Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun sedang membersihkan dapur saat Jaemin datang. Tersenyum cerah sambil menyodorkan keripik kentang pada Renjun.
"Makanlah,Huang."
Renjun hanya menuruti permintaan Jaemin. Pekerjaannya sudah selesai, ia hanya ragu untuk bergabung dengan Jaemin disofa.
Pernyataan tak langsung dari Jaemin beberapa Jam yang lalu hanya membuat Renjun semakin bimbang. Ia tak yakin Jeno melakukan hal semacam yang mereka lakukan semalam atas dasar apa. Jika ditanya pada Renjun ia lebih menyukai Jaemin daripada Jeno.
Saat ini rasanya ia sangat takut untuk berhadapan dengan dua orang ini. Semuanya membuat traumanya kembali hadir.
Bayangan mantan kekasihnya terngiang ngiang dikepala Renjun. Ia tak ingin berakhir dengan dicampakkan lagi. Hubungan dengan sesama pria tidaklah semudah yang semua orang pikirkan.
Ia juga tidak ingin merusak hubungan Jeno dan Jaemin.
Renjun hanya bekerja disini.
Dan itulah yang akan dilakukannya.
..
Renjun tersentak saat mobil yang ditumpanginya berhenti. Sebuah rumah besar ada didepan mereka, Renjun tak tau ini rumah siapa. Hanya saja Jeno terus menerus menghela napasnya.
Mereka turun dan langsung disambut oleh pemilik rumah.
Tuan dan Nyonya Huang.
Mereka menatap Renjun aneh, kenapa Jeno membawa peliharaannya kekediaman mereka.
Belum saja Renjun masuk, Huang Yuqi kekasih Jeno turun dengan wajah ketakutannya dari lantai atas. Ia segera berlari dan memeluk tubuh Jeno, mengucapkan permohonan pada Jeno.
"Kau tidak boleh meninggalkanku, Jeno!." Teriak Yuqi diiringi suara dentuman beberapa barang yang dilempar olehnya.
Renjun menutup telinganya, ia trauma akan suara benturan.
"Kita akan menikah Jen!."
"Tapi aku tak mencintaimu, aku mencintai orang lain."
Tidak.
Ini mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
"Siapa?!." Pekik Yuqi tak terima. Tangannya mengepal sangat marah.
"Jawab Lee Jeno!."
Jeno tidam menjawab, ia hanya menatap lurus kedalam manik Yuqi. Tak ada kemarahan dimatanya.
"Kau tidak perlu tau siapa orangnya, Yuqi."
"Kau gila Jeno!."
Jeno keluar dari sana menarik Renjun bersamanya. Air mata Renjun berjatuhan, ketakutan berada dipikirannya sekrang.
Bagaimana jika ia kembali kedalam kehidupan yang ..
