Hinae POV
Entah apa yg terjadi tadi malam, sekarang aku sudah berada di atas futon senjuuro.
"Neesan, neesan sudah bangun? Ini, aku membawakan bubur untuk neesan" kata senjuuro yg baru saja masuk
"Eh? Arigatou senjuuro" aku pun mengambil bubur itu dan makan dgn lahap.
"Neesan lapar yh? Kalau tau tdi aku masakkan lebih byk" ucap senjuuro sambil melihatku yg mengarik ngarik wadah bubur itu
"Ehehehe, maaf kan ku yg sudah merepotkan kalian"
"Tak apa, kami tak merasa keberatan, sekarang mandi lah, ni san sudah menunggu mu" kata senjuuro mengangkat piring bekas aku makan tadi. Aku pun berdiri untuk mandi.Setelah itu, kyoujuuro sudah menungguku di depan kediamannya. Aku pun berpamitan pd Ayah Kyoujuuro dan juga Senjuuro.
Aku dan Kyojurou mulai pergi meninggalkan kediaman itu."Oh ya, Hinae... Ayah dan Ibu mu? Mereka kemana?" tanya Kyoujuuro.
Air mataku menetes, saat Kyoujuurou menyadari itu, dia pun langsung menyapunya.
"Maaf, maafkan aku, aku tak bermaksud menyakitimu, maaf" kata kyoujuuro dgn wajah panik
"Tidak tidak, aku tak apa apa^_^" balasku berseling senyum.
"Tak apa jika kau tak ingin mengatakannya" Kata kyoujuuro pasrah
"Orang tua ku di makan oni, dan aku di anggat jadi cucu oleh orng yg merawatku saat ini" ceritaku dgn singkat
"Souka? Jdi... Kau sudah tak memiliki orang tua?" tanyanya
Aku tersenyum dan menganggukTak terasa tujuan sudah di depan mata, sekarang kami mulai memasuki desa tempat aku tinggal. Tak sedikit yg mengucapkan selamat pada ku, ya... Semenjak aku tinggal di sini, aku sering membantu warga, jdi tak heran knp meraka memperlakukanku dgn baik
Sekarang kami sudah di depan kediaman ku, sekarang neesan dan obachan menungguku. Karna rasa rindu, aku langsung memeluk mereka berdua.
"Gomen... Gomenasai karna membuat kalian khawatir, maaf karna aku pulang terlambat... Sekali lagi.. Gomenasai..." ucap ku smbil memeluk bachan dan neesan dan berseling dgn tangis.
"Tak apa Hinae, tak apa kau terlambat pulang, asalkan kau selamat, aku tak pernah keberatan" ujar bachan.
"Hinae, aku senang kau kembali tanpa terluka, lalu di mana bunga ku?" tanya neesan dan kami melepas pelukan.
"Oh? Itu? Ada! Sebentar" kataku lalu pergi ke tempat kyou untuk meminta wadah bawaan ku.
"Ini" ucapku memberikan wadah berisi bunga wisteria itu.
"Arigatogozaimazu Hinae" kata neesa
"Hai'"Author POV
"Hinae, mungkin aku akan pulang saja, hari sudah sore" kata kyoujuuro
"Ya karna sudah sore, seharusnya kau istirahat saja di sini, ini sbg balas budi^^" balas Hinae'Ku lihat gelang itu pd lelaki ini, pasti dia, dia yg di pilih oleh Hinae, ku harap Kau tidak salah pilih Hinae' batin nenek
"Ya.. Hitung hitung kau sudah menjagakan adikku sampai dia pulang, kami bisa membagi tempat ber3 dalam satu kamar" ujar Rokyu
"Baiklah, maaf aku merepotkan kalian" -kyou
"Hidup Hinae lebih berharga dari apa pun, jdi tak salah jika kami memperlakukan mu seperti ini" nenek angkat bicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Kodokuna Tsuki | Kimetsu No Yaiba (End)
FantasyJika kematian itu tidak baik Lalu, apa hidup dalam kesedihan adalah yg terbaik? --------------------------------------- Hello gaes, jdi ini FF yg ku ambil dari anime 'Kimetsu no Yaiba' ga tau knp sekarang tuh aku suka aja gitu sm animenya. oh ya yg...