14✓Alan Is My Hero

852 34 9
                                    

⚠️WARNING⚠️

CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!

.
.
.
.
.

  Alan melerai pelukan mereka, ia menggendong Evelyn ala bridal style menuju mobilnya yang terparkir tidak terlalu jauh.

Alan mendudukkan Evelyn di kursi samping pengemudi tidak lupa memakaikan Seatbelt, ia sendiri berjalan sedikit mengelilingi mobil dan duduk di kursi pengemudi.
Alan menatap Evelyn yang duduk disampingnya, ia menyentuh tangan Evelyn yang dingin.

Evelyn kembali menangis seraya menundukkan kepalanya, ia mencoba melepaskan tangan Alan yang menggenggam tangannya. Tapi Alan tidak kunjung melepaskan tangan Evelyn, Alan justru semakin menggenggamnya erat.

Evelyn mengangkat kepala untuk menatap Alan yang menatapnya khawatir, Evelyn langsung memeluk Alan.
"Maaf, maafkan aku.." Evelyn menyesal, lagi.

"Kau menyesal, hem?" Tanya Alan. Ia tertawa pelan, "Kau menyesal karena telah mencoba untuk meninggalkan aku lagi?"

Evelyn hanya terisak.

Alan melerai pelukan mereka, ia menangkup kedua sisi wajah Evelyn dengan kedua telapak tangannya. Alan mengecup bibir Evelyn sekilas.

"Bukankah sudah aku katakan.. Kemanapun kau pergi menjauh dariku, Tuhan sendiri yang akan membawamu kembali padaku."

Evelyn tertawa pelan seraya mengangguk.

"Aku rindu.." Ucap Alan seraya menatap wajah Evelyn lama, sampai ia menyatukan bibir mereka.

'Pelukan hangatmu selalu menjadi tempatku pulang.. Mengapa, Alan? Mengapa keadaan selalu mempertemukan aku denganmu, tapi takdir justru mendorongku untuk selalu pergi menjauh.. Mengapa?' batin Evelyn.

'Aku tempatmu pulang, Eve.. Tak peduli sejauh apapun kau pergi, kau pasti akan pulang ke rumahmu.' batin Alan.

.

  Alan memberikan segelas cokelat panas pada Evelyn. Evelyn menerimanya.
Alan duduk di hadapan Evelyn, mereka kini tengah berada di apartemen Alan, di ruang tamu.

Alan hanya diam memperhatikan Evelyn yang meminum sedikit demi sedikit cokelat panasnya.
Ingin rasanya Alan menikahi Evelyn saat ini juga, tapi itu tidak mungkin. Ia tidak boleh tergesa-gesa.

Evelyn menaruh gelas diatas meja, ia menatap balik Alan. Alan tersenyum manis, seperti biasa.

"Merasa lebih baik?" Tanya Alan,

Evelyn mengangguk singkat.

Alan berpindah duduk menjadi disamping Evelyn, ia menggenggam tangan Evelyn. "Kau mau menceritakan sesuatu?"

Evelyn menggeleng membuat Alan tertawa kecil.
Alan merapikan rambut Evelyn, "Tidurlah." Bisik Alan.

Evelyn menyentuh tangan Alan yang masih merapikan rambutnya, ia genggam tangan Alan tersebut dipipinya.
"Bisakah kau lakukan sesuatu?"

Alan mengangguk tanpa ragu, ia mengelus pipi Evelyn dengan lembut.

"Tidurlah denganku, setelah itu beri aku sejumlah uang." Ucap Evelyn,

Alan terkejut bukan main, ia sampai langsung berdiri dan menatap Evelyn dengan ekspresi terkejut yang tidak ia sembunyikan sama sekali.
Evelyn turut berdiri, "Tidurlah denganku." Ucap Evelyn lagi.

ALLA VOLTA | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang