.
.
.
.
.Derrt
Dertt
From : Hoseok
Jadi nggak usah aku jemput?
Padahal aku bisa loh jemput kamu.
.Pesan yang tidak kesampaian Jisoo baca, dia sudah keburu pergi ke rumahnya Kim Seokjin si anak tegangga itu.
Well, Eomma dara di titipi pesan oleh Seokjin tadi pagi, katanya jika Jisoo sudah bangun suruh saja si anak sulung itu jam 9 pagi ke rumahnya Seokjin lantaran ada hal penting yang mau di bahas.
Dan finaly Jisoo disini, didalam rumahnya Kim Seokjin. Dia pun bertemu dengan ibunya Seokjin juga. Uhm bagaimana bilangnya ya, Eommanya Seokjin kelihatan sekali seperti orang sakit, bahkan diruang tamu pun juga ada banyak obat milik beliau.
Jisoo ramah, dia menyapa bibi yang juga sudah 20 tahun tak bertemu dengannya, ini pertama kali Jisoo menginjakan kakinya di rumah kim Seokjin.
Usai basa basi sedikit diawal mengenai (apa kabar, memuji, dan saling tertawa pelan karena guyonan ringan) Jisoo pun ambil sedikit bekal yang dia bawa.
"Eomma nim, cepat sembuh ya"
Jisoo menyisipkan beberapa lembar uang untuk Ibunya Seokjin ketika si teman masa kecil itu membuatkan Jisoo minuman di dapur.
"Nak tidak usah seperti ini, Eomna tak mau di kasihani, sudah cukup banyak orang bersimpati pada eomma" tuturnya sungkan.
"Itu untuk beli vitamine, eomma nim kan butuh itu"
Kata Jisoo sambil senyum manis, kebaikan hatinya terpancar hangat dan Eomma nim melihatnya, tulus sekali.
"Tenang saja Eomma nim... akan aku buat Seokjin lulus ujian pns nya..." janji Jisoo.
For your info saja, kedatangan Jisoo ke sini juga untuk mengajari Seokjin lebih intens tentang materi ujian pns nya, lantaran Seokjin dinyatakan lulus test validasi data kemarin. Dan tinggal ujian saja minggu depan.
"Kamu sangat baik, apalagi sangat cantik.. gumawoo ya sudah sabar mau menerima seokjin sebagai temanmu, Seokjin juga sudah banyak cerita tentangmu" kata eomma Kim.
"Ndee, maaf juga karena aku baru sempat berkunjung sekarang... tapi emangnya apa yang Seokjin ceritakan pada Eomma nim tentang aku?" ungkap Jisoo.
"Banyak pokoknya.. salah satunya Seokjin ada rasa denganmu" spill si Nyonya rumah.
Sontak saja, Jisoo jadi tertegun pelan.
"Arghm, Eomma... aku dan Jisoo akan belajar di kamar" kata Seokjin, dia membawa nampan berisi 2 gelas minuman dan cemilan.
Si cowok itu jakung sekali, dan nampak ekspresinya tersenyum ke Eommanya. Reflekasi dari versi laki² dari tubuh Eommanin jika sehat, well Seokjin memang semirip itu dengan ibunya.
"Iya silahkan kalian belajar, dan kamu yang serius ya supaya bisa lulus.. Jisoo itu pintar kamu harus bisa gali banyak ilmu darinya" pesan Eommanya pada si anak bujang satu satunya.
"Nde Eomma"
Seokjin menurut, tak ada niatan sedikitpun untuk membantah orang tua semasa dia masih hidup.
"Kim Jisoo, kajja..."
Ajak anak tuan rumah melangkah menuju ke Kamarnya dan diikuti oleh Jisoo juga.
"Eomma kami belajar dulu, nanti kita ngobrol lagi" Jisoo pamit. Dan Seokjin sudah membuka pintu kamarnya, menunggu Jisoo masuk lagi menutupnya.
Sekarang hari sabtu. Libur untuk para guru sampai hari besok karena weekend. Jadi waktunya Seokjin serius push dirinya untuk belajar. Minta bantuan pada Jisoo lantaran otak Seokjin tidak setajam dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JISOO JIN] TAMAT!!
Romansa--- Story by @jisooisgood Kalau ada nih manusia yang baca tapi nggak Nge Vote fix nggak punya otak🤭😎 END udah beberapa judul. ONE + MULTI SHOOT (BACA SESUAI JUDUL) TOLOL!!