Selama perjalanan pulang dari kediaman kekasihnya, Evelyn tak berhenti mengunyah makanan yang tentunya disediakan Elfran. Untungnya Elfran menyiapkan banyak, sehingga Evelyn tidak meminta diberhentikan ditengah jalan.
"Bagi dong nyet" Tangan kiri Elfran berusaha menjangkau bungkus ciki yang berada di pangkuan Evelyn. Tapi hal itu sangat sulit didapatkan karena Evelyn yang segera merampas bungkus ciki itu, dan menjauhkannya dari jangkauan Elfran.
"Gak boleh" ucapnya ketus. Elfran mendengus.
"Ah elah, pelit banget sih lo, gue yang beli tu ciki, tapi gue belum tuh makan satu biji pun" ungkap Elfran.
"Pokoknya gak boleh, nanti gue gak kenyang"
"Makan nasi kalo mau kenyang. Itu lo udah ngabisin 8 bungkus lho. Nanti gendut, mau? "
"Bodo amat, yang gendut gue ini, gak peduli gue" Elfran menggelengkan kepalanya heran. Evelyn sangat suka sekali makan, ia tidak takut badannya membesar, tapi nyatanya, badannya tetap mungil meski makan sebanyak apapun.
"Lagian gue gak bakal gendut kok"
"Iya iya percaya."
Evelyn memang kuat sekali dalam makan. Saat Evelyn meminta dibelikan pizza karena sudah 2 bulan ia tak memakan makanan kesukaannya itu, Elfran melarangnya. Ia tetap kekeh dan merengek, alhasil Elfran membiarkan Evelyn memakan makanan yang menurutnya tak sehat itu. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Evelyn memesan 3 kotak pizza berukuran jumbo. Dan ia menghabiskannya seorang diri, ia marah ketika ada yang mengambil nya barang satu pun. Elfran sangat heran dengan Evelyn, apakah ia tidak merasakan mual atau enek, memakan makanan sebanyak itu? Elfran hanya bisa pasrah.
Setelah sampai di kediaman bapak Belvan yang terhormat, pasangan itu pun keluar dari mobil milik Elfran. Suasana rumah tampak seperti biasa.
"KAKAK PULANG" teriak Evelyn, tapi tak ada yang menyahut. Biasanya, saat ia berteriak, pasti akan ada yang menyahut, baik itu berupa umpatan Rion, teriakan balik dari Dea atau nasehat dari Belvan.
"Kok gak ada yang nyahut? Tumben banget, pada kemana nih penghuni rumah? " Evelyn bertanya-tanya.
"Lagi keluar mungkin" jawab Elfran yang tadi ikut masuk kedalam rumah Evelyn. Evelyn hanya menggedikkan bahunya acuh.
Evelyn kemudian menaiki tangga, menuju kamarnya. Tentu saja Elfran tak ikut, ia memilih mengambil minum didapur.
Tiba-tiba semua lampu di rumah Evelyn mati. Evelyn yang kebetulan sudah selesai berganti pakaian, mengernyit bingung. Ia tau, keluarganya tak pernah telat membayar listrik. Dan saat ada pemadaman listrik pun pasti selalu diumumkan. Tapi tak ada pengumuman, setau Evelyn.
Evelyn lagi lagi menggedikkan bahunya. Ia tak peduli, lagipula ia tak takut pada gelap, tapi yang ia takutkan adalah 'hantu'. Entahlah, sejak dulu ia selalu takut jika Rion membahas hantu, menceritakan kejadian seram, atau berpura-pura menjadi hantu guna mengerjai Evelyn.
"EL!!" Evelyn berteriak memanggil Elfran ketika ia sampai diundakan tangga terbawah.
"Si monyet kemana sih? Udah pulang kali ya" gumam Evelyn. Ia kemudian berjalan menuju sofa yang berada diruang keluarga. Ia mulai memainkan ponselnya, berselancar didunia media sosial.
Tiba tiba suara jeritan terdengar, disusul dengan jatuhnya suatu barang yang menimbulkan suara pecahan diatas lantai.
Evelyn yang tadi rebahan dan berselonjor santai disofa nya langsung terduduk, dan mulai was was. Ia merasakan bulu kuduk nya berdiri. Keringat mulai bercucuran melewati pipinya. Ia sangat takut, sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Couple (Selesai)
Genç KurguElfran galak, Evelyn gak kalah galak!! .... Start : 19 September 2019 Finish : 31 Desember 2019 © 2019 Nagazalaa Maaf kalo ceritanya ga jelas, garing, cringe, saya bacanya aja pengen muntah. Cerita ini di tulis oleh penulis pemula Cerita 100% hasil...