41

2.2K 206 27
                                    


"Rapat telah selesai. Terima kasih."

Seluruh orang di ruangan itu lekas berdiri dan pergi meninggalkan ruangan. Terkecuali lelaki berambut dark brown itu yang melepas kacamatanya dan memijat pangkal hidungnya. Helaan nafas keluar dari mulutnya dan ia melemaskan lehernya.

"Tuan Zhong, anda ada rapat setelah ini."

Lelaki manis itu menatap sekretarisnya melotot. "Lagi?" 

"Um.. ya.. dan setelah itu ada pertemuan bersama perusahaan Park co." ucapnya. Perempuan cantik yang menjadi sekretarisnya itu memandang bosnya kasihan. Bosnya terlihat sangat kelelahan terbukti dari mata pandanya. "Um, apa saya perlu membuatkan kopi?"

"Tidak usah. Kopimu tidak enak."

"Oh.. baiklah." ucapnya. 

"Ngomong-ngomong, kau, Tzuyu jie." panggilnya. "Kapan pernikahanmu itu?" 

"Oh. Um, 2 bulan lagi." 

"Hmmm.." Lelaki itu terdiam, berpikir sejenak. "Baiklah, mari berharap aku tidak ada jadwal." 

"Tentu saja tuan."


Sudah 6 tahun berlalu. Chenle sudah mengambil alih perusahaannya tepat setelah meluluskan pendidikan kuliahnya. Sulit, namun kerja kerasnya sudah terbayar sehingga kini perusahaan Zhong miliknya berkembang lebih pesat di seluruh kawasan Asia, bahkan dunia. 

Lelaki itu berjalan diikuti sekretarisnya, Chou Tzuyu, sekretarisnya yang baik dan kalem. Tzuyu sendiri sudah bekerja lebih lama dibanding dirinya sehingga ia sangat terbantu akan kehadirannya. 

Chenle masuk ke mobil untuk rapat bersama perusahaan lain. Ia menatap jalanan sebentar sebelum duduk tegak. "Apa kita tidak ada istirahat makan siang atau apa sebelum pergi ke Park co?" 

"Saya khawatir kita tidak punya waktu tuan."

Chenle mendengus. Ia terdiam, "Hei, penampilanku bagaimana?" tanyanya pada Tzuyu. 

Perempuan itu menoleh ke belakang, mengamati penampilan bosnya. Ia tersenyum, "Sempurna seperti biasanya tuan."

"Itu tidak membantu." dengusnya.

"Saya yakin tuan muda Park akan menyukainya." 

"Ah, diamlah." 

Tzuyu tersenyum kecil sebelum mengalihkan atensinya pada ipad miliknya, mengecek jadwal sekali lagi. Chenle sendiri menyandarkan kepalanya dengan rona merah yang menyelimuti wajahnya.


.

.

.


"Park Jisung, ada titipan kopi lagi di mejamu."

Lelaki tinggi itu melongok melihat mejanya dan memang ada, kopi panas yang terpampang manis disana. Ia duduk di kursinya dan menghela nafas, ah, seniornya memang sering memberikan makanan dan jajan padanya. Selain karena dia tampan, dia pun adalah anak pemilik perusahaan sehingga banyak orang yang berlomba-lomba memenangkan hatinya.

Belum tau saja kalau hatinya sudah dimenangkan orang lain.

Jisung sudah berubah. Rambutnya disemir hitam kembali, ia tidak mengikuti balapan liar, ia kuliah di universitas ternama dan hubungannya dengan ibunya perlahan membaik. Juga, hubungannya dengan Chenle pun langgeng. Lelaki itu tersenyum kecil sebelum ia melanjutkan pekerjaannya. 

Tak tahu menahu bahwa si dambaan hati berada di gedung yang sama dengannya. 

Suara celotehan terdengar namun Jisung tidak mempedulikannya. Ia harus membuktikan bahwa ia dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna dan ibunya tepat untuk memilihnya sebagai direktur Park co. yang baru. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

strawberries and cigarettes.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang