Ha-Em 2

47 3 0
                                    

Rasanya seperti sebuah candaan garing.

Terima kasih bagi kalian yang benar-benar setia membaca Lira Wana dengan segala kekurangan yang ada. Kecacatan tanda baca, ide cerita, pemilahan kata masih jelas dalam cerita ini, termasuk segala sesuatu yang kalian sadari.

Mohon dimaklumi🙏

Saya hanya ingin menyampaikan sesuatu.

Mungkin sulit bagi kalian membayangkan suasana Setra seperti yang ada di dalam kepala saya. Jika kalian pikir kata saja tidak cukup karena terlalu berbelit, setidaknya ini bisa membantu.

 Jika kalian pikir kata saja tidak cukup karena terlalu berbelit, setidaknya ini bisa membantu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sih memang bukan Setra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sih memang bukan Setra. Setra hanya ada di dalam kepala saya dan kalian yang sedang berusaha membayangkan. Ini hutan yang letaknya tak jauh dari rumah saya😅😅

(Ya, anggap saja suasana Setra seperti itu)

(Ya, anggap saja suasana Setra seperti itu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, ini sih di depan rumah.

Dalam cerita Lira Wana, gambaran seperti di foto ke-3 terdapat dalam bagian ketika Lira untuk pertama kalinya melewati jalur batas aman di utara.

Bicara soal utara (yang kata penulisnya sendiri terbilang dingin), ini yang saya gambarkan.

Bicara soal utara (yang kata penulisnya sendiri terbilang dingin), ini yang saya gambarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lira Wana : Sampai di Indah BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang