Indah tapi runtuh seketika

5.9K 282 10
                                    

"Mau kemana nih?" tanya Ali saat mereka semua sudah didepan mobil.

"Gimana kalo ke mall?" sahut tania.

Prilly menggeleng tidak setuju."ke mall terus bosen gue."

"Pasar malem aja gimana?" kata Ferdi membuat semuanya tersenyum kemudian mengangguk.

"Ide yang bagus!"

Mereka semua memasuki mobil masing masing kecuali Ali dan Prilly.Mereka masuk ke mobil Verrel.

Hari sudah malam.Pasar malam sangat ramai.Wahana pertama yang mereka naiki yaitu kincir angin.Ali dan Prilly sangat menikmati pemandangan malam hari.

"kita udah dua kali ya naik yang beginian?" tanya Prilly.

Ali mengelus rambut Prilly.Prilly menyenderkan kepalanya di dada bidang Ali yang nyaman.

"Iya.Kamu nanti mau naik apa lagi?" tanya Ali lembut.

Prilly mendongakkan kepalanya."Aku mau naik kora kora aja deh?"

Ali mencubit hidung Prilly."Ga akan takut ya?"

"ih enggak lah!" ucap Prilly tak terima.Ali terkekeh geli.

Mereka berdua memejamkan mata menikmati angin yang menerpa wajah mereka.

Setelah selesai mereka semua mengumpul dalam satu tempat."Mau naik apa lagi nih?" tanya Verrel.

Gritte mengetuk ngetukkan jarinya di dagunya.Saat ingin mengeluarkan pendapat.Ali malah menyambarnya terlebih dahulu.

"Naik kora kora! Prilly katanya mau naik kora kora."

Gritte menaikkan sebelah alisnya."kuat enggak Prill?" ucapnya meledek.

"Kuat lah!"

Lalu mereka menaiki wahana kora kora dengan berjerit jerit sekaligus tertawa bagi kaum wanita.Ali terkekeh melihat wajah ketakutan Prilly.

Setelah berhenti.Prilly buru buru turun mendahului Ali.Bibirnya gemetaran akibat takut.

"Katanya tadi ga takut.Tapi kok itu bibir sampe gemetaran gitu sih?" goda Ali.

Prilly menatap tajam Ali kemudian mencubit pinggang Ali."Istri ketakutan itu di tenangin kek atau di usap usap punggung nya kek atau bisa juga dipeluk kek ini malah digoda!" omel Prilly.

"Sekarang kita harus menjelajahi rumah hantu itu!" kata Gritte.Sungguh dari tadi ia ingin sekali pergi ke rumah yang satu itu.

"Eeh enggak ya!" tolak Prilly sambil melototkan matanya menatap Gritte.

"Yokk.Seru tuh kayanya" sahut Verrel.

"Yuk yuk" sahut Tania juga.

Prilly menatap Ali yang tersenyum."Kamu enggak kan?" tanya nya memelas.

Ali tersenyum terlebih dahulu."Mau dong!! Itu rame banget tau sayangkuu.Ikut ya?"

Prilly menghentak hentakan kakinya."iih aku takut"

Ali merangkul Prilly kemudian mendekatkan Prilly dengan badannya."Ada aku.Gapapa!entar aku jagain"

Prilly mengangguk.Ia lebih takut ditinggal diluar sendirian daripada memasuki rumah hantu itu.

Setelah memesan karcis.Keenam orang itu memasuki pintu masuk dengan mengantri.

Baru masuk saja sudah disuguhi oleh kegelapan.Ya iya gelap namanya juga rumah hantu kalo terang itu namanya rumah boneka.

Prilly memegang lengan Ali dengan erat takut kelepasan nanti ia takut sekali.

"Ali pokoknya kamu ga boleh tinggalin aku ya" kata Prilly sambil melirik lirik sekitarnya.

The Perfect CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang