Begin Again

2K 220 13
                                    


Ada bagian Nc yaa, mohon buat yang belum cukup umur atau gabisa baca begituan untuk sadar diri:))....semuanya terserah kamu oke..lop♡♡








Chapter 19.






Jeno menatap tubuh berbalut dress pink yang kini terbaring diatas ranjang rumah sakit. Bau anyir darah menyelimuti wanita itu, Yuqi sudah mati.

Dan begitupun bayi yang dikandungnya.

"Maaf Yuqi."

Jeno tak tau apa yang harus dirasakannya sekarang. Disatu sisi Renjun selamat, disisi lain harus ada seseorang yang pergi.

Yaitu Yuqi.

Pergi untuk selamanya dari hidup Jeno dan Renjun..

.
.

Jeno duduk disebelah ranjang Renjun. Membiarkan perawat memeriksa Renjun, ia barusaja bangun beberapa saat yang lalu.

Perban besar dengan plester luka dipipi Renjun terlihat benar-benar menyakitkan.

Ia tidak berbicara, hanya senyuman tipis yang Renjun berikan memberikan tanda pada Jeno bahwa ia baik-baik saja.

"Tuan Lee bisa pulang hari ini, tapi harus kembali kesini minggu depan untuk membuka perbannya, usahakan untuk menemaninya mandi." Ucap Perawat itu sambil memberikan obat pereda rasa sakit pada Jeno.

"Terimakasih."

Perawat itu mengangguk lalu keluar dari sana meninggalkan Jeno dan Renjun disana.

Jeno mengelus surai coklat Renjun, ia sangat mencemaskannya.

Renjun tidak bangun selama 4 hari, ia kehilangan banyak darah. Dokter harus mencari banyak kantong darah untuk Renjun.

Untungnya Jeno membawa Renjun kerumah sakit dalan waktu yang tepat.

"Apa itu sakit?."

"..." Renjun menggeleng.

Ia mengulurkan tangannya meminta Jeno untuk memeluknya.

Renjun tak tau harus melakukan apa lagi saat ini. Ia sudah terlalu jauh, tidak mungkin untuk pergi dari Jeno.

Mungkin sampai kapanpun ia akan terus dihantui oleh teror Yuqi.

Tapi selama itu pula Renjun percaya Jeno akan melindunginya.

"Maaf aku selalu terlambat, Renjun."

"..." Renjun mengangguk didalam pelukan Jeno.

Renjun menatap Jeno sejenak sebelum memberikan senyum simpulnya.

Ia ingin pulang sekarang, tubuhnya sangat lelah.

.
.
.

"Renjuunn, aku ingin masuk."Renjun menahan Jeno yang barusaja akan masuk kedalam kamar mandi bersamanya.

"Aku bisa mandi sendiri."

"Tapi aku masih ingin memandikanmu." Renjun hanya bisa diam ketika Jeno masuk kedalam bersamanya. Ia tak bisa menahan tenaga besar Jeno.

"Kenapa kau berbalik, sayang." Jeno memeluk tubuh mungil Renjun dari belakang, mencium aroma manis Renjun walaupun ia baru bangun tidur.

"Aku bisa mandi sendiri, Jeno." Renjun mencoba melepaskan pelukan Jeno.

"Sekali saja." Jeno mengecup lagi leher Renjun.

"Wajahku luka."













Between Us (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang