Bad Couple - 24 (Done)

5.5K 328 0
                                    

Ruangan bernuansa putih itu dipenuhi isak tangis seorang ibu untuk putrinya. Ia menyesal sudah menikah dengan orang yang salah. Dia Tika, ibu dari Bianca juga Becca.

"Nak, maafkan mama, karena mama gak percaya sama omongan kamu, mama selalu menampik semua hal yang kamu omongin ke mama tentang ayah tiri kamu. Mama menyesal nak, harusnya mama mendengar ucapan kamu. Mama mohon, kamu bangun nak" Tika semakin terisak ketika putrinya ditutupi kain putih oleh petugas rumah sakit.  Ya, Bianca meninggal.

Ia meninggal akibat kehabisan darah. Saat akan menyelamatkan Evelyn, Bianca tertusuk pisau sebanyak 2 kali, dibagian perut kanan dan paha kiri. Dan itu semua perbuatan Dani, ayah tirinya.

Tangisan pilu menggema, membuat siapapun tak tahan untuk tidak ikut menangis.

.....

Sementara itu, diruangan lain, seorang lelaki berparas tampan, tengah menunggu kekasih hatinya membuka mata. Evelyn mengalami koma, dan tak tau kapan akan sadar. Elfran terus memegang tangan Evelyn, tak henti hentinya ia mengecup pipi juga kening Evelyn.

Dani, pelaku dibalik ini semua, ia sudah diberi keadilan. Kini ia mendekam dipenjara seumur hidup karena kasus kasus yang ia dapat. Dani, pria berumur 45 tahun itu sudah mendapat kasus berupa, pembunuhan, pelecehan seksual, narkoba, pencurian, penipuan, dan perdagangan ilegal. Elfran tak menyangka bahwa Dani memiliki kasus kasus seperti itu. Dan ternyata, Dani mengalami gangguan jiwa karena terlalu sering mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang.

Elfran terus memandang mata indah yang kini tertutup itu.

Ceklek

"El, makan dulu yuk, kamu belum makan dari kemarin. Nanti kamu sakit nak" bujuk Dea.

"Engga bun, El gak laper"

"Makan itu jangan nungguin lapar nak, makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Itu yang diajarkan Rasulullah SAW" Elfran tetap diam tak bergeming.

"El, kalo kamu sakit, nanti siapa yang bakal jaga Evelyn?  Nanti kalo Evelyn sadar dan lihat kamu kurus gitu gimana? Dia bakal khawatir kalo itu sampe terjadi" Elfran mulai melunak, dan meraih nasi dengan lauk ayam krispi itu, lalu memakananya dengan tenang. Dea yang melihat itu tersenyum dan mengusap punggung Elfran pelan.

Setelah selesai makan dan membereskan bekasnya, Elfran kembali duduk dihadapan Evelyn. Ia kembali menggenggam tangan putih Evelyn.

"Sayang, bangun dong, kamu gak mau ketemu aku? Aku kesepian. Kamu gak mau berantem lagi sama aku? Sayang.. Hiks.. Hiks.."

"Maafin aku karena udah bikin kamu kayak gini. Maafin aku..hiks.. yang cuma diem saat kamu disakiti. Maafin aku yang telat..hiks.. nyelamatin kamu" Elfran terisak.

Hari ini tepat 2 minggu Evelyn mengalami koma. Elfran tak henti hentinya menjenguk Evelyn. Bahkan selama dua minggu ini, ia selalu tidur dan menginap di ruang inap Evelyn. Ia ingin, saat Evelyn terbangun, Elfran berada disampingnya. Elfran juga tak masuk sekolah selama dua minggu terakhir, ia tak mau dan bersikeras untuk menjaga Evelyn, 24 jam. Dea maupun Belvan memaklumi sifat Elfran yang seperti ini. Ia pasti sangat terpukul.

Pada minggu pertama Evelyn koma, nenek Elfran datang menjenguk, dan meminta maaf atas semua yang telah terjadi. Nenek Elfran, Alexandra, benar benar tak tau hal apa saja yang menimpa keluarga putri nya itu. Ia sangat berharap agar Elfran tak mengalami kesedihan lagi setelah ini.

Elfran tertidur dalam posisi duduk, memegang tangan Evelyn. Elfran terusik dari tidurnya karena ada yang mengusap kepalanya. Ia mendongak dan mendapati Evelyn tengah tersenyum manis ke arahnya.

"Sayang, akhirnya kamu sadar" Elfran langsung memeluk erat Evelyn, ia tak ingin kehilangan kekasih hatinya itu.

"Ada yang sakit gak?" tanya nya masih memeluk Evelyn.

"Badanku sakit semua, kamu peluknya kekencengan" Elfran sontak melepaskan pelukannya dan kemudian memegang kedua bahu Evelyn.

"Aku gak mau kehilangan kamu" ucap Elfran tulus. Matanya terasa panas, ia menangis.

"Kok nangis? Kan aku udah sadar" Evelyn mengusap air mata Elfran, dan Elfran hanya memejamkan matanya, menikmati sentuhan yang diberikan Evelyn.

"Oh iya, aku ketemu mama lho"  Elfran mengerutkan keningnya

"Hah? Mama" Evelyn mengangguk.

"Iya, mama kamu, dia bilang, supaya aku jagain anaknya yang cengeng itu"

"Serius kamu ketemu mama?"

"Serius, mama kamu cantik, dan beliau berpesan supaya kamu mengikhlaskan kepergian mama. Dan mama juga merestui hubungan kita" ucapan Evelyn membuat Elfran bahagia bukan main.

"Oh iya, gimana keadaan Bianca, dia mau nyelamatin aku tapi perut sama pahanya ditusuk"

"Bianca udah meninggal sayang" ucap Elfran pelan.

"Apa?! Innalillahiwainnailaihi raji'un" Evekyn sangat terkejut.

"Dia kehabisan darah"

"Trus, om Dani gimana?"

"Dipenjara seumur hidup. Lagipula dia bukan papa kandung aku. Dan dia juga punya gangguan jiwa alias gila karena terlalu sering konsumsi narkoba" Evelyn menganga tak percaya.

"Kamu mau makan? Atau mau minum?" tawar Elfran.

"Mau minum aja" Elfran kemudian meraih gelas berisi air mineral itu dan langsung diterima oleh Evelyn.

Elfran mengusap pipi juga kepala Evelyn dengan lembut. Kemudia ia mendaratkan kecupan di seluruh wajah Evelyn, terkecuali bibir. Evelyn pun hanya tersenyum senang dengan perlakuan monyet peliharaannya ini.






Next part itu Ending yaaa...

Tbc

Bad Couple (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang