Chapter 7
Aku menatapnya nanar.
Pandangan itu.. aku tidak mengenalnya. Ia bukan Yuta yang kukenal. Wajah dingin dan penuh kebencian itu bukanlah Yuta.
Apa yang terjadi?.
Apa ia mengingkari janjinya?.
Apa salahku selama ini padamu Yuta?!.
Air mataku jatuh terus menerus tanpa henti, isakan kerasku tak bisa kutahan lagi. Semuanya terjadi begitu saja seolah dunia ku hancur pada saat mengerikan ini.
BRUGH!
Sebuah suara membawaku pada kenyataan. Didepanku, Yuta tersungkur ditanah dengan kaki Jeno yang tepat berada diatas dadanya.
.
.
.Renjun bangkit dengan panik. Ia menarik Jeno dari sana.
Dan Jeno hanya diam disepanjang perjalanan pulang.
Ia tidak bertanya tentang apapun yang terjadi, bahkan tak sedikitpun melirik Renjun yang sedari tadi sibuk menyeka air matanya.
"J-jeno-ya.." Renjun menatap kepergian Jeno dengan rasa bersalah. Harusnya ia tak merusak masa cuti Jeno hari ini.
Renjun segera turun dari mobil itu dan mengejar Jeno kedalam rumah.
"Jeno..maafkan aku, aku selalu merepotkanmu." Sesal Renjun dengan kepalanya menunduk sedih.
"Kemari Renjun." Jeno menepuk pahanya mengisyaratkan Renjun untuk duduk disana.
Dan tentu saja Renjun langsung melakukannya.
Tanpa basa basi, Jeno mulai mengendus Renjun dan memeluknya lama.
Ia tidak mengucapkan apapun.
"Maafkan aku." Ucap Renjun sekali lagi.
Dan Jeno hanya mengelus rambut Renjun tanpa menghiraukan namja itu.
"Jangan mendekatinya."
Jelas Jeno telak.
Renjun melepaskan pelukannya pada Jeno, dan menatap namja itu heran.
"ya?." Ia memiringkan kepalanya tanda ia tak mengerti apa yang dimaksud Jeno.
"Aku tahu dia Mantan kekasihmu."
"T-tapi itu.. um aku dia adalah ke-."
"Apa itu tak jelas bagimu, Renjun?."
.
.
."WOAHH.." Jaemin duduk dimeja makan sambil menutup mulutnya tidak percaya.
"Makanlah,Tuan." Ucap Renjun dengan ramah sambil meletakkan peralatan makan dihadapan Jaemin.
"Dimana Jeno-hyung?." Tanya Jaemin penasaran.
"Dia sedang mandi."Jawab Renjun dengan sopan.
"Kenapa berdiri disana?." Tanya Jaemin dengan wajah kesal pada Renjun yang hanya diam berdiri disudut meja sambil memperhatikan Jaemin makan.
"U-itu saya haru-."
"Harus apa?. Kau sudah memasaknya, jadi makanlah disini."
"Baiklah,Terimakasih." Renjun duduk disana dan menuangkan sup kedalam mangkuk Jaemin.
Masih diam menunggu Jeno.
"J-jeno-yah.." Renjun langsung berdiri dan membantu Jeno menggeser kursi.
Ia langsung duduk dan menuangkan sup untuk Jeno.
"Hey Hyung, ada apa dengan wajahmu?." Jaemin mendelik kesal.
"..."
"Heol." Jaemin memutar bola matanya jengah sambil melanjukan kunyahannya.
Sementara Renjun hanya bisa diam dan menelan senyumannya gugup.
5 hari semenjak kejadian ditaman itu, Jeno tak sekalipun menyapa Renjun ia tak menatapnya bahkan saat berpapasan sekalipun. Renjun juga tak melakukan pekerjaannya akhir akhir ini, ia merasa sangat buruk."Aku akan lembur hari ini, jadi Jaemin akan menemanimu."
.
.
.
.
.Renjun menatap Jaemin dari balkon. Namja itu tak berangkat sekolah.
Hanya memberi alasan bahwa 'ia bertanggung jawab atas Renjun hari ini'.
lagi lagi Renjun hanya diam. Menatap Ponselnya yang tak pernah mendapat pesan masuk.
Ia berulangkali membaca chat lama yang hanya membuatnya semakin sedih.
Tiba tiba suara bel terdengar. Jaemin menatap Renjun menyuruh namja yang lebih tua itu untuk membukanya.
Renjun berlari kecil kearah pintu lalu membukakannya untuk seseorang yang ada diluar sana.
"Kenapa lama sekali sih!."
.
.
."An-nyeong."
"SIAPA KAU?!."
"R-renjun ..panggil saja Renjun." Jawab Renjun menelan salivanya gugup.
"Baiklah, sekarang keluar dari sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (NoRen)
Fanfiction[Complete]✅✅ Berada dalam situasi seperti ini bukanlah keinginanku.-rj ft. JaemRen Start 30.10.19 End 01.02.21