya menuju sekolah, ah ya sebelum itu, ia harus menjemput singa nya, karena itu sudah menjadi rutinitas wajib bagi seorang Elfran Gian Angkasa.

"Tumben gak telat?" tanya Evelyn ketika memasuki mobil putih Elfran.

"Kan kebangun pas pagi, jadi gak bisa tidur" jawabnya sambil melajukan mobilnya menuju tempat menimba ilmu.

"Kenapa bisa kebangun? Mana manggil gue lagi, ngeganggu waktu nyenyak aja"

"Iya abisnya gue khawatir, gue mimpi tentang lo" Evelyn hanya menganggukan kepalanya. Ia tak bertanya lebih karena ia ingin Elfran menceritakan dengan sendirinya. By the way, Evelyn belum menceritakan apapun pada Elfran soal informasi yang ia dapat dari Bianca. Evelyn memutuskan untuk memberitahunya nanti, saat Bianca tau alasan mengapa ayah Elfran melakukan hal itu.

"Oh iya, gue bawa bekel, tuh di tas, ambilin dong" pintanya yang langsung disanggupi Evelyn.

"Banyak banget El, nasi gorengnya"

"Kan makannya berdua sayang" Evelyn membulatkan bibirnya membentuk huruf 'O'

Evelyn mengambil sendok dan menyuapkannya pada Elfran yang sedang sibuk menyetir. Ia kemudian menyuapkan nasi goreng itu untuk dirinya sendiri, dengan menggunakan sendok yang sama. Evelyn maupun Elfran sudah terbiasa akan hal itu, mereka sering satu botol berdua, satu sedotan, satu gelas, bahkan saat makanpun mereka lebih sering sepiring berdua. Bukan karena tidak punya uang, tapi karena Elfran yang memaksa dan Evelyn pun tak mempermasalahkan hal itu.

"Yah abis" ungkap Evelyn sambil menggelembungkan pipinya lucu.

"Siapa sih yang tadi bilang 'banyak banget El, nasi gorengnya' ?" Evelyn hanya menyengir.

"Emang tadi gak sarapan dirumah?" tanya Elfran sambil mengusap puncak kepala Evelyn lembut.

"Sarapan kok, 2 piring malah" jawab Evelyn santai sambil memainkan tutup botol bekas dirinya dan Elfran.

"Lah, kuat banget pagi pagi udah abis tiga piring"

"Ehehe"

"Ini perut apa karung sih, gue aja kenyang ini makan segitu doang" Evelyn hanya tersenyum. "El, cemilan masih ada gak?" ucapnya sambil menyengir.

"Allahu, udah abis tiga piring sekarang mau cemilan juga?" Elfran melongo tak percaya.

"Ih, ada gak?" Evelyn memaksa.

"Ada tuh dibelakang"

"Yeay" Elfran senang jika Evelyn senang. Ia akan melakukan segalanya untuk kebahagiaan Evelyn, sekalipun ia harus mengorbankan nyawanya, ia rela. Bukan karena Elfran terlalu bucin, tapi karena Elfran sadar, bahwa Evelyn sangat berjasa dihidupnya. Tak hanya Evelyn, keluarga Evelyn pun sangat berjasa. Mereka yang membantu Elfran bangkit dari keterpurukan.









Gamau banyak curcol ehehe..
Enjoy yaa


Tbc


Bad Couple (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang