Dua hari kemudian..
Prilly menghirup nafasnya dengan menggeliat kecil.Prilly sangat menikmati udara pagi hari di balkon kamarnya ini.
Pagi ini ia sudah lebih baik dan pagi ini juga adalah hari dimana verrel akan melamar tania! Prilly senang sekali sehingga senyuman tak kunjung luntur dari bibir tipisnya.
Tapi ketika mengingat sosok Ali.Senyum Prilly menjadi sirna.Sampai sekarang ia belum berdamai dengan Ali.
Prilly tersenyum miris mengingatnya.Prilly tak mengerti dengan Ali, ancaman? Ancaman apa? Ia melihat dengan jelas di foto itu ada Ali yang diam saja saat bibir nya sedang di lap oleh Tifani.Tapi mengapa Ali menyebutnya ancaman?
Karena terlalu fokus memikirkan Ali.Prilly sampai tidak menyadari bahwa sudah ada tangan kekar yang melingkar di perutnya.Telinga Prilly dapat merasakan hembusan nafas Ali.Ali menyenderkan kepala nya dibahu kanan Prilly.
Prilly tidak menolak tetapi diam saja.Dari kemarin ia memilih untuk tidak banyak berbicara saja saat berhadapan dengan Ali.
"Maafin aku ya bie" kata Ali pelan.Prilly masih diam tak bergerak, ia harus memberikan waktu untuk Ali menjelaskan.Ngomong ngomong Prilly juga sangat ingin Ali di dekatnya.
"Kemaren itu Tifani ngancem aku.Kalo aku ga liburan sama dia, kamu bakal di apa apain sama bodyguard nya yang mantau kamu disini.Aku ga mau kamu kenapa napa.Sekali lagi aku minta maaf" kata Ali tulus.
Prilly mengerutkan dahinya."Bukti nya aku ga di apa apain.Kamu alesan doang ya?"
"Aku ga alesan.Kamu ga di apa apain itu karena aku mau terima tawaran nya Tifani buat liburan sehari sama dia.Tapi--" ucapan Ali menggantung.
Prilly melepaskan tangan Ali yang melingkar di perutnya dan memutar badan nya menghadap Ali.
"Tapi apa?" tanya nya cepat.
Ali menundukkan kepalanya."Tapi dia nyakitin hati kamu dengan foto itu."
"kalo dia ga kirim foto itu ke aku pasti kamu juga ga akan bilang, Ali.Kamu sama aja nyakitin hati aku di belakang!" ucap Prilly penuh penekanan.Lagi dan lagi tetesan tetesan air mata keluar lagi dari pelupuk matanya.
Saat tangan Ali ingin menghapus air mata Prilly.Saat itu juga Prilly menepis nya."Jangan sentuh aku!" kata Prilly.
Ali menggelengkan kepala nya cepat."Prilly maafin aku"
"Dan lagi, selama itu kenapa handphone kamu juga ga aktif hah?!" teriak Prilly.
"Handphone aku ketinggalan"
"Bohong kamu!"
Ali memegang kedua lengan Prilly namun Prilly memberontak.Ali tidak melepaskan itu.
"Aku ga bohong.Waktu pagi pagi setelah telfonan sama kamu,aku di seret sama dia buat sarapan habis itu dia ajak aku jalan jalan tanpa biarin aku kembali ke kamar" kata Ali menjelaskan.
"Aku ga percaya" dengan sekali hentakan Prilly menghempaskan tangan Ali yang berada di lengan nya.
"please Prill percaya sama aku.Aku ga akan mungkin ngekhianatin kamu.Aku cuma cinta sama kamu" kata Ali sambil menatap Prilly lekat.
"Aku bener bener pingin kamu selamat.Aku takut kehilangan kamu Prilly.Aku gak tau harus ngejelasin apa lagi biar kamu percaya sama aku.Tapi aku beneran cuma sayang sama kamu" lanjut Ali.
Prilly dapat melihat ada genangan air berada di pelupuk mata Ali.Laki laki itu menahan air mata nya.Prilly baru ingat, Ali akan hancur jika orang yang disayang nya juga hancur bahkan sampai tidak mau memaafkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Captain
Fanfic[On Going] [Sedang di revisi] Hanya sebuah kisah tentang seorang pilot tampan menikahi wanita cantik dan manis karena sebuah perjodohan. Pilot tampan itu adalah Aliando Syarief. Seorang pilot yang bertanggung jawab dan profesional terhadap pekerjaan...