bertemu lagi(14)

1.1K 105 5
                                    

     Ketika siang menjelang, Hinae dan Giyuu berencana untuk pulang.
"A.. Ano.." panggil Tanjiro
"Apakah aku bisa menjadi pemburu iblis seperti kalian?" lanjutnya
"Tentu saja, siapa pun biaa bergabung di pemburu iblis^_^" jawab Hinae ramah
"Aku juga mau!" ucap Nezuko dan Takeo antusias
"Aku yakin kepada kalian berdua, tapi aku tidak yakin kpd Takeo, umurnya masih sangat dini, apakah tak apa?" ujar Giyuu dgn nada datar.
"Ya! Aku bersedia, apa pun tanggungannya!" balas Takeo semangat
"Baik lah, kalau begitu, aku akan menyerahkan Tanjiro pd temanku, Dan Nezuko, ku serahkan Pada Hinae, kau Takeo, kau akan di ajari oleh ku" jelas Giyuu
"Tunggu tunggu, knp aku? Knp tidak kakakku saja? Kan dia pillar, soal mendidik dia pasti lebih baik" tanya Hinae
"Ayolah Hinae nee san, aku juga ingin di ajari oleh mu" ucap Nezuko tersenyum
"Ya.. Apa boleh buat" balas Hinae pasrah
"Baik lah kalau begitu, kami pamit pulang, besok pagi, latihan kalian di mulai. Jaa nee" ucap Giyuu
Hinae dan Giyuu pun menghilang dari hadapan 3 saudara itu.

*rumah Hinae
"Arigatou sudah mengantarkan ku sampai ke rumah^‿^" ucap Hinae seraya Tersenyum
"Ya ya" balas Giyuu singkat
"Mau mampir dulu?" tanya Hinae
"Tak usah, aku harus memberi tau temanku untuk masalah tadi, apa dia mau atau tidak" jelas Giyuu
"Baik lah, oh ya, jika aku boleh tau, siapa Temanmu itu?" tanya Hinae penasaran
"Kau lihat saja besok, oh ya, besok jangan terlambat" ujarnya lalu pergi
Hinae pun masuk ke rumahnya
"Tadaima..." ucap Hinae membuka pintu rumah
"Okaeri Hinae, jdi bagaimana?" tanya Hanoe
"Kami tak bisa membunuh iblis itu, dia sangat kuat, hawanya sangat tebal, dan dia sepertinya bisa mengubah seseorang menjadi iblis, buktinya aku melihat dia ingin melukai seoeang perempuan dengan kukunya, sukur saja aku sempat mencegahnya" cerita Hinae.
"Hmmm apa mungkin dia Kibutsuji Muzan" balas Hanoe dgn gaya tangan memegang dagunya
"Seperti apa ciri ciriny?" tanya Hanoe
"Dia seperti seorang laki laki berumur 25-30 tahun, memiliki rambut agak keriting, menggunakan jas seperti orang kaya, dan memakai topi berwarna putih-hitam, memiliki mata merah dan pupil vertical, kulitnya putih pucah, seperti mayat, dia juga memiliki suara yg menakutkan" ucap Hinae mendeskripsikan
"Souka? Ya sudah, istirahat lah, kau pasti lelah, dan ya.. Aku akan berangkat misi hari ini, jdi mohon jaga rumah yah, kalau pergi, tinggalkan kunci di bawah tangga" ucap Hanoe berpamitan.
"Oh ya nii chan, besok aku akan ke kediaman keluarga kamado, ada yg ingin ku lakukan disana" terang Hinae
"Dengan siapa?" tanya Hanoe
"Dengan Giyuu dan temannya" balas Hinae
"Baiklah, jaga dirimu baik baik yah" ujar Hanoe lalu pergi

*di tempat lain

"Jadi bagaimana? Kau mau tidak?" tanya Giyuu.
"Hmm bagaimana yah... Tapi knp kau tak memilih orang lain yg berpangkat pilar? Knp aku yg masih di tingkat rendah?" tanya lawan bicara Giyuu
"Ayolah, ku lihat anak itu memiliki rambut merah dan mata merah, ku rasa dia akan cocok dengan pernafasan api" bujuk Giyuu
"Begitu kh? Hmm baiklah, besok aku akan datang" pasrah orang itu
"Baiklah, sekarang aku pulang, aku tunggu kau esok pagi di kaki gunung rumah kamado" ucap Giyuu dan hilang
"Aniki.. Ayo masuk, aku sudah selesai memasak" ucap seorang anak kecil dari belakang teman Giyuu
"Ya!! Ayo!!" balasnya dgn semangat

*paginya
"Ayah, aku ingin pergi bersama teman ku boleh?" tanya teman Giyuu
"Ya ya... Aku tak peduli kau ingin apa, jdi pergi lah" balas ayahnya tak peduli
Dia pun pergi keluar dan bertemu dgn adiknya
"Aniki, knp gelang itu kau pakai? Bagaimana kalau nantinya akan rusak saat kau di sana? Kita tidak tau apa yg akan terjadi" ujar sang adik
"Kau pernah bilang, bahwa Gelang itu adalah pemberian orang yg kau sayangkan?" lanjut adiknya
"Hmm benar juga, baiklah akan ku taruh di kamar saja" ucapnya
Setelah dia meletakkan benda berwujud gelang(?), dia lalu pergi dari kediamannya.

*di perjalanan

Tepat di kaki gununh

Hinae POV

Setengah jam aku dan Giyuu nenunggu temannya kini langkah kaki datang dari belakang
"Maaf aku terlambat!!" katanya dgn semangat pagi
'Eh!?! Aku seperti pernah mendengar suara ini, tapi di mana?'batin ku
"Yaa.. Ya.. Kau sudah membuat kami kelelahan selama setengah jam!" balasku dgn nada menyindir.
"Ahh gomenasai" jawabnya
"Ya sudah ayo cepat, mungkin 3 anak itu sudah menunggu" lerai Giyuu
Aku pun berrencana bersikap dingin pdnya, ya.. Tampak tak peduli bukan? Aku hanya ingin mengetahui, apa orng ini adalah 'dia' atau bukan. Aku sudah tak mengingat namanya, karna namanya sangat panjang:( jdi aku hnya mengingat surai kuning merahnya dan.... Gelang!! Ya! Gelang! Apa dia menggunakannya?.
Ku tatap perlahan lengan kanan orang itu, tapi tak ku temuka sebuah gelang, apa dia hanya mirip yah? Mungkin orang ini bukan lah 'dia'
huft... /buang nafas:v
'Apa boleh buat?' batin ku

Kodokuna Tsuki | Kimetsu No Yaiba (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang