There

3.8K 426 19
                                    


Chapter 9

Duduk diatas ranjang dengan suara pergumulan seseorang diluar sana terdengar cukup buruk. Dan itulah yang saat ini dihadapi Renjun.

Mendengarkan lenguhan silih berganti dari ruang tengah rumah besar keluarga Lee ini.

Suara dari yeoja sexy itu sungguh menggaggu pendengaran Renjun. Niatannya untuk tidur pun sudah dikuburnya dalam dalam.

1 Jam berlalu. Terlalu memuakkan untuk duduk diam didalam kamar dan mendengar desahan erotis itu sendiri.

Ia lebih memutuskan untuk duduk dibalkon dengan Hoodie tebal menyelimuti badannya.

Walaupun kaki nya masih bisa merasakan dinginnya pagi itu.

"Anda tidak tidur?." Spontan Renjun memekik tertahan saat dirinya mendapati Jaemin berada dibalkon sebelah kamarnya.

"Aku tak suka gaya bicaramu, tuan." Terdengar sangat merendahkan Renjun. Hembusan asap rokok terus mengepul dihadapan mereka membuat Renjun mulai kesulitan mrngatur napasnya.

"Ohokk ohok.." Kepalan tangannya terus memukul dadanya berharap batuknya berhenti.

Ia punya riwayat penyakit asma.

Udara dingin ditambah asap rokok sepertinya bisa membuat Renjun tumbang saat ini juga.

"Ada yang salah dengan naa bicaraku, Tuan." Sambung namja 18 tahun itu.

Membuang puntung rokoknya ketaman dibawah mereka yang masih basah akan embun.

"Maaf."

Kata itu keluar dari bibir Renjun tanpa sengaja. Membuat yang lebih muda menyeringai padanya.

"Apa kau tidak terangsang dengan yeoja itu, huang?." Sungguh. Sebuah kata kurang ajar mungkin tepat untuk namja tampan bersurai coklat itu.

"Tidak." Tunduk Renjun tak ingin menatap tubuh dihadapannya yang hanya menggunakan celana pendek selutut.

"Yeoja itu hanya menginginkan kepuasan." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibir tipis Jaemin. Tersenyum pahit sambil menatap kosong kearah jari jari kakinya.

"Psikopat sepertinya tak akan puas jika ada pengganggu sepertimu menghalangi mangsanya."

"Ap-apa yang anda maksud?." Keterkejutan Renjun tak bisa ia sembunyikan. Suaranya bergetar takut menunggu jawaban dari namja diseberang sana.

"Ia bahkan melukai mantan Jeno terdahulu." Lagi.

Lagi, itu tak menjawab rasa penasaran Renjun. Itu hanya membuatnya semakin frustasi.

"Aku tak berkencan dengan Jeno." Lirih Renjun, ia sedikit menyesal menjadi bagian dari masalah keluarga ini.

"Katakan itu pada wanita sakit itu." Jaemin masuk kedalam kamarnya meninggalkan Renjun yang masih terperangah disana.

.

Jika benar ia pernah melukai seseorang. Bisa jadi ia tak segan untuk melakukan hal serupa pada Renjun mengingat beberapa hari yang lalu ia bahkan mengacak acak kamar Renjun bahkan mengusirnya dari sana.

.

Dentuman keras pintu kamar Renjun membangunkan namja itu dari tidurnya. Ia tertidur disofa dekat balkon karna tidak bisa tidur diatas ranjang yang hanya akan membuatnya mendengar kegiatan Jeno dan kekasihnya.

Dan pagi ini Renjun mendapati Jam dindingnya menunjukkan angka 10 tepat.

Artinya, ia tak menyiapkan sarapan dan menyapa Jeno pagi ini.

Between Us (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang