Pedang Berwarna Biru Malam(6)

1.7K 187 16
                                    

Sekarang kami sampai di desa yg kmi tuju. Jauh juga ternyata:v

"Hinae, bantu aku mengangkat angkat barang dong"-Rokyu
"Asyiap"-Hinae
     Aku dan Neesan memasukkan barang ke dalam rumah,
Aneh nya!! Knp sudah ada beberapa perabotan? Apa ini rumah nenek dulu?

"Neesan, knp sudah ada beberapa perabotan rumah di sini? Apa ini rumah nenek?"-Hinae
"E.. Entah lah, aku juga tidak tau, bagaimana kalau kita tanyakan pada oba-san"-Rokyu
"Emm baiklah..."

Setelah capek mengangkut barang, aku dan neesan bersandar di dinding rumah yg terbuat dri kayu

"Dimana ba-san?"-Hinae
"Entah, lagi liat liat kamar paling"-Rokyu
"Neesan, aku ingin menjadi pemburu iblis, apa neesan juga ingin?"-Hinae
"Hinae, pemburu iblis itu adalah organisasi yg sulit, jika kau masuk, maka siap tak siap nyawamu bertaruh"-Rokyu
"Tak apa! Byk orng di luar sana kehilangan orng yg dia sayang karna di makan iblis, bagi ku membunuh satu oni sama dengan menolong beberapa manusia^^"-Hinae
"Ya.. Ya.. Baiklah kalau itu mau mu, tapi aku tak akan ikut ikutan yh"-Rokyu
"Baiklah..."-Hinae
"Jika kau ingin menjadi pemburu iblis, pastikan kau bisa menguasai suatu pernafasan, dan juga, membunuh iblis, tak bisa menggunakan pedang biasa, mereka memiliki pedang khusus yg aku lupa namanya, dulu suamiku salah satu dari mereka, jdi mungkin pedangnya masih tersimpan di gudang"-oba-san /datang dari luar

*****

"Oh iya, ba-san, apa rumah ini dulu milik mu? Karna ada beberapa perabotan yg tertinggal di sini" tanya Hinae
"Ya.. Ini adalah rumahku sebelum aku di usir oleh anakku" jelas oba-san
"Eh!?!?" aku dan neesan yg mendengar itu pun terkejut
"Akan ku ceritakan"
"Dulu aku memiliki satu anak dia adalah gadis yang manja, tidak mau bekerja, begitu2 saja sampai dia menikah, setelah dia menikah, selang beberapa bulan, suamiku meninggal. Dan mulai saat itu, dia menjadi durhaka pada ku, pekerjaan yg harusnya dia yg melakukannya, tpi dia paksa ku untuk melakukannya, dan aku muak dgn semuanya, aku tidak keluar kamarku untuk melakukan perintahnya, dan keesokan harinya dia mengusirku dari rumah, aku tak tau harus kemana sampai aku berhenti di sebuah kedai, tak jauh dari kedai aku melihat seorang wanita sedang di perlakukan dgn tidak baik, karna saat itu umurku masih belum tua2 sekali, aku menyelamatkannya dgn beberapa jurus bela diri yg di ajarkan suamiku. Setelah itu, dia bertanya di mana aku tinggal, dan aku menjawa 'aku tak punya tempat tinggal' dan wanita itu membawa ku ke rumah bordil, di sana ada byk wanita, walau tak banyak sekali, tapi di lihat juga yg ada di sana rata rata di atas 20. Dan saat sampai di sana aku di pekerjakan untuk mempersiapkan kamar jika ada yg ingin memakainya dan merapikannya lagi saat sudah selesai di pakai. Dri waktu ke waktu pemilik rumah mulai sakit2 karna penyakitnya dan dia menyerahkan rumah itu padaku, setelah bertahun tahun, aku mendapat kabar anakku kecelakaan dan meninggal bersama suaminya, kunci rumah di berikan saat itu juga, tapi aku tak bisa meninggalkan rumah bordil ini jdi ku simpan kunci itu dan berharap bisa kembali. Dan sekarang... Aku kembali!" cerita nenek yg membuatku ternganga akhirnya selesai. Aku tak bisa angkat bicara lagi.
     Setelah itu ku fikir bahwa, di dunia ini masih ada yg mengalami beban lebih berat, masalah lebih banyak di banding aku, aku tak seharusnya membuat buat kalau aku lah yg paling menderita, ada banyak yg memiliki masalah besar tapi tetap tersenyum seperti oba chan. Sekarang aku mengerti! Hidup tak selamanya bahagia, dan hidup tak selamanya sedih...

"Oh ya Hinae, apa kau ingin melihat pedang milik suamiku? Kalau kau suka, akan ku berikan itu padamu" kata oba chan
Aku mengangguk memberi maksud iya

Aku dan obachan pergi ke gudang untuk mencari pedang milik mendiang suaminya.
Tak lama bachan memanggilku

*****
"Nahh ini dia..."Nenek /mengangkat pedang
Mata ku berbinar binar melihatnya, ingin sekali ku sentuh.
"Sekarang ini milik mu"-nenek
"Eh!?!? Bukannya ini milik mendiang kakek, knp di berikan padaku?"-Hinae
"Karna kau cucunya^^"-nenek
Aku mengambil pedang dgn sarungnya itu. Dan ku tarik pedang itu keluar dari tempatnya. Di ujung dekat ganggang pedang tertulis "hancurkan iblis" ku tarik lagi hingga semua telah keluar ku tatap pedang itu, dan warnanya berubah? Aku bingung dan panik, 'kenapa warnanya berubah? Kan aku tak melakukan apa apa, hnya mengekuarkannya' batinku

"Pedang pemburu iblis berubah warna menurut pemiliknya, biasanya pedang berubah saat sang pemilik sudah menguasai satu pernafasan, oh iya, pernafasan kakekmu dulu adalah pernafasan bulan, kalau tidak salah aku masih memiliki bukunya"-nenek /bongkar bongkar rak buku

Aku hanya diam memperhatikan oba chan mencari buku yg ia maksud

"Nahh ketemu..."-nenek
"Ini, mungkin ini akan membantu mu, sekarang, bawalah dua benda itu ke kamarmu, dan istirahat lah, di tempat ini hnya terdapat 2 kamar, jdi kau dan rokyu akan satu kamar"-nenek /memberikan buku
"Hai' arigato ba chan"-hinae /menurunkan sedikit badan, sbg rasa hormat

Dan setelah itu aku pergi dan mencari neesan. Satu persatu pintu ku buka dan hanya satu pintu yg belum, yaitu kamar mandi... Yaa Sudah ku duga kalau dia pasti merasa kotor dgn hari ini, setelah ini aku juga akan mandi
Aku pun pergi ke kamar dan menyimpan dua barang tadi, sekarang, bajuku sudah tersusun rapi di lemari, 'apa neesan yg merapikannya?' batinku

"Eh.. Hinae-chan, sudah kembali? Bagaimana?"-rokyu
"Ya.. Aku sudah mendapatkan pedangnya, dan neesan tau tidak? Warna pedangnya berubah menjadi biru malam!"-Hinae
"Wahh, warnanya sangat cocok dgn mu!"-Rokyu
"Oh ya neesan, apa kau yg memberekan pakaian ku?"-Hinae
"Tentu saja! Masa setan!"-Rokyu
"Oke baiklah baiklah, aku ingin mandi dulu..."
"Ya ya, mandi sana, badan mu sangat bau"

Setelah itu aku pun pergi menuju kamar mandi dan menuntaskan tujuanku. Setelah aku keluar kamar mandi, aku berjalan menuju ke depan, dan di depan, ba chan sedang berbicara dgn seseorang, tapi siapa? Kenalannya nenek? Tapi aku tak pernah tau. Apa dia tetangga kita? Aku tak bisa melihat wajahnya karna terhalang pintu yg rendah, sedangkan badannya tinggi, dari dalam hanya memperlihatkan dari mulut sampai kaki.














-------------------------------------------------------
Hayo loh, siapa yg di rumahnya Hinae:v

Oh iya pengen nanya dong please di jawab, soalnya aku tuh bingung banget dong parah:v

Nama dari tokoh utama kita ini, namanya tetap Riha Hinae atau Kochou Shinae? aku tuh bingung beb:( jdi please jawab di komentar:((((

Kodokuna Tsuki | Kimetsu No Yaiba (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang