⚠️️WARNING⚠️
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!
.
.
."Arthur, bangunlah.." Evelyn mengguncang bahu Arthur, tanpa menoleh Arthur menarik tangan Evelyn yang menyentuh bahunya dan membuat Evelyn berbaring disamping menghadapnya.
Arthur memeluk Evelyn erat dengan wajah yang menempel pada celuk leher Evelyn.Arthur membuka mata, bulu mata Arthur menggelitik leher Evelyn. Evelyn tertawa, Arthur justru sengaja menutup buka matanya.
Evelyn mendorong sedikit bahu Arthur sampai wajah Arthur menjauh dari lehernya."Makan malam?" Ajak Evelyn,
Arthur mengangguk, ia bangun membuka kausnya dan berjalan menuju kamar mandi dan Evelyn merapikan tempat tidur.
Pelayan datang membawakan makan malam untuk Arthur dan Evelyn.
Arthur tidak tahu bahwa didalam kamarnya ada beberapa pelayan wanita, ia keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan celana dibawah lutut yang seharian ini ia pakai.Alhasil beberapa pelayan wanita itu terkejut, beberapa ada yang terpaku melihat bentuk tubuh Arthur yang terpahat sempurna, beberapa lainnya segera mengalihkan tatapan mereka.
Evelyn tidak suka Arthur ditatap seperti itu oleh beberapa pelayan yang air liurnya hampir menetes. Evelyn berdehem dan menghampiri Arthur untuk mendorongnya kembali masuk kedalam kamar mandi.
"Kalian boleh keluar." Ucap Evelyn masih berdiri didepan pintu kamar mandi, para pelayan tersebut keluar.
"Keluarlah." Ucap Evelyn pada Arthur, Arthur pun keluar dan dengan santainya berjalan melewati Evelyn menuju sofa.
Evelyn berdecak sebal, "Lain kali pakai kausmu!"
Arthur yang hendak minum gerakan tangannya terhenti, ia seperti menangkap nada ketus diucapan Evelyn.
Arthur menatap Evelyn yang baru saja duduk disampingnya, "Aku tidak tahu ada mereka." Arthur melanjutkan niatnya untuk minum.Evelyn tidak menyahuti lagi, ia bersiap untuk memakan makanannya.
Baru saja Evelyn akan melahap makanannya, Arthur menahan tangan Evelyn.Suara terdengar menandakan ada seseorang didepan pintu kamar. Arthur menekan tombol pada remot dan pintu kamar terbuka. lalu masuklah penjaga rumah yang membawa biola. Ia berdiri sedikit jauh dari posisi Arthur dan Evelyn kemudian memainkan biolanya.
Arthur melepaskan tangan Evelyn yang ia pegang, kemudian ia sendiri bersiap memakan makan malamnya.
Seperti biasa, mereka makan malam dengan suara biola yang terdengar disetiap penjuru kamar.
Makan malam selesai, Arthur meminta penjaga rumah itu untuk memanggilkan beberapa pelayan untuk membersihkan bekas makan mereka.
Arthur masuk kedalam kamar mandi, saat para pelayan wanita sudah keluar dari kamar baru ia pun keluar dari dalam kamar mandi.
Evelyn masih duduk di sofa, ia sedang memainkan tab nya.
Arthur kembali duduk disamping Evelyn dan membawa Evelyn kedalam pelukannya."Terimakasih sudah merawatku seharian ini." Arthur mengecup pipi Evelyn, Evelyn jadi tersipu.
Evelyn mengangguk, "Aku juga ingin berterimakasih karena kau sudah merawatku kemarin malam."Arthur mengecup sisi kepala Evelyn, "Jangan terlalu percaya diri."
Evelyn memukul lengan Arthur pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLA VOLTA | COMPLETE
Literatura Feminina⚠️WARNING⚠️ HANYA UNTUK USIA 18+ (MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN DETAIL KEKERASAN) . . . "Kau sudah masuk, tidak ada jalan untuk keluar. Kecuali pilihan untuk tinggal!" -Arthur Braxton "Kami sudah melangkah bersama untuk pergi meninggalkan ketakutan ya...