.
.
.
.Sangat sulit bagi Kim Jisoo untuk bisa mempertahankan kehamilannya, well dia masih tinggal di kota dengan rentang waktu hampir 2 minggu setelah flight terakhirnya itu dengan T'way airlines.
Pulang kerja Jisoo ke apotik dan dia tak ada pilihans selain menjejali dirinya dengan banyak vitamine sekarang.
Usai pulang menggunakan taksi, dan bayar. Jisoo pun di tegur oleh sopir taksi itu. Ternyata si sopir masih ingat Jisoo yang 2 minggu lalu pingsan di mobilnya. Padahal Jisoo sendiri tak begitu hafal dengan wajah sopir taksi tapi si sopir duluan yang mendistrak Jisoo dan menyuruh Jisoo untuk keep healthy agar tidak pingsan lagi.
Blam!
Pintu apartemen Jisoo tutup.
Dia pun menetakan semua belanjaannya di meja ruang tamu. Dan istirahat sebentar disana.
"Sehari saja Mommy mohon kamu jangan bikin ulah ya, mommy sangat lemas tapi harus tetap bekerja... oh god, aku bahkan bicara sendiri dengan perutku" gerutunya, sambil memasukan tangannya ke dalam perut skin touch sering Jisoo lakukan semenjak dia merasa memang ada calon anaknya disana.
Jisoo tidak membenci bayi di kandungannya, hanya saja dia sendiri yang belum sanggup cerita hal random ini kepada orang rumah termasuk Appa, Eomma dan juga si Kim Seokjin.
"Apa yang ayahmu lakukan sekarang ya?"
Gumam Jisoo lagi, sejak saat pertama ke kota, bahkan sampai detik ini Seokjin belum menelponnya,.fix sih surat Jisoo pasti masih di kamarnya.
"Damn, sudahlahh... jangan ingat dulu pada Ayahmu... nanti Mommy jadi kangen" ujar Jisoo.
Dia pun bangkit untuk membuat makanan, jadi wanita hamil membuat banyak makan dan cepat lapar.
Sore hari menjelang di Seoul city Jisoo terkadang du kunjungi oleh Bona itu yang membuat dia tak kesepian meskipun Hoseok benar-benar memegang janjinya tidak akan menggangu Jisoo lagi, dia yang tak mau ketemu dengan Jisoo lantaran sakit hatinya sangat menyiksa itu.
Yasudah Jisoo tak apa kehilangan sosok Hoseok, tapi pasti rasanya aneh jadi asing padahal mereka hampir lebih dari 20 tahun bersama di Korean airline.
.
.
.
.
.
1 bulan kemudian, saat Jisoo bekerja di Gimpo dan sibuk melayani custemer sebagai back office dari T'way Airlines. Ponsel Jisoo bergetar beberapa kali. Dia tak sempat angkat panggilan pertama tapi, setelah Jisoo selesai melayani custemer dia pun bisa memeriksa iphone nya.2 misscall from Suyi
Alis Jisoo berkerut sebentar, dia hendak telpon balik tapi sepertinya kalah cepat karena sosok adik di desa yang sudah menyambungkan telpon ke Jisoo.
Suyi is calling....
Tanpa banyak omong dan menduga-duga, Jisoo swibe ke samping icon panggilan itu sampai bisa tersambung kepada Kim Suyeon.
"Hallo, Ndee Suyeonnaaa?? Kenapa tumben menelponku?"
Tanya Jisoo duluan, dia sampai menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya.
"Eonnieeee...."
Suara Suyeon bergetar dan tidak mendakan hal yang baik menurut Jisoo, nadanya sangat terdengar lirih.
"Yak, bicara yang benar Suyeon, kenapa? Why kamu menelpon siang bolong begini" panjang Jisoo.
"Eonnieee... eodiyeooo?" Tanya Suyeon masih dengan intonasi tak berubah.
"Aku lagi kerja, sorry tadi telponmu jadi miscall nggak sempat aku anggat" tutur Jisoo.
"Eonnie aku mohon pulang ya, please pulang sekarang, karena Appa meninggal" sela suyeon dengan isakan tangisnya kemudian.
![](https://img.wattpad.com/cover/203143559-288-k529632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JISOO JIN] TAMAT!!
Romance--- Story by @jisooisgood Kalau ada nih manusia yang baca tapi nggak Nge Vote fix nggak punya otak🤭😎 END udah beberapa judul. ONE + MULTI SHOOT (BACA SESUAI JUDUL) TOLOL!!