Alright... gue udah balik,
So VOTE dulu ea..
.
.
.
.
.Disetiap sendok makanan yang Seokjin lahap, ada sekitar 10-30% kebahagiaan didalamnya.
Bagaimana tidak?
Saat ini viewnya didepan mata sangat indah, sosok wanita cantik yang bahkan sudah lama ia idam-idamkan akhirnya bisa juga bersanding dengannya.
Cara dunia dan takdir melakukan kemujuran, seperti muksisat pada si pria desa cukup membuat Seokjin tak habis pikir, pasalnya dia tak berharap terlalu banyak kalau keinginannya untuk segera meresmikan hubungannya dengan Kim Jisoo bisa diwujudkan tahun ini.
Bahkan rasanya semuanya terjadi di bulan yang hampir sama ketika Jisoo hanya berjanji kalau dia akan kembali ke desa 2 tahun lagi, akibat kontrak kerjanya itu.
Right 2 tahun itu sekarang seolah di skip oleh Jisoo. Tak ada lagi waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk menunggunya.
Atau bahkan bonusnya, Seokjin bahkan tak mampu lagi berkata-kata selain mengucapkan terimakasih banyak, ketika Jisoo memberikan hadiah seorang calon bayi untuknya.
Seokjin sudah siap, seujurnya dia kaget, tapi disisi lain dia sangat tak sabar ketika sebentar lagi akan bertemu dengan calon anaknya.
Kandungan Jisoo katanya masih muda, usianya baru 1 bulan. Sayang sekali 1 bulan pertama Seokjin tak menghabiskan waktu yang pantas dengan Jisoo.
Padahal harusnya kim sulung itu bisa jadi support sistem untuk Jisoo dimasa kehamilan pertamanya ini.
Tapi, Seokjin janji dia akan membayar keterlambatannya ini dengan efffort yang tak main-main kepada Jisoo.
"Kenapa nggak di habisin makanannya?" Tanya Seokjin ke Jisoo.
Sepertinya wanita di depannya sudah selesai menyantap makan siangnya, lalu menutup nya dengan minum air putih, Jisoo bilang dia masih mengomsumsi obat jadi dia pilih-pilih untuk tidak sembarangan minum ice or coffe.
"Perutku sudah merasa kenyang banget tau, full dan ugh, harus ada space untuk aku minum obat... harus diakui sih rasa makannya enak, aku suka makanan disini..." kata Jisoo berucap.
Dia tetap excited dengan sorot mata yang sangat jernih dan indah, seolah pemandangan langit saja kalah cantik darinya.
Ofc Seokjin tak bohong, lantaran begitulah cara dia menatap Jisoo, rasa cintanya membuat Seokjin selalu menatap Jisoo dengan cara yang special.
"Syukurlah kalau kamu suka makannya..."
"Bagaimana dengan kamu? Ada ada makanan yang kurang? Atau rasanya nggak pas di lidah? Atau bahkan.... kamu sudah kenyang juga sama sepertiku?" Tanya Jisoo.
Seokjin menggeleng dengan senyumnya.
"Aku juga suka makanan disini, apalagi makannya berdua denganmu... rasanya tambah sangat special dan aku akan habiskan semuanya" sela Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JISOO JIN] TAMAT!!
Romance--- Story by @jisooisgood Kalau ada nih manusia yang baca tapi nggak Nge Vote fix nggak punya otak🤭😎 END udah beberapa judul. ONE + MULTI SHOOT (BACA SESUAI JUDUL) TOLOL!!