"Boo!"Chenle menoleh kaget dan tersenyum saat mengetahui Jisung yang mengagetinya. "Park. Jangan mengagetiku seperti itu."
"Reaksimu terlalu tenang." ia berucap sebelum menyisipkan jemarinya di tangan lembut lelaki itu.
Beberapa orang di sekitar mereka menonton interaksi manis keduanya dan tak jarang dari mereka memasang raut wajah terkejut. Tak menyangka Park Jisung akan takluk begitu saja oleh Zhong Chenle. Namun beberapa pun tidak terlalu kaget karena mereka pun akan takluk oleh lelaki manis itu.
"Park, jangan." Chenle berusaha melepas tautan keduanya namun Jisung lebih mengeratkannya. "Zhong, iya."
"Dasar.. masuk kelas sana."
"Guruku tidak masuk."
"Tapi tetap masuk kelas!" suruhnya. "Aku pun juga ada kelas jadi akan kuantar kau ke kelasmu."
"Tidak. Aku saja yang mengantarmu. Aku ini lelaki Zhong."
"Kau kira aku ini bukan?"
"Aku dominanmu."
Chenle mengernyit, "Aku belum menentukannya."
"Bukankah aku bilang waktu itu kalau aku akan mempertimbangkan untuk menjadi dominanmu?"
Wajah lelaki manis itu memerah dan ia berdehem, "L..lalu?"
"Lalu—"
Drrrt.
Chenle mengalihkan perhatiannya dari ucapan Jisung dan mengambil handphone dari saku celana dengan tangannya yang bebas. Ia membuka pesan yang baru saja masuk dan seketika membeku.
Jisung yang sedang mengoceh itu menoleh karena tidak ada pergerakan apapun dari pemuda blonde itu. Ia mengernyit begitu melihat wajah si mungil kini memucat dan tubuhnya menjadi kaku.
"Zhong?"
Bahkan panggilannya tidak dihiraukan. Jisung menepuk pundak Chenle dan lelaki itu langsung berjengit dan kembali ke alam sadarnya.
"H..huh?"
"Zhong? Kau tak apa?"
"A..apa?"
"Kau habis melihat apa? Hantu? Wajahmu seperti orang yang baru saja melihat hantu atau video porno." candanya. Namun candaannya tidak digubris oleh lelaki itu sehingga ia mau tak mau merasa khawatir.
"Zhong? Apa kau baik-baik saja?"
Chenle mendongak melihat wajah khawatir Jisung lalu tersenyum dan mengangguk. "Aku tidak apa-apa Park. Lebih baik kau pergi ke kelas sekarang.. duluan.." ia melepas genggaman tangan Jisung dan berlari meninggalkan lelaki itu sendirian di lorong.
Jisung menaikkan alisnya bingung, sedikit aneh dengan perilaku Chenle namun tidak ia pikirkan lebih jauh. Sekarang ia akan memikirkan bagaimana cara untuk menembak Chenle.
***
"Astaga Jisung, aku tidak mengira kau orang yang romantis."
Jeno berucap setelah mendengar rencana Jisung untuk menyatakan perasaannya pada Chenle. Yang lebih muda hanya tersenyum kecil sambil menggaruk tengkuknya malu, mengundang seruan menggemaskan dari tiga orang di depannya.
"Jangan menggodaku!"
"Aku tidak menggodamu sayang." Jaemin mengusak rambut Jisung dan tersenyum hangat. "Kurasa aku hanya senang dan sedih karena kau sudah besar."
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberries and cigarettes.
Fanfictionㅡ 천지 【what happen when the deliquent park jisung meet the model student zhong chenle?】 © 2019, yxriguseul