Our Story

7.9K 594 60
                                    

Kamado Tanjiro

Nama ku Kamado Tanjiro, nama Yang sudah kutinggalkan 7 tahun lalu, nama Yang sudah berganti menjadi Shinazugawa, nama marga suamiku --- entah kenapa aku selalu saja tertawa mengingat fakta ini




Sekitar 7 tahun lalu aku menikah dengan seorang Pria Brandal, Emosian, Pengganggu, Bucin --- Yang bodohnya adalah Pria Yang kucintai, Shinazugawa Sanemi

Cinta pertamaku, hangat pertamaku, detak jantung cepat pertamaku, cemburu pertamaku, musuh pertamaku, Sahabat pertamaku, dia bagian awal dari semua ceritaku






Cerita kami berawal di tatapan pertama Yang indah


Taman kanak kanak

Waktu itu aku duduk sendiri, diatas ayunan Yang tak tergerak sama sekali. Semuanya terlihat ceria, terlihat bahagia. Anak anak seusiaku berlari dan bermain bersama, mereka dipenuhi canda dan tawa



Terlihat indah, tapi tak ada sama sekali keinginan untuk bergabung, mataku senang menatap hal itu, tapi tubuhku tak ingin bergerak kesitu, entah karna apa hari itu aku hanya ingin menikmati kesendirian, hanya ingin menatap mereka dari jauh




"Kau tak ingin bermain? "


Ahh.... Suara itu, aku ingat sekali. Suara seorang anak kecil, rambut putih Yang lebat, mata ungu semanis lavender dan wisteria


Dia berdiri disampingku, menatapku dengan senyum dan tangan Yang terulur


"Bagaimana jika main bersamaku saja? Aku tak ada teman"


Anak itu tersenyum, tangan mungil itu erat menarikku menjauh, dia menarikku menjauh menuju sebuah taman


Hanya ada kami berdua.


"Tunggu disini! "


Aku diam, berdiri ditenah temoat itu, mataku tak lepas menatap lekat anak itu, dia terlihat antusias memasuki semak semak, dia lucu


"Dapat!! Dapat!! Aku mendapatkannya!! "


Berlari dengan kaki mungil itu, penuh senyum menatap kearahku. Dia sangat bersemangat, aku suka melihat itu semua


"Kau lihat!!! Lihatlah kumbang ini!!! Sangat sulit mendapatkannya tapi aku bisa!!! Peganglah! "


Betapa bodohnya aku dulu, aku tam berani memegang serangga, Yang terjadi aku malah menangis. Anak itu menatapku bingung, mata polosnya menatap dalam diriku



"Kau kenapa? Apa kau takut? "


Kepalaku mengangguk, isakkan ku menyahut, aku tak berani sama sekali menatap dia dan kumbang itu. Terduduk takut ditanah, dengan kedua utut Yang kupeluk erat


Entah apa Yang terjadi

Entah apa itu


Entah karna apa


Anak itu memelukku, erat memelukku.

"Katakan dari awal jika kau takut! Maafkan aku! "


Tangan kecil itu menyentuh kedua pipiku, mengangkat naik menuju tatapan miliknya, dia tersenyum... Manis


"Mulai sekarang aku akan melindungimu dari siapapun dan apapun. Jangan menagis lagi, aku akan selalu menemanimu"


Polos, janji kecil seorang anak seusiaku padaku, padahal kami baru bertemu, kami bahkan tak tau nama masing masing


Tapi anak itu dengan polosnya berjanji seperti itu padaku



Aneh.... Aku menyukainya. Senyum dibibirku mengembang


Aku dengan bodohnya mengangguk dan berterima kasih

Dengan bodohnya aku menyerahkan kelingking kecil milikku


"Janji selalu temani aku! "


Dangen bodohnya kata itu keluar dari mulutku


"Tentu saja!!! Aku akan menjadi pelindungmu"


Dia bodoh....



Sekarang kuakui dia dan diriku Yang dulu bodoh


Tapi janji itu selalu saja terus mengikuti memoriku, selalu saja ada dikepalaku



Selalu menemaniku




Anak bodoh itu sampai sekarang selalu menepati janjinya



Shinazugawa kecil menepati janjinya

We BaddasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang