Tak lama setelah penempa itu pergi, seekor gagak kasugai datang ke rumahnya.
"Kwakkk... Kwak.... Riha Hinae... Riha Hinae, datang lah ke arah selatan, dan temukan seorang oni yg bersembunyi di sana" ucap gagak milik Hinae
"Aku akan bersiap siap dulu" ujar Hinae
Tak lama Hinae keluar dari kamarnya dgn seragam pemburu iblis dan Haori biru gelap dgn hiasan bulan sabit, dan... Pita orange..
"Hinae? Knp kau memakai pita orange? Bukannya aku tak suka, tapi hanya aneh saja karna... Dirimu di identik dgn biru, jdi aneh saja" komentar Hanoe
"Hmm.. Souka? Hai' , ku ganti sebentar" kata Hinae kembali ke kamar dan mengambil pita warna biru yg dia beli dgn Rokyu beberapa waktu lalu.
"Nah klo sekarang?" ucap Hinae keluar dari kamarnya
"Nah... Gitu kan lebih baik!" Komentar Hanoe lagi
"Dh dh, aku mau berangkat, jaga diri kaka yh" ucap Hinae berpamitan
"Harusnya kamu yh jaga diri! Udah cepet sana" balas HanoeKini Hinae berjalan menuju arah selatan, seperti yg di katakan oleh gagak miliknya.
Hinae POV
Hari ini.... Hari pertama aku menjalankan misi, semoga semua berjalan lancar...
Kini aku berjalan menuju arah selatan dgn bersenandung kecil.Saat aku sedang sibuk dgn kegiatanku... Gagak kasugaiku bertengger di pundakku, dan itu membuatku kaget.
"Huee kau mengagetkan ku saja! Kau ini! Knp tidak memberi suara dulu kalau ingin hinggap!" ucapku memarahi gagak itu
"Kwakkk kwakk ke arah selatan kwakk" ujar gagak itu
"Ya ya aku tau itu! Setidaknya kau tak berbicara dgn nada cempreng itu di samping telinga ku!" balas ku pada gagak menyebalkan itu
Kini hari sudah mulai sore, aku dan gagakku semakin mempercepat langkah agar sampai tepat waktu.
Sekarang aku dan gagak jadi jadian itu sudah sampai di sebuah desa kecil, dan penduduknya juga tak terlalu banyak.
"Yakin ini tempatnya?" tanyaku pd gagak yg ada di pundak kananku.
"Kwakk benar... Sekarang.. Carilah kwakk iblis itu" jawabnya.
Aku pun melanjutkan jalan ku menuju dalam desa. Setelah aku sampai di pusat desa, aku mencium bau oni.. Aromanya tak jauh dari sini. Aku tak tau dia ada do sebelah mana, karna aku berada di tengah desa, aku pergi ke arah barat.
Aku terus berlari ke arah berat tanpa mempedulikan gagak kasugaiku. Langkahku terhenti ketika sampai pada rumah ujung desa. Kulihat seseorang remaja laki laki sedang duduk membelakangi ku. Dia sepertinya sedang makan.
"Permisi... Apa kau melihat oni di sekitar sini?" tanyaku pd pemuda itu.
Dia membalikkan badannya untuk melihat ku. Setelahku lihat baik baik... Mulutnya di penuhi darah, dan dia sedang memegang tangan manusia
"I.. Ib... Iblis!!" ucapku berlari ke arahnya dan mempersiapkan kuda kuda.
"Pernafasan bulan, jurus kelima, Kutukan Bulan Hantu" ucapku seraya mengayunkan pedang ku pd iblis itu. Saat pedangku hampir mengenai leher iblis itu, dia menghilang.
"Kau fikir memenggal ku semudah itu? Tidak!!" ucapnya dari atas pohon di belakangku.
Tanpa fikir panjang aku memutari pohonnya dari pohon ke pohon, dan tida di belakangnya.
"Pernafasan Bulan, jurus ketiga, Rantai Bulan Kehidupan" dan lagi lagi saat ku ayunkan pedangku ke arahnya dia menghilang begitu saja. Dan setelah itu, sebuah kaki menendangku menuju bawah.
"Dasar.. Bodoh!" maki iblis itu pd ku.
Tendangannya sangat kuat dan menyebabkan ku terhantam tanah dgn keras. Sekarang keadaanku lemah, tak bisa bergerak. Aku terdiam dgn keadaan tengkurap di samping pohon tadi. Tak lama dia turun ke hadapanku. Dan kembali menendangku dgn keras. Sekarang aku terhantam oleh pohon. Keadaanku sekarang sangat memprihatinkan darah keluar dari hidung dan mulutku, serta lebam di sekujur tubuh. Oni itu kembali mendekatiku.
"Konsentrasi penuh... Pernafasan bulan, jurus pertama, bulan di kabut malam" kini ku berlari secepat yg ku bisa, dan sampai di belakangnya.
'Aku harus cepat sebelum dia menyadariku' batinku
"Konsentrasi penuh... Pernafasan bulan, jurus kesepuluh, tebasan bulan sabit" secepat cahaya lalu, ku tebas leher iblis itu. Dan kepalanya mulai tumbang. Tak lama tubuhnya seperti di bakar dan jadi abu lalu menghilang.
Karna keadaanku yg tak memungkinkan untuk pulang malam ini, jdi aku mencari penginapan di desa itu.
Sesampai di sana, aku di obati oleh pemilik penginapan
"Jadi? Kenapa kau terluka parah seperti ini?" tanyanya
'Kalau aku bilang tentang iblis, apa dia akan percaya?' aku membatin
"Ano.. Tadi aku bertemu penjahat di arah barat dan dia memukuli ku" jawabku dgn berbohong.
"Lalu untuk apa pedang itu?" tanyanya lagi
'Haduh mati aku...' batinku
"Itu? Itu untuk... Untuk... Ya!! Memburu binatang!" ucapku lalu tersenyum
"Begitu... Baiklah, lukamu sudah ku obati, istirahatlah, kau pasti kelelahan" ucap pemilik penginapan itu lalu melangkah pergi
"Matte... Apa kau percaya dgn iblis?" tanya ku.
Dia pun terhenti
"Mungkin tidak, karna aku belum menemuinya, kalau suatu saat aku bertemu dgn iblis, baru aku akan percaya" balasnya lalu melanjutkan langkahnya.
Karena lelah, aku memejamkan mataku dan tertidur lelap.
Tak terasa matahari sudah menyinari penginapan ini. Segera ku buka mata dan mendapati gagak jadi jadian itu di meja samping aku tidur. Ku lihat di kakinya terikat sebuah surat. Ku ambil surat itu lalu ku buka.Isi surat:
Shinae, apa kau merindukan ku dan Shinobu? Ku harap begitu, karna kami berdua sangat merindukanmu. Jika kau ada waktu, datanglah ke kediaman kupu kupu di dekat markas pemburu iblis, aku sangat merindukanmu, ku harap kau bisa datang Shinae...-Kochou Kanae
Segera aku bersiap untuk menuju kediaman kupu kupu yg di maksud. Hati ini tak bisa bohong akan kerinduan terhadap dua saudara itu, sungguh 2 tahun lamanya kami berpisah, apa mereka sudah menjadi pemburu iblis?
Setelah siap, aku pergi dari penginapan itu menuju kediaman kupu kupu. Sekarang keadaanku sedikit membaik karna obat tadi malam.Jalan demi jalan ku lalui, dan kini aku sampai di sebuah... Penginapan atau apa? Besar sekali.
Ku ketuk pintu depan beberapa kali. Dan keluarlah seorang gadis dgn ikat 2 berjepit kupu kupu biru
'Mirip milikku-,' batinku
"Ya? Ada yg bisa ku bantu?" tanya gadis itu.
"Apa aku bisa bertemu dgn Kanae dan Shinobu?"
"Tentu, silahkan masuk, tunggulah di ruangan itu, aku akan memanggil kan mereka" ucap gadis itu menunjuk ruang tengah lalu pergi.
Tak lama aku menunggu, Kanae dan Shinobu muncul dari pintu.
"Ah... Shinae, kau kemari aku merindukanmu tau" ucap Kanae memelukku
"Aku juga merindukan mu" balasku dan memeluknya balik.
"Jadi aku tidak di ajak?" kata Shinobu dgn nada kesal
"Eh? Kemari lah" ujar Kanae.
Lalu kami berpelukan."Bagaimana keadaanmu Shinae?" tanya Kanae
"Aku baik baik saja, bagaimana dgn kalian?"
"Baik baik saja matamu, lalu lebam dan luka ini apa!" ujar Shinobu
"Ah.. Kami baik baik saja" balas Kanae
"Ini.. Ini luka tadi malam, karna aku bertarung dgn iblis" jelas ku
"Knp kau tak bilang kalau kau terluka! Ayo ikut aku!" kata Shinobu lalu menarik tanganku.
Dia membawaku ke ruangan yg penuh obat obatan. Secepat kilat dia mengambil kotak obat dan mengobati lukaku.
"Selesai!" ucap Shinobu
"Arigatou Shinobu san" kataku.
"Kalau begitu, aku pulang dulu, kaka ku pasti sudah menunggu" ucapku pamit
"Kaka? Jdi kau masih memiliki keluarga?" tanya Shinobu
"Ya.. Aku juga baru tau kalau dia masih hidup, lain kli akam ku ceritakan, Mata nee" balas ku lalu pergi.-------------------------------------------------------
Gaes untuk pernafasannya Hinae itu ada beberapa yg author karang, karna kalau tetap bawa jurus dari manga, kya sadis gitu:v. Dan juga jurus yg ga di sebutin di manga, di sini aku karang sendiri pake kata kata ku:vDh sekian dri saya wassalamualaikum.
JANGAN LUPA VOMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
Kodokuna Tsuki | Kimetsu No Yaiba (End)
FantasiaJika kematian itu tidak baik Lalu, apa hidup dalam kesedihan adalah yg terbaik? --------------------------------------- Hello gaes, jdi ini FF yg ku ambil dari anime 'Kimetsu no Yaiba' ga tau knp sekarang tuh aku suka aja gitu sm animenya. oh ya yg...