Meet Up

4.3K 464 29
                                    

    Chapter 6.

"Renjunie,sudah?." Jeno menyumbulkan kepalanya dari balik pintu kamar Renjun.

"Sudah kok." Sahut Renjun berlari kecil kearah Jeno. Ia keluar dari kamar itu sambil memamerkan senyuman manisnya.

"Kau pakai ini?." Bisik Jeno sambil menunjuk pakaian Renjun.

"um..apa ini buruk?,aku akan menggantinya." Ujar Renjun bergegas untuk masuk kembali kekamarnya.

"M-maksudku..kau sangat cocok dengan itu."Jeno tertawa gugup lalu membuang wajahnya malu.

"Benarkah?." Renjun masih tidak yakin dan merapikan pakaiannya sekali lagi.

"Um ya..ayo pergi."

.
.
.
.

Aku menatap taman bunga yang ada dihadapanku,warnanya sangat cantik.

Sudah lama sekali rasanya tidak sebahagia ini.

Aku memejamkan mataku merasakan semilir angin yang meniup rambutku.

Aroma segar dari bunga bunga itu benar benar terasa sangat menyenangkan.

Dulu, aku dan Yuta jadian disini.

Ia mengatakannya setelah menjemputku dari kampus.

Aku merindukannya.

Sangat merindukannya.

Kurain setangkai mawar putih dihadapanku,tak berani memetiknya. Hanya menikmati nya dari sini.

Cuacanya sangat cerah, aku bisa melihat Jeno berjalan menjauh dariku. Ia sedang pergi mencari minuman untuk kami.

Ia mengajakku untuk berjalan-jalan karena kebetulan ia juga tidak pergi kekantor hari ini.

Seperti nya ia akan sedikit lama mengingat ia memilih untuk mengantri disebuah antrian panjang Jus apel.

Entahlah. mungkin ia menyukai Jus apel.

Aku melihat ponselku,mengambil selfie dan mengirimnya keChat yang selalu berada dibarisan paling atas.

Yuta.

Kenapa sudah sebulan ini ia bahkan tidak aktif. Apa Yuta mengganti nomor?. Atau mungkin ponselnya rusak?.

Aku mengehmbuskan napas beratku berusaha untuk tidak terlalu memikirkan hal hal seperti itu disaat seperti ini.

"Y-yut-a.."

Deg.

Apa aku salah lihat?!.

Tapi namja itu benar benar terlihat mirip dengan Yuta.

Aku berdiri dan melangkahkan kakiku mengejar namja itu.

Itu Yuta.

Aku yakin.

"Tidak Renjun.. Yuta tidak disini..kau pasti salah lihat."

Aku menggeleng cepat. Menghentikan langkahku dan meyakinkan diriku bahwa itu bukan lah Yuta.

Itu hanya seseorang yang mirip denga

"Yuta-ya..apa menurutmu itu bagus dirambutku?."

.
.

gulp.

apa apaan itu. Kenapa Yeoja itu memanggilnya  Yuta.

Apa itu benar benar kau, Yuta.

"Y-yuta!."

Aku meraih lengannya,menariknya.

"Ak-aku..aku merindukanmu hiks."

.
.

"Kau salah orang."

Y-yuta..apa yang ia maksud.

Aku tidak mungkin salah. Bahkan suaranya sangat mirip dengan Yuta.

"KENAPA KAU TIDAK MEMBALAS PESANKU!."

bodoh.

Aku memukulnya. Dan sekarang semua orang melihatku dengan tatapan aneh mereka.

"Itu salahmu bodoh. Kau pikir aku benar mencintaimu,hah?!."

apa yang ia maksud. Ini sangat menyakitkan.

"Kau bilang kalau kau sedang di Amsterdam. Lalu kenapa kau ada disini,s-siapa yeoja ini.."

Aku tidak bisa menahan tangisku lagi. Ini benar benar diluar kendaliku.

Kenapa ia menatapku dengan tatapan rendah seperti itu.

Dan..siapa yeoja itu,kenapa ia sangat berani merangkul kekasihku.

"Aku menunggumu selama ini.."

Aku tidak peduli jika aku harus mengemis padanya.

Aku sangat merindukannya.

"Pergilah Renjun..aku tak menyukai namja gay sepertimu.








Menjijikkan."

Between Us (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang