Setelah berpamitan pada Kanae dan Shinobu aku berjalan menuju kediamanku. Di sepanjang jalan aku di peehatikan beberapa orang, mungkin mereka memperhatikan kecantikanku (maaf ralat) memperhatikan luka luka ku.
Sekarang hampir memasuki waktu sore, dan seperti nya rumahku tak jauh lagi, ku tahan sakit ini sebentar lagi. Yap! Tak salah dugaan ku, kini aku sudah memasuki hutan wilayah rumahku. Aku juga tak tau knp orang gila yg sering ku panggil kakak itu tak membeli rumah layak di suatu desa, membuat ku kesal saja, mana masuknya jauh lagi-,
Dari sini atap rumahku sudah terlihat yg artinya rumahku semakin dekat. Ku percepat langkahku menuju rumah itu. Dan ya!! Aku sampai dan terjatuh di depan pintu.
"Hinae.. Kau tak apa?" tanya Nii chan
"Ya.. Ya.. Aku baik baik saja, aku hanya kelelahan" jawabku dgn wajah yg masih ku benamkan di lantai rumah itu.
"Kalau begitu masuk ke kamarmu, tak baik tengkurap di depan pintu seperti itu" kata nii chan
"Baik lah.." balasku dgn nada lesu dan berjalan dgn mata tertutup(?) menuju kamarku.*di kamar
"Sesulit ini kh menjadi pemburu iblis? Huaa pantas saja tou sama mengejekku waktu itu:(" gumamku di kesendirian(?)Author POV
*di ruang tengah
"Hadehh anak itu, dia memang seperti itu, dia tak mempedulikan keadaan dan ada siapa saat dia kelelahan, jadi maafkan kelakuannya tadi yah" ujar Hanoe sambil tersenyum pada lawan bicaranya.
"Dia... Siapa? Anak mu? Dia terlihat mirip dgn mu" kata teman Hanoe dgn nada datar
"Anak mata mu! Dia saja adikku! Makanya mirip!" balas Hanoe dgn nada ngegas.
"Begitu? Maaf maaf" ucapnya lagi
"Oh ya, ada apa kau kemari Giyuu?" tanya Hanoe kpd orng yg bernama Giyuu.
"Tak ada, aku hanya ingin berkunjung" balasnya dgn nada yg masih datar.
"Kalau aku boleh tau siapa nama adikmu?" Lanjutnya
"Hinae" balas Hanoe dgn singkat.
"Owhh begitu..."-Giyuu
"Kenapa? Apa kau menyukai adikku?"-Hanoe
"Aku hanya bertanya"-Giyuu
"Sebentar, akan ku panggilkan"-Hanoe...
"Hinae, bisa kau ke ruang tamu sebentar"-Hanoe
"Untuk apa?"-Hinae
"Sebentar saja"-HinaeHinae pun mengalah dan pergi ke ruang tamu.
"Nahh Giyuu, ini adikku, Hinae" ujar Hanoe memperkenalkan Hinae
"Namaku Tomioka Giyuu, panggil aku Giyuu" ucap Giyuu balik memperkenalkan diri
"Yoroshiku Giyuu san"-Hinae
"Mou" balas Giyuu
"Begitu saja kan? Sudah? Aku akan kembali ke kamar" ucap Hinae seraya melangkah kan kaki kembali, tapi di tahan
"Kau ini cob---" ucapan Hanoe terpotong karena ada gagak kasugai yg datang.
"Kwakk.. Riha Hinae dan Tomioka Giyuu, segeralah pergi ke daerah pegunungan bersalju, di duga malam ini akan ada pembantaian kwakkk" kata gagak itu
"Eh?!?! Knp aku? Knp tidak nii chan saja! Aku capek tau!" kata Hinae
"Sudahlah ayo cepat!" suruh Giyuu
"Chotto matte, Nii chan, apa kau bisa memotong rambut bagian bawah hingga punggu, aku hanya merasa itu terlalu panjang" pinta Hinae
"Kenapa? Bukannya dulu kau menyayangi rambut ungu ini?" tanya Hanoe heran.
"Iya... Dulu, tapi sekarang aku ingin memotongnya lebih pendek, hanya di bawah bahu! Ya bawah bahu!" kata Hinae
"Baik baik, aku akan mengambil gunting dulu" ucap Hanoe seraya pergi kebelakang
"Maaf Giyuu san, ini tak akan lama, hanya sebentar^_^" ucap Hinae sambil tersenyum. Bukan balasan senyum, tapi tatapan datar yg di pancarkan oleh orang itu.
"Cepat kau duduk!" suruh Hanoe
Hinae pun duduk membelakangi Hanoe. Tak lama setelah itu, kegiatan mereka selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kodokuna Tsuki | Kimetsu No Yaiba (End)
FantasiJika kematian itu tidak baik Lalu, apa hidup dalam kesedihan adalah yg terbaik? --------------------------------------- Hello gaes, jdi ini FF yg ku ambil dari anime 'Kimetsu no Yaiba' ga tau knp sekarang tuh aku suka aja gitu sm animenya. oh ya yg...