BRAK!Jisung nyaris terjatuh dari kasurnya dan melihat sosok wanita dengan baju mewah kini berdiri di ambang pintu. Lelaki itu menggeram kesal, mengutuk dalam hati kenapa wanita itu harus disini.
"Park Jisung. Kau habis balapan lagi?"
"Memangnya kenapa?"
"Sudah kubilang kau harus belajar!"
"Aku sudah belajar." ucap Jisung. "Belajar mencintai seseorang."
Nyonya Park mendengus kesal. Ingin sekali memukul anak semata wayangnya itu dengan high heels 8cm miliknya. "Ini tidak main-main tuan muda Park."
"Aku juga kok." ucap Jisung. "Kau menyuruh kepala sekolah untuk mengawasiku. Dan kepala sekolah itu juga sudah menyuruh seseorang untuk membantuku belajar. Dan aku menjalani itu tanpa protes. Kau tidak usah menyuruh-nyuruhku lagi."
"Sejak kapan aku menyuruh-nyuruhmu Jisung Park? Baru kali ini bukan?"
"Tidak juga. Tapi memang yang terbaru sih sekarang, karena kau sibuk entah kemana dengan laki-lakimu."
"PARK JISUNG! JAGA MULUTMU!"
"Sudah kujaga."
"Kau benar-benar kekanak-kanakkan! Semenjak kau berteman dengan anak tuan Na itu kau menjadi seperti ini!"
"Jangan bawa-bawa Jaemin hyung kesini. Ini tidak ada sangkut pautnya dengannya."
"Kau sangat immature. Setelah ini kau berumur 17 tahun harusnya kau sudah menjadi orang dewasa!"
"17 tahun masih bukan umur legal dan aku tidak ingin cepat-cepat dewasa. Jadi orang dewasa itu tidak enak."
"Aku benar-benar akan menikahkanmu jika kau terus begini."
Jisung langsung bangkit. "Kau tidak usah ikut campur urusan pergaulan ataupun percintaanku. Aku tidak pernah ikut campur dengan urusanmu bersama laki-laki itu."
"Asal kau tau, aku seperti ini juga karenamu! Dimana kau saat ayah pergi? Malah pergi meninggalkanku dengan selingkuhanmu yang brengsek itu. Kau tidak pernah membesarkanku dengan baik dan terus menuntut ini itu. Muak? MUAK SEKALI!"
"Aku tidak peduli kau mencoretku dari kartu keluarga karena percayalah, sedari dulu itulah harapanku. Terlepas dari keluarga busuk ini."
"Park Jisung kau benar-benar anak yang kurang ajar."
"Anak kurang ajar? Bukankah kau tidak pernah menganggapku sebagai anakmu nyonya Park?"
"Atau kau mendadak lupa?"
***
"Ah Renjun, benar-benar indah."
"Bagaimana ada makhluk seindah itu? Dia harusnya jadi malaikat! Bukan manusia!"
"Andai dia menjadi milik kita berdua.."
Jisung tidak menghiraukan celotehan Jaemin dan Jeno. Tangannya ia masukkan ke saku celananya, dan pandangan matanya tidak bersahabat.
Jaemin dan Jeno mengetahui ini, tapi mereka diam saja karena tidak ingin mengganggu atau membuat Jisung lebih marah lagi.
"Kau lihat bagaimana dia melukis huh? Benar-benar seperti dewi."
"Apalagi saat di wajahnya ada cat. Sangat lucu. Dia terlihat sangat manis aku akan meledak setiap melihatnya."
"Kau kira hanya kau saja? Aku juga!"
Bruk!
Jaemin dan Jeno menoleh melihat Jisung yang kini sedikit limbung karena tertabrak seseorang. Mereka berdua saling berpandangan sebelum sama-sama menelan ludah.
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberries and cigarettes.
Fanficㅡ 천지 【what happen when the deliquent park jisung meet the model student zhong chenle?】 © 2019, yxriguseul