All I Wanted

1.8K 233 31
                                    

Chapter 18.

Musin dingin sudah berlalu.

Renjun hari ini hanya akan berada dirumah memasak dan melakukan hal biasanya.

Ia berusaha melupakan semua yang sudah terjadi walaupun semuanya terasa sakit.

Jeno mulai kerja kemarin, Renjun meyakinkannya agar Jeno tak terlalu mencemaskan Renjun lagi. Bagaimanapun ia punya pekerjaan yang harus ia urus.

Sementara Jaemin juga pergi bersama Taeyong.

Tok..

Tok..

Seseorang mengetuk pintu dari luar. Renjun tak ingin membukanya, Jeno sudah melarangnya untuk melakukan itu.

Jadi Renjun kembali kekamarnya dan berusaha untuk tidak peduli dengan ketukan yang sudah menjadi gedoran keras dari sana.

"Kau tak mau membukakan pintu untukku?."






DEG!




"Kau pikir aku bodoh?."

Renjun mundur dari tempatnya ketika seseorang itu masuk. Rambut coklat panjangnya tergerai menutupi perutnya yang sudah buncit.

Ya, itu Yuqi.

"Bagaimana kabarmu, Huang Renjun?." Dengan penekanan dan seringai di bibir Yuqi.

Renjun hanya diam ditempatnya. Wanita itu berbahaya, Renjun tak tau hal apa yang bisa dilakukannya walupun ia dalam keadaan mengandung.

"Kudengar bayimu..












Mati." Yuqi terkekeh diakhir kalimatnya, mengibas rambutnya sambil mengelap keringat disela lehernya.

"Jeno tak biasanya mematikan AC, kau kedinginan?."

"Hahaha kalian benar-benar sudah larut dalam cinta."

"Kau dan Jeno, menjijikkan." Yuqi mengambil ponsel Renjun diatas meja.

Menatap lama lockscreen Renjun yang mengunakan fotonya dan Jeno.

Menatap lama lockscreen Renjun yang mengunakan fotonya dan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huh..."

Yuqi memutar bola matanya jengah, mendudukkan dirinya disofa disamping ranjang.

"Dulu aku sering melakukannya dengan Jeno disini."

Renjun menelan saliva nya berusaha untuk tidak mendengarkan Yuqi.

"Dia memang sangat hebat,

Aku tidak mengerti kenapa dia memilih pria sepertimu."

Yuqi menatap Renjun yang masih diam disudut kamar. Menelisik Renjun dari kepala sampai kaki.

"Kenapa kau diam, kau tak ingin membalasku?."

Between Us (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang